Vaksinasi Covid-19 mulai berlangsung di pelbagai negara. Sejarah menunjukkan, imunisasi terbukti mudah, murah, dan efektif melindungi dari penularan penyakit.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Menjelang satu tahun pandemi Covid-19 melanda, vaksinasi mulai berlangsung di pelbagai negara. Dunia sedang bergerak bersama mengatasi Covid-19.
Awal Desember 2020, Inggris menjadi negara pertama yang menyelenggarakan imunisasi Covid-19 untuk warganya dan kemudian diikuti sejumlah negara. Selain Eropa, negara-negara lain juga telah mengimunisasi warganya.
Selain China, ada Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Bahrain, Israel, India, Republik Dominika, El Salvador, Meksiko, dan Maroko. Indonesia pun secara resmi sudah mulai dengan menyuntik Presiden Joko Widodo, Rabu (13/1/2021).
Hingga saat ini, beberapa jenis vaksin sudah mendapatkan otorisasi penggunaan darurat, seperti Pfizer BioNTech, Moderna, Sputnik V, Sinopharm, Oxford/AstraZeneca, dan Sinovac. Jutaan dosis vaksin juga telah dipesan dan dalam perjalanan menuju pelbagai negara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, paling lambat tahun 2023 semua warga dunia sudah mendapatkan imunisasi Covid-19. Harapannya tentu saja denyut kehidupan kembali pulih seperti sebelum pandemi.
Pandemi telah memorakporandakan dunia. Hingga hari ini lebih dari 95 juta orang terinfeksi Covid-19 dan lebih dari 2 juta orang meninggal. Belum lagi ratusan juta keluarga terdampak yang terdisrupsi hidupnya. Kita tahu pandemi juga telah mengontraksi ekonomi.
Banyak negara mengalami resesi karena roda ekonomi nyaris berhenti. Industri barang dan jasa hanya sedikit berproduksi, sementara perjalanan dan pariwisata tidak bergerak. Tidaklah mengherankan apabila dunia sungguh berharap pada vaksin. Menurut WHO, kehadiran vaksin berarti mencegah hilangnya 375 miliar dollar AS dalam perekonomian global setiap bulan.
Oleh karena itu, WHO berupaya menjamin ”keadilan” vaksin dengan membentuk Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE), semacam panel ahli imunisasi. Fungsinya menjamin setiap orang, di mana pun dia berada, mendapatkan manfaat vaksin.
SAGE juga telah mengeluarkan pedoman untuk mengalokasikan dan memprioritaskan populasi yang paling memerlukan vaksin karena hingga akhir 2021 diperkirakan baru 2 miliar dosis vaksin bisa diproduksi. Skala prioritas perlu agar imunisasi efektif membuka jalan mengakhiri pandemi.
Pemerintah Indonesia setidaknya sudah mengupayakan ketersediaan vaksin untuk memenuhi syarat kekebalan (herd immunity) minimal 70 persen.
Meski WHO telah menjamin proporsi vaksin yang adil sesuai kebutuhan tiap negara, hal ini tidak akan menyurutkan upaya sejumlah negara mendapatkan vaksin dengan segala macam cara. Kita bersyukur Pemerintah Indonesia setidaknya sudah mengupayakan ketersediaan vaksin untuk memenuhi syarat kekebalan (herd immunity) minimal 70 persen.
Sejarah menunjukkan, imunisasi terbukti mudah, murah, dan efektif melindungi dari penularan penyakit. Tinggal bagaimana mengajak semua lapisan masyarakat berperan serta, bergerak bersama warga dunia mengakhiri pandemi.