Natal kali ini juga menjadi ajakan bagi seluruh umat untuk terus mencari jalan keluar di tengah berbagai masalah.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Kompas/Wawan H Prabowo
Pekerja menyiapkan diorama kelahiran Yesus Kristus di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (23/12/2021). Keuskupan Agung Jakarta akan menggelar Misa Natal 2021 di Gereja Katedral Jakarta pada 24 dan 25 Desember dengan tatap muka ataupun digital.
Untuk kedua kalinya, umat Kristiani merayakan Natal di tengah pandemi Covid-19. Kecemasan dan ketakutan masih ada, tetapi kita perlu bersyukur.
Kita bersyukur, berkat kerja keras pemerintah, keterlibatan berbagai lembaga swasta, dan semangat persaudaraan yang merupakan sifat hidup bangsa kita.
Sekarang ini kita sudah berada dalam keadaan jauh lebih baik dibandingkan beberapa waktu lalu. Meski demikian, perayaan Natal tahun kedua pandemi ini mengajak kita untuk melihat kembali saudari-saudara yang ada di sekeliling kita.
Kompas/Wawan H Prabowo
Pekerja memasang tali di kursi gereja untuk membatasi jarak antarumat yang akan mengikuti Misa Natal 2021 di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Kalimat itu muncul dalam Pesan Natal Bersama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) 2021 yang berjudul ”Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan”.
Ucapan syukur sangat jelas muncul di dalam awal pesan. Kita memang layak bersyukur karena penanganan lebih baik dan juga keadaan lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Akan tetapi, ungkapan syukur tidak boleh membuat kita lengah karena ancaman masih ada. Perayaan Natal tentu masih harus dilakukan dengan sederhana dan dengan protokol kesehatan yang dianjurkan. Kegembiraan Natal juga mengharuskan kita memperhatikan sesama yang kurang beruntung.
Oleh karena itu, selain bersyukur dalam pesan ini, PGI dan KWI juga sangat jelas pula mengajak agar umat untuk peduli kepada sesama dan sekitar. Natal 2021 mengingatkan kita untuk saling mengasihi dengan segenap hati dalam kasih persaudaraan yang tulus dan ikhlas melalui tindakan bela rasa.
Situasi sekarang ini belum pulih seluruhnya. Di sekitar kita masih banyak orang yang terdampak. Mereka ada yang kehilangan pekerjaan, usahanya terhenti, kemiskinan bertambah, keluarga yang mengalami kehancuran, dan tentu kecemasan dan kesedihan mengelilingi banyak orang. Di sinilah panggilan umat Kristiani untuk peduli kepada mereka.
Kompas/Priyombodo
Pedagang mempersiapkan parsel dagangannya di Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/12/2021). Pedagang mengakui penjualan parsel Natal mulai ramai.
Natal kali ini juga menjadi ajakan bagi seluruh umat untuk terus mencari jalan keluar di tengah berbagai masalah. Kembali pada pesan PGI dan KWI, Yesus Kristus yang dirayakan kelahiran-Nya mendorong kita untuk mencari jalan-jalan baru yang kreatif untuk saling mengasihi, mewartakan keadilan, dan membawa damai sejati.
Jalan kreatif sepertinya ditekankan oleh PGI dan KWI. Oleh karena itu, kita dengan berbagai profesi perlu terpanggil juga menemukan jalan-jalan terang itu menuju perbaikan dan mungkin penanganan pandemi. Kita adalah bagian dari mereka yang tengah berjuang. Selamat Hari Natal.
