Ikhtiar Muhammadiyah membantu pemerintah dan menyelamatkan kehidupan. Covid-19 perlu ditangani dengan serius, cara pandang multidisplin, interdisiplin dan transdisplin. Muhammadiyah telah mempraktikan itu semua.
Oleh
BENNI SETIAWAN
ยท4 menit baca
DIDIE SW
Didie SW
Usia Persyarikatan Muhammadiyah tepat 112 tahun pada 8 Dzulhijjah 1442 Hijriyah atau 17 Juli 2021. Selama lebih dari seabad, Muhammadiyah telah menjadi bagian dari bangsa. Muhammadiyah terus membantu bangsa ini mengurai berbagai persoalan kebangsaan dan kenegaraan. Saat awal kelahirannya, Muhammadiyah adalah organisasi yang gigih dalam proses pemanusiaan manusia.
Kiai Haji Ahmad Dahlan berbekal tafsir Surat al-Maun berhasil mendirikan sekolah sebagai basis Pendidikan pemanusiaan, pengangkatan derajat kemanusiaan manusia, dan mendidik insan cerdas berbudi. Sekolah Muhammadiyah berdiri sebagai basis pencerahan umat. Sekolah Muhammadiyah berdiri untuk menyapa mereka yang papa, sehingga bernurani, bermoral, dan berkemajuan.
Kiai Dahlan juga mendirikan Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO)โkini Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Rumah sakit menjadi bagian mendidik masyarakat agar rasional. Kiai Dahlan berdakwah berbasis pencerahan melalui aksi nyata menyelamatkan manusia dari rasa sakit. Sakit ada obatnya. Berobat itu ke dokter (yang mempunyai ilmu kesehatan), bukan ke dukun.
Di saat yang sama, Kiai Dahlan juga merintis Roemah Miskin. Catatan Abdul Munir Mulkhan (2010) menunjukkan bahwa Roemah Miskin menjadi cikal bakal berdirinya Panti Asuhan Muhammadiyah. Namun, Roemah Miskin mempunyai catatan sejarah yang cukup heroik. Profesor Munir mencatat, bahwa Roemah Miskin menjadi tempat persemaian kepekaan sosial warga Kauman.
Muhammadiyah mendorong agar dana kurban dapat meringankan penderitaan warga.
Roemah Miskin menjadi jalan bagi pengikut Kiai Dahlan mempraktikkan spirit al-Maun, menolong yang lemah dan menyejahterakan mereka. Roemah Miskin itu berfokus di rumah beberapa saudagar Muhammadiyah. Mereka mendidik 3-5 orang agar hidup baik dan sejahtera. Setelah mereka hidup baik dan sejahtera, 3-5 orang itu akan menjadi pionir Roemah Miskin, sehingga semakin banyak warga yang hidup layak.
Bergeliat sampai sekarang. Sekolah-sekolah Muhammadiyah menjadi bagian integral pencerahan kehidupan bangsa berdampingan dengan sekolah-sekolah pemerintah (negeri). Rumah Sakit Muhammadiyah pun terus melayani umat dengan ketulusan dan cinta kasih. Panti Asuhan Muhammdiyah dan atau Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) pun terus menjadi garda terdepan kemandirian umat.
Gerakan amal
Geliat dakwah pencerahan Muhammadiyah pun telah melampaui satu abad. Kini tantangan Muhammadiyah dalam mencerahkan semester cukup berat. Pandemi Covid-19 telah banyak meluluhlantakkan kehidupan bangsa dan negara.
Muhammadiyah terus bergerak melayani. Sejak Maret 2020, Muhammadiyah menjadi organisasi massa (ormas) Islam yang menjadikan ajaran agama sebagai amal.
Muhammadiyah menjaga akal waras bangsa dan negara dengan mengeluarkan berbagai fatwa keagamaan. Mulai dari beribadah di rumah, shalat Jumat diganti shalat Zuhur, Ramadhan dan Idul Fitri di rumah, dan kini Muhammadiyah mendorong dana kurban dialihkan untuk membantu mereka yang kesulitan menghadapi pandemi Covid-19.
Muhammadiyah mendorong agar dana kurban dapat meringankan penderitaan warga. Pengalihan dana kurban itu lebih bermanfaat, demi keberlangsungan hidup.
ARSIP HUMAS UMP
Bupati Banyumas Achmad Husein (berpeci) didampingi Rektor UMP Jebul Suroso (kiri) mengecek persiapan calon Rumah Sakit Darurat Covid-19 Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (16/7/2021).
Sudah banyak pekerja informal yang terdampak pandemi. Mereka tidak bekerja yang berujung pada berkurangnya pemenuhan kebutuhan pokok. Ijtihad Muhammadiyah itu bisa menjadi solusi pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.
Pengalihan dana kurban itu pun menjadi bukti nyata agama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kemaslahatan. Teks Al Quran dan Hadis tidak hanya bermakna tunggal, namun bisa ditafsirkan sesuai dengan konteks zaman (sholihun li kulli zaman wa makan, sesuai dengan segala kondisi zaman dan tempat).
Garda terdepan
Apa yang dilakukan Muhammadiyah menjadi praktik baik agama amal. Muhammadiyah meneguhkan diri sebagai ormas yang memahami praktik keagamaan yang paling mulia ada amal saleh. Sebagaimana dalam Surat Al Ashr (103: 1-3). Teologi Al Ashr membawa Muhammadiyah mempraktikkan amal saleh untuk kemaslahatan umat. Puncak kreativitas manusia adalah amal, tanpa amal iman tidak akan bermakna.
Berbekal teologi itu, Muhammadiyah terus menyemai keadaban dengan mendorong percepatan program pemerintah. Muhammadiyah berada di garda depan vaksinasi Covid-19. Muhammadiyah menyebut vaksinasi adalah ikhtiar menuju sehat. Sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan seluruh amal usaha Muhammadiyah menjadi tempat vaksinasi.
Muhammadiyah juga menyesar kelompok rentan (difabel) dalam program vaksinasi ini melalui Majelis Pelayanan Sosial (MPS).
Inilah ikhtiar Muhammadiyah membantu pemerintah dan menyelamatkan kehidupan. Covid-19 perlu ditangani dengan serius, cara pandang multidisiplin, interdisiplin dan transdisiplin (M Amin Abdullah, 2020). Muhammadiyah telah mempraktikkan itu semua.
ARSIP PRIBADI
Benni Setiawan
Dengan segala potensi yang dimiliki, Persyarikatan mencoba terus berbuat dan mempraktikkan agama sebagai lahan jihad (beramal saleh).
Pada akhirnya, Selamat Milad ke-112 tahun Muhammadiyah. Teruslah menjadi sinar terang untuk kehidupan semesta yang lebih baik.
Benni Setiawan,Dosen Universitas Negeri Yogyakarta, Anggota Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah, Peneliti Maarif Institute.