Selain sektor keuangan, sektor ”consumer discretionary” juga diuntungkan oleh kenaikan suku bunga acuan. Sebaliknya, sektor teknologi merupakan salah satu sektor yang biasanya tertekan akibat kenaikan suku bunga.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
Kenaikan tingkat suku bunga tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga menjadi kebijakan bank sentral di banyak negara lainnya. Laju inflasi akibat kenaikan harga komoditas membuat bank sentral harus mengendalikannya, antara lain dengan menaikkan suku bunga.
Dalam kaitan dengan pasar modal, ada beberapa sektor saham yang diuntungkan dengan tren kenaikan tingkat suku bunga ini. Sektor finansial, seperti perbankan, pembiayaan, dan asuransi, relatif diuntungkan dengan adanya kenaikan suku bunga.
Suku bunga acuan yang meningkat akan membuat tingkat suku bunga simpanan ikut naik. Masyarakat terdorong untuk menyimpan lebih banyak dana di perbankan sehingga membuat likuiditas perbankan meningkat.
Sektor finansial, seperti perbankan, pembiayaan, dan asuransi, relatif diuntungkan dengan adanya kenaikan suku bunga.
Di sisi lain, kenaikan tingkat suku bunga acuan akan membuat tingkat suku bunga pinjaman meningkat. Jika perbankan masih dapat mempertahankan biaya, kenaikan suku bunga pinjaman berpontensi memberi tambahan pendapatan.
Selain sektor keuangan, sektor consumer discretionary juga diuntungkan oleh adanya kenaikan suku bunga acuan. Emiten yang termasuk sektor consumer discretionary merupakan emiten penyedia barang dan jasa yang non-esensial, seperti mobil, restoran, pakaian, dan hiburan.
Sektor ini akan diuntungkan karena situasi tenaga kerja dan pasar perumahan membaik. Konsumen mulai mempertimbangkan belanja lainnya selain kebutuhan pokok seperti pangan.
Sebaliknya, sektor teknologi merupakan salah satu sektor yang biasanya tertekan akibat kenaikan suku bunga. Biasanya, perusahaan teknologi dinilai berdasarkan potensi keuntungan yang akan diperoleh di masa depan.
Dengan kenaikan tingkat suku bunga, nilai proyeksi keuntungan di masa depan akan tergerus. Apalagi bagi perusahaan teknologi yang memiliki price to earning ratio tinggi dan deviden rendah.
Para investor di pasar saham tentu akan dituntut lebih jeli lagi dalam memilih instrumen investasinya terkait tren kenaikan suku bunga. Bagi investor, terlebih para pemula, kuncinya adalah kemauan untuk terus belajar juga bertindak sesuai situasi yang sedang terjadi.
Rotasi portofolio dalam menanggapi kenaikan suku bunga bisa jadi merupakan salah satu strategi untuk tetap dapat bertahan.