logo Kompas.id
OpiniNasib Rakyat Sri Lanka
Iklan

Nasib Rakyat Sri Lanka

Dunia menunggu negosiasi Sri Lanka dengan IMF. Namun, Sri Lanka juga perlu memastikan prosedur demokrasi mampu mendorong sirkulasi elite lebih merata, ekonomi yang sehat, dan penghapusan korupsi.

Oleh
Redaksi
· 2 menit baca
Polisi menggunakan penyemprot air untuk membubarkan petani yang berunjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, di Colombo, Rabu (6/7/2022).
AFP

Polisi menggunakan penyemprot air untuk membubarkan petani yang berunjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, di Colombo, Rabu (6/7/2022).

Negara didirikan tak lain dan tak bukan untuk menyejahterakan rakyatnya. Keselamatan dan kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas pemerintah.

Kabar mengenai Sri Lanka membuat siapa pun sedih. Berjuta-juta rakyatnya kesulitan mendapatkan bahan bakar dan pangan. Bahkan, meski memiliki uang, warga tetap kesulitan mendapatkan bahan kebutuhan pokok dan obat-obatan karena pemerintah kehabisan uang untuk mengimpornya. Bangkrut. Demikian situasi yang dialami Sri Lanka, sebagaimana disampaikan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe, Selasa (5/7/2022) (Kompas, 7 Juli 2022)

Editor:
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000