Pangeran Toba P Hasibuan, Perlu Sosialisasi dan Edukasi Masif Vaksinasi

Saat ke Pematang Siantar, sempat bertemu kerabat dan warga. Ternyata masih banyak yang belum ikut vaksinasi. Alasannya macam-macam, termasuk kabar bahwa yang ikut vaksinasi malah jadi positif Covid-19.

Sejak 13 Januari 2021, pemerintah telah meluncurkan program vaksinasi massal Covid-19 agar tercapai kekebalan komunitas (herd immunity). Kekebalan komunitas tercapai jika 70 persen populasi sudah divaksinasi. Berarti minimal 208.265.720 warga.

Saat ini penduduk yang sudah mendapat vaksin lengkap dua kali 17.475.996 jiwa. Sementara yang baru mendapatkan vaksin dosis pertama 44.107.926 jiwa. (Data Satgas Covid-19 per 25 Juli 2021)

Pencapaian tersebut masih relatif rendah, 8,39 persen untuk penerima dosis yang sudah lengkap, dan 21 persen untuk penerima dosis pertama.

Menteri Kesehatan menargetkan kekebalan komunitas tercapai Oktober-November 2021. Agar bisa tercapai, perlu kerja keras dan kerja sama semua pihak.

Beberapa waktu lalu saya ke Pematang Siantar, sempat bertemu kerabat dan warga. Ketika saya tanya, apakah sudah ikut vaksinasi, ternyata masih banyak yang belum. Alasannya macam-macam, termasuk kabar bahwa yang ikut vaksinasi malah jadi positif Covid-19. Mereka jadi enggan karena tidak mau di-covid-kan.

Tampaknya masih perlu sosialisasi dan edukasi lebih masif lagi. Sebagai penyintas Covid-19, saya katakan bahwa vaksin Covid-19 bukan obat, melainkan untuk pencegahan agar tidak cepat tertular. Saya ilustrasikan, rumah atau kendaraan yang sudah dilengkapi pengaman antimaling masih bisa dibobol jika kita lengah.

Sosialisasi dengan bahasa sederhana akan lebih mudah dipahami masyarakat dibandingkan penyajian statistik.

Pangeran Toba P Hasibuan, Pembaca Kompas, Tinggal di Sei Bengawan, Medan