Plus Minus Robot ”Trading”
Bertransaksi menggunakan robot ”trading” di pasar valuta asing dan aset kripto sudah lama dipraktikkan. Tentu ada keunggulan dan kekurangannya. Salah satu kekurangannya, robot ”trading” dapat dijadikan alat untuk menipu.
Bertransaksi di pasar valuta asing dan aset kripto dengan robot trading sudah lama dipraktikkan para trader kedua komoditas tersebut.
Robot trading, yang merupakan program khusus berdasarkan algoritma, memberikan sinyal beli atau jual secara cepat. Trader tidak perlu lagi duduk diam dalam waktu lama di depan komputer untuk bertransaksi.
Pengembang robot trading pun semakin banyak. Ada yang memang mengembangkan robot trading dan menjualnya. Ada juga yang sebenarnya hanya berkedok menjual robot trading dan mengumpulkan dana masyarakat, tetapi sebenarnya menipu karena kemudian menghilang.
Sebenarnya, ada beberapa macam robot trading. Ada robot trading yang diperoleh dengan menyetorkan sejumlah dana lalu memasrahkannya kepada pencipta robot. Ada pula robot trading yang dapat dijalankan tanpa trader perlu memberikan dana, melainkan hanya menautkan robot pada akunnya.
Robot trading juga berpotensi dijadikan alat untuk menipu.
Menggunakan robot trading tentu ada keunggulan dan kekurangannya. Keunggulannya, transaksi sudah berjalan secara otomatis, hemat waktu dan hemat tenaga. Kekurangannya, kendali atas transaksi tidak sepenuhnya berada di tangan trader.
Selain itu, robot trading juga berpotensi dijadikan alat untuk menipu. Sebagian keuntungan yang didapatkan dari trader juga harus diberikan kepada pencipta robot walaupun telah membayar biaya pembelian robot.
Robot trading jenis pertama, yaitu yang mengharuskan trader menyetorkan dana kepada pencipta robot, membuka peluang besar terjadinya penipuan. Dalam skema seperti ini, trader harus membeli robot, menyetujui bagi hasil transaksi, dan menyetujui broker yang sudah ditunjuk oleh pencipta robot.
Baca juga : Teori Dow, Bekal Memaksimalkan Profit Investasi Saham
Pokoknya, trader hanya pasrah kepada pencipta robot yang mengelola dana dan memotong hasil transaksinya. Trader hanya mendapatkan laporan jumlah keuntungan dan kerugian yang diperoleh.
Broker valuta asing yang dijadikan mitra untuk menjalankan robot belum tentu merupakan broker yang memiliki legalitas jelas, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Jika tidak memiliki legalitas jelas di Indonesia, berarti juga tidak terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Suatu saat, jika trader mengalami kerugian akibat ulah broker, Bappebti tidak memiliki wewenang untuk menindak. Dengan demikian, risiko sepenuhnya ada di tangan trader.
Pastikan legalitas broker robot trading jelas untuk mengurangi risiko dicurangi. Karena trader tidak mengenal dan tidak dapat memilih broker yang digunakan, bisa jadi ada kerja sama jahat antara pencipta robot dan broker yang telah ditentukan. Celah kejahatannya ada di sini.
Pencipta robot dan broker bisa saja kabur setelah mendapatkan dana yang disetorkan dari para trader. Kalau sudah tidak dapat dihubungi, para trader yang membeli robot dan menitipkan dana sulit sekali mendapatkan kembali dananya.
Pelajari juga bagaimana pencipta robot mendapatkan uang. Biasanya, trader diminta membeli robot tersebut seharga puluhan hingga ratusan dollar AS. Selain itu, trader juga diminta memberikan sebagian hasil transaksi, mulai dari 50 persen untuk trader dan 50 persen untuk pencipta robot.
Baca juga : Meminimalkan Risiko Investasi Saham
Semakin besar dana yang diberikan trader, semakin kecil persentase yang harus dibagikan kepada pencipta robot. Jika dana yang disetorkan mencapai Rp 1 miliar, misalnya, pencipta robot bisa jadi hanya meminta imbalan bagi hasil 10 persen saja.
Cermati juga bagaimana kurs masuk dan keluar uang. Kebanyakan pencipta robot juga mengambil keuntungan dari selisih kurs. Misalnya, ketika menyetorkan dana, satu dollar AS dihitung setara dengan Rp 15.000. Tetapi, ketika menarik dana, satu dollar AS dihitung setara dengan Rp 13.000. Dengan kata lain lebih mahal. Jika dicermati, selisih Rp 15.000 dan Rp 13.000 saja sudah 14 persen.
Kurangi risiko
Risiko menggunakan robot trading dapat dikurangi jika trader tidak perlu menitipkan dananya kepada pembuat robot. Sebenarnya, robot trading dapat digunakan tanpa perlu menitipkan dana kepada pembuatnya.
Misalnya, pada laman MQL5.com. Di situ tersedia banyak sekali robot trading yang dapat digunakan. Ada yang berbayar, ada pula yang gratis. Trader tidak perlu menitipkan uangnya, hanya perlu mengunduh dan menautkan robot trading yang sudah dipilih ke akun forex masing-masing sehingga kendali dana masih berada di tangan trader sepenuhnya.
Setelah tersambung, robot akan bekerja. Hanya saja, modal yang diperlukan untuk menjalankan robot ini lebih besar ketimbang modal yang diperlukan ketika trader bertransaksi manual. Robot trading juga dapat diunduh di telepon seluler, tetapi harus menggunakan Virtual Private Server yang memerlukan biaya tambahan.
Sejatinya, robot yang pintar ini bisa membantu dalam bertransaksi. Ibarat mobil, akan lebih baik jika kita paham bagaimana cara menyetir dan memiliki pengetahuan dasar tentang mesinnya. Bukan hanya pasrah dan menyerahkan segala urusan kepada sopir.
Jika terjadi sesuatu pada mobil kita, setidaknya kita paham apa yang terjadi. Demikian pula dengan robot. Robot dirancang secara linier, tidak akan bekerja dengan baik jika ada hal-hal yang tidak dimasukkan ke dalam algoritma, seperti kebijakan pemerintah yang memengaruhi nilai tukar atau komoditas.
Jadi, sebaiknya, mahir lebih dahulu dalam bertransaksi sebelum menggunakan robot yang diunduh sendiri dan bukan menitipkan dana.
Pastikan juga dana yang digunakan untuk bertransaksi adalah dana menganggur, bahkan dana yang siap direlakan jika hilang. Transaksi mata uang asing tidak terlalu berfluktuasi, tetapi menggunakan margin.
Keunggulannya, margin dapat menggandakan keuntungan. Sebaliknya, jika ada kerugian, tidak jarang trader harus menambah lagi dananya karena terkena ”margin call”. Penggunaan margin inilah yang menyebabkan transaksi mata uang asing menjadi lebih berisiko. Manajemen keuangan tetap harus disiplin diterapkan.