Indonesia diuntungkan kenaikan harga dunia untuk komoditas ekspor kita, yaitu minyak sawit, batubara, dan bahan tambang. Pemerintah memiliki keleluasaan fiskal untuk memberi subsidi pada bahan bakar minyak dan listrik.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Ada kekhawatiran inflasi tinggi di banyak negara akan menulari Indonesia. Kebijakan cermat dan tepat mencegah rembetan ke Indonesia.
Sejauh ini, pemerintah masih meyakini bauran kebijakan yang tengah ditempuh akan meredam inflasi, paling tinggi di angka 4 persen.
Kebijakan fiskal ditujukan mencegah kenaikan harga energi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik. Sementara kebijakan moneter dilakukan dengan menaikkan besar giro wajib minimum perbankan untuk menahan jumlah uang beredar.
Bank Indonesia juga menjaga tingkat suku bunga acuan tetap pada aras yang memberi ruang dunia usaha bergerak cukup leluasa. Harapannya, inflasi tetap terjaga rendah dan pertumbuhan serta pemulihan ekonomi tidak terganggu.
Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan naiknya harga energi dan pangan dunia. Pendudukan Rusia atas Ukraina tampaknya masih akan berlangsung lama sehingga harga energi dan pangan, terutama biji-bijian, belum akan segera turun.
Terjaganya inflasi Indonesia saat ini, yaitu 3,47 persen pada April 2022 secara tahunan, memperlihatkan ekonomi Indonesia terlindung pengaruh inflasi global yang sekaligus mengalami stagnasi pertumbuhan.
Meski demikian, tetap harus diwaspadai kenaikan indeks harga produsen yang menurut data Badan Pusat Statistik cenderung naik pada triwulan I-2022 dibandingkan triwulan IV-2021. Data ini mengindikasikan kemungkinan produsen masih menahan kenaikan harga untuk menjaga gairah konsumsi masyarakat. Namun, kenaikan harga tidak dapat ditahan terlalu lama sehingga dampak pada inflasi pada triwulan ketiga atau keempat harus diperhitungkan.
Saat ini, Indonesia diuntungkan kenaikan harga dunia untuk komoditas ekspor kita, yaitu minyak sawit, batubara, dan bahan tambang. Pemerintah memiliki keleluasaan fiskal untuk memberi subsidi pada BBM dan listrik.
Kita perlu mengapresiasi langkah pemerintah memberikan subsidi listrik pada kelompok miskin dan rentan, sementara tarif listrik untuk 2 juta rumah tangga pengguna 3.500 volt ampere ke atas dinaikkan mulai 1 Juli 2022. Kita berharap subsidi BBM juga dapat diberikan secara lebih selektif.
Perhatian perlu diberikan pada harga bahan pangan. Harga beras relatif stabil, tetapi harga bahan makanan lain sudah bergerak naik dibandingkan pada awal tahun. Bagi Indonesia, makanan masih menjadi penyumbang inflasi mengingat pengeluaran rumah tangga untuk makanan lebih dari separuh.
Kita memerlukan upaya lebih keras, cermat, dan teliti untuk mengontrol harga pangan. Contoh paling nyata adalah kenaikan harga minyak goreng ikut meningkatkan inflasi, tetapi pada sisi lain petani kelapa sawit mengeluh tandan buah segarnya tidak dibeli pabrik kelapa sawit.
Upaya menjaga inflasi karena itu tidak cukup hanya dari sisi moneter dan fiskal dalam bentuk subsidi. Kita ingin harga pangan tetap terjangkau tanpa mengorbankan petani produsen.