logo Kompas.id
OpiniPelajaran dari Kasus GS...
Iklan

Pelajaran dari Kasus GS Gilchalan

Indonesia belum mampu mengawasi kegiatan orang asing yang datang ke Indonesia secara keseluruhan, mengingat tenaga terbatas dan wilayah yang diawasi luas. Kebijakan yang diambil harus memperhatikan keamanan negara.

Oleh
MUSTAKIM
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RS4NQ5XR3dlA46A6-JL1z12qQwk=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F20211230-OPINI-Pelajaran-dari-Kasus-GS-Gilchalan-_1640877982.jpg
Kompas

Supriyanto

Investigasi Kompas mengenai operasi intelijen asing yang dituliskan mulai tanggal 9 sampai dengan 14 Desember 2021, kemudian ditulis dalam Tajuk Rencana tanggal 16 Desember 2021, sangat menarik untuk dibahas lebih lanjut dan dikembangkan. Intinya, seorang warga negara Iran, Ghassem Saberi Gilchalan, sesuai data imigrasi telah masuk-keluar Indonesia sebanyak 30 kali selama tahun 2012-2021. Selain memakai paspor Iran, yang bersangkutan juga memakai paspor Bulgaria yang dipastikan palsu.

Dalam pengakuannya, termasuk dalam wawancara Kompas, Gilchalan mengaku bekerja untuk Pemerintah Iran. Misi utamanya, membebaskan tanker Iran, MT Horse, yang disita saat memindahkan muatan minyak ke tanker berbendera Panama.

Editor:
Yovita Arika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000