logo Kompas.id
OpiniDeddy N. Hidayat, "Marhaen...
Iklan

Deddy N. Hidayat, "Marhaen Pergi Bersama Bung Karno"

Marhaen memang telah pergi bersama Soekarno; dan mungkin tidak akan pernah kembali. Sejak liberalisasi perdagangan global menjadi aksioma pembangunan, nasib Marhaen hampir ditentukan oleh kekuatan-kekuatan pasar.

Oleh
DEDDY N. HIDAYAT
· 9 menit baca

Artikel yang ditulis almarhum Prof. Deddy N. Hidayat, PhD berikut ini pernah terbit di harian Kompas edisi 1 Juni 2001, edisi khusus 100 Tahun Bung Karno. Kami terbitkan kembali artikel tersebut dalam rubrik Arsip Kompas.id sebagai bahan berdialog dengan sejarah.

https://cdn-assetd.kompas.id/Qpn-velbrJuzuJmjE--blAs-nE8=/1024x669/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F295a722a-a088-44ef-9389-1b1a42d4fec0_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Poster Bung Karno dipajang di salah satu kios di Kampung Ilmu, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/2/2021). Pasar buku di kampung tersebut menjadi andalan warga untuk mencari harga buku murah dan seringkali sudag tidak dijual lagi di toko buku. Harga buku yang dijual mulai Rp5000.

Banyak pihak memang ragu bahwa Soekarno, tahun 1930,pernah benar- benar berdialog dengan seorang petani bernama Marhaen (Legge, 1972). Kontribusi marhaenisme dalam wacana teori-teori pembangunan pun sering pula dipertanyakan. Namun, penggambaran Marhaen itu sendiri sebagai sebuah konsepsi pemikiran normatif Soekarno tentang manusia pelaku pertanian, masih tetap relevan dikaji, terutama yang menyangkut keberadaan dan masa depan kaum Marhaen di tengah pusaran arus globalisasi dan liberalisasi ekonomi.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000