Pekan Raya Jakarta yang kembali digelar pada tahun ini menjadi bagian dari momentum kebangkitan ekonomi dan penanda mulai pulihnya aktivitas masyarakat setelah sekitar dua tahun dihantam pandemi Covid-19.
Oleh
Redaksi
·3 menit baca
Setelah dua tahun absen akibat pandemi Covid-19, Pekan Raya Jakarta kembali digelar tahun ini. Perhelatan ini diharapkan dapat menyamai capaian tahun 2019.
Pada tahun 2019 Pekan Raya Jakarta (PRJ) dikunjungi oleh 6,8 juta pengunjung dengan nilai transaksi Rp 7,5 triliun. Kini, selain menampilkan promosi multiproduk di 1.350 stan dengan 2.500 peserta, di PRJ juga digelar sejumlah acara, seperti karnaval dan konser musik.
PRJ, yang pertama kali diselenggarakan pada 1968 di kawasan Monas, Jakarta, itu kini telah berkembang menjadi acara pameran tahunan terbesar di Asia Tenggara. Khusus tahun ini, PRJ juga menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan penanda mulai pulihnya aktivitas masyarakat setelah sekitar dua tahun dihantam pandemi Covid-19.
Terkait hal itu, menarik yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pembukaan PRJ. Pameran yang berlangsung di PRJ diharapkan juga menjadi sarana saling belajar, saling dukung, dan bekerja sama untuk bangkit di antara para peserta pameran.
Panggung atau kesempatan untuk memperkenalkan produk dengan biaya yang terjangkau menjadi salah satu kebutuhan pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ini membuat langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan area di Anjungan DKI Jakarta di PRJ bagi pelaku UMKM yang tergabung dalam program Jakpreneur patut diapresiasi. Langkah tersebut seiring dengan subtema PRJ kali ini, yaitu ”Majulah Produk-produk Indonesia untuk Pasar Domestik dan Dunia”.
Penyediaan ruang pamer untuk UMKM, terlebih jika tempat yang disediakan semakin bertambah luas dan strategis, akan mengurangi kesan bahwa PRJ hanya sebagai tempat promosi perusahaan besar dengan tujuan utama mendapatkan keuntungan ekonomi sebesar-besarnya.
Di tengah kondisi ekonomi yang berada dalam bayang-bayang kenaikan harga pangan dan energi, dukungan kepada UMKM patut terus diberikan dan tak boleh terbatas di arena seperti PRJ. Ini karena pengalaman menunjukkan, UMKM menjadi pilar penting ekonomi di masa pandemi.
Sebagai perhelatan yang menarik banyak orang, PRJ mesti menempatkan pula keselamatan pengunjung sebagai prioritas utama. Meski pandemi Covid-19 mulai terkendali, protokol kesehatan tak boleh dilupakan. Terlebih, di sejumlah daerah di Indonesia telah ditemukan subvarian baru dari virus SARS-CoV-2 varian Omicron, yaitu subvarian BA.4 dan BA.5.
Dua subvarian baru itu diwaspadai di sejumlah negara. Singapura bahkan memprediksi gelombang baru Covid-19 bakal terjadi di negara itu pada Juli mendatang.
Akhirnya, terkendalinya penyebaran Covid-19 dan pulihnya ekonomi telah menjadi impian banyak pihak. PRJ dapat menjadi bagian dari upaya menjawab impian itu, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan memberikan kesempatan yang luas bagi UMKM untuk berpartisipasi di dalamnya.