Mulai 20 Agustus 2021, pemerintah menawarkan Sukuk Ritel seri SR015. Penawaran berlangsung hingga 15 September mendatang. Sukuk Ritel atau Sukri ini merupakan penerbitan kedua pada tahun 2021.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
Mulai 20 Agustus 2021, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menawarkan Sukuk Ritel seri SR015. Penawaran berlangsung hingga 15 September mendatang. Sukuk Ritel atau Sukri ini merupakan penerbitan kedua pada 2021.
Pemerintah berencana menerbitkan tujuh seri Surat Berharga Negara Ritel tahun ini. Misalnya, pada Oktober mendatang, pemerintah akan menerbitkan Obligasi Ritel Republik Indonesia (ORI), yaitu ORI020. Adapun pada November akan terbit Sukuk Tabungan (ST) seri ST008.
Sukri sudah dapat dipesan di 30 mitra distribusi, seperti bank, sekuritas, dan beberapa distributor daring, misalnya platform investasi daring dan perusahaan peer to peer lending.
Imbal hasil SR015 sebesar 5,1 persen per tahun dengan pajak penghasilan imbal hasil sebesar 15 persen. Imbal hasil ini lebih tinggi ketimbang bunga deposito yang berkisar 2,7 hingga 3 persen. Pajak penghasilan bunga deposito pun lebih tinggi, yakni 20 persen, dan dibayarkan tiap bulan.
Penawaran berlangsung hingga 15 September mendatang.
Seperti yang sudah-sudah, pemesanan minimal Sukri sebesar Rp 1 juta dengan maksimal Rp 3 miliar. Sukri SR015 akan jatuh tempo 3 tahun mendatang atau 10 September 2024. Sukri merupakan obligasi yang diracik sesuai kaidah syariah. Underlying dari SR015 adalah proyek/kegiatan kementerian/lembaga pada APBN 2021.
Para investor yang membeli ST seri ST005 yang jatuh tempo pada 21 Agustus ini dapat segera mengalihkan investasinya ke SR015 jika dananya masih menganggur. ST005 ditawarkan 8-21 Agustus 2019 dan jatuh tempo 21 Agustus 2021.
Fitur Sukri berbeda dengan ST. Jika ST tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder; sebaliknya, Sukri dapat diperdagangkan setelah masa minimum holding period terlewati. Adapun SR015 dapat diperdagangkan atau dijual di pasar sekunder mulai 11 Desember 2021, seiring berakhirnya masa minimum holding period.
Sukri dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan finansial kita. Produk-produk obligasi ritel pemerintah merupakan investasi yang sangat aman dan terbebas dari risiko gagal bayar.
Jika ada rencana keuangan yang akan dilaksanakan tiga tahun mendatang dan dananya sudah terkumpul, Sukri dapat menjadi alternatif sebagai tempat penyimpanannya selain deposito. SR015 memberikan imbal hasil lebih tinggi selain pajaknya yang lebih rendah dari deposito.
Berbagai jenis obligasi ritel juga dapat menjadi sumber penghasilan bulanan. Imbal hasil yang diberikan tiap bulan dapat menjadi sumber penghasilan tetap hingga obligasi itu jatuh tempo.
Bagi para investor pemula yang baru masuk dunia investasi, mencoba berinvestasi pada obligasi ritel keluaran pemerintah merupakan awal yang bagus.
Setelah dapat memahami cara kerja obligasi pemerintah yang berisiko rendah, kelak para investor pemula yang berusia muda dapat mencoba berinvestasi pada instrumen lain.
Misalnya, reksa dana atau saham yang memberikan imbal hasil lebih tinggi dengan risiko yang lebih tinggi pula. Risiko yang lebih tinggi tersebut dapat dikompensasi dan dikelola dengan cara berinvestasi jangka panjang.
Perlu menjadi pertimbangan, berinvestasi pada surat utang pemerintah berarti telah ikut membantu pemerintah mendanai pembangunan republik ini.