logo Kompas.id
OpiniHalu
Iklan

Halu

Gejala singkatan, akronim, dan pemendekan kata dapat menjadi salah satu gejala atau kode khusus dalam permainan bahasa. Gejala ini sangat mungkin hilang pada zaman berikutnya.

Oleh
Nizar Machyuzaar
· 3 menit baca
Sejumlah remaja berjalan di Taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (8/7/2022). Anak-anak masa kini memakai sejumlah kata yang disederhanakan” dari kata aslinya, seperti kata <i>halu</i> dari kata <i>halusinasi</i>.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Sejumlah remaja berjalan di Taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (8/7/2022). Anak-anak masa kini memakai sejumlah kata yang disederhanakan” dari kata aslinya, seperti kata halu dari kata halusinasi.

Kesemena-menaan menjadi salah satu karakter bahasa, terutama dalam penggunaannya. Dengan itu, perbendaharaan kata diperkaya—lepas dari kesepakatannya yang kemudian dibakukan dan dimasukkan ke dalam kamus.

Bagaimana dengan kata halu yang dipenggal dari kata halusinasi? Saya cukup sering mendengar kata tersebut terselip dalam lalu lintas percakapan, baik lisan maupun tulisan. Tentu saja, gejala pemenggalan kata ini dihelat penutur bahasa Indonesia dengan tujuan mengefektifkan lalu lintas percakapan.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000