RS Darurat Covid-19 Universitas Muhammadiyah Purwokerto Segera Beroperasi
Penataan ruangan dan perlengkapan terus disiapkan di RS Darurat Covid-19 Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Diharapkan dalam enam hari ke depan, rumah sakit darurat ini bisa beroperasi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Rumah Sakit Darurat Covid-19 Universitas Muhammadiyah Purwokerto ditargetkan beroperasi kurang lebih sepekan ke depan. Sebanyak 30 tempat tidur untuk ICU dan 70 tempat tidur untuk perawatan disiapkan di rumah sakit ini.
Jumat (16/7/2021), Bupati Banyumas Achmad Husein memeriksa kesiapan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (RSDC UMP) itu. Dia berharap, rumah sakit ini ikut membantu penanganan pandemi yang hingga kini belum usai.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan, kesiapan RSDC masih terus dilakukan. Beberapa hal yang masih harus dibenahi seperti penataan ruang, melengkapi alat-alat kesehatan, dan ketersediaan sumber daya manusia.
”RSDC memang masih persiapan, tapi bisa segera digunakan. Harapannya, rumah sakit ini bisa membantu penanganan pasien dan meminimalkan antrean panjang yang terjadi di sejumlah rumah sakit,” kata Sadiyanto.
Sejauh ini, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) isolasi di Banyumas hingga 15 Juli 2021 mencapai 92 persen. Sementara BOR ICU pasien Covid-19 mencapai 95 persen. Jumlah itu di atas kapasitas ideal, 70-80 persen. ”Padahal, kapasitas tempat tidur isolasi sudah ditambah, dari semula 150 unit sekarang 1.100 unit,” papar Sadiyanto.
Sebelumnya, Rektor UMP Jebul Suroso menyampaikan, akan terus membantu Pemkab Banyumas menangani Covid-19. Penyiapan 100 tempat tidur di RSDC menjadi salah satu bukti nyata.
”UMP diminta Pemkab Banyumas untuk melihat potensi rumah sakit darurat Covid-19 di calon rumah sakit UMP. Ada 30 tempat tidur untuk ICU dan 70 untuk perawatan yang kami siapkan,” papar Jebul.
Hingga 15 Juli 2021, di Banyumas terdapat 13.779 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, 12.424 orang sembuh, 545 orang meninggal dunia, dan 810 orang masih menjalani perawatan atau isolasi.
Jumlah itu meningkat jika dibandingkan data pada 14 Juli 2021. Saat itu, ada 13.717 orang terkonfirmasi positif. Sebanyak 12.382 orang sembuh, 541 orang meninggal dunia, dan 794 orang masih dirawat atau menjalani isolasi.
Dari data itu, dalam sehari, terlihat jumlah orang yang terkonfirmasi positif bertambah 62 orang, sembuh bertambah 42 orang, meninggal dunia bertambah 4 orang, dan dirawat 16 orang.