logo Kompas.id
OpiniMasa Depan Industri Gula...
Iklan

Masa Depan Industri Gula Domestik

Masa depan industri gula berbasis tebu domestik benar-benar dipertaruhkan karena rente ekonomi gula rafinasi amat menggiurkan.

Oleh
BUSTANUL ARIFIN
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WC5DiIxuQN-NWOUU5KJniBglOu8=/1024x979/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201111-Opini-7_92990345_1605118667.jpg

Tahun 2020 adalah fenomena pasang surut industri gula Indonesia. Kelangkaan gula di awal pandemi Covid-19 dan lonjakan tinggi harga eceran gula menjadi tantangan serius bagi masa depan industri gula berbasis tebu domestik.

Untuk meredam lonjakan harga eceran gula, pemerintah mengeluarkan Perpres Nomor 58 Tahun 2020 tentang Penyederhanaan Perizinan Impor. Izin impor gula mentah diberikan ke beberapa pabrik gula (PG), termasuk anak usaha BUMN, mengizinkan gula rafinasi masuk pasar modern. Sebelumnya, melalui Surat Edaran Menteri Pertanian No 593 Tahun 2019, pemerintah mengubah sistem bagi hasil tebu menjadi ”sistem beli putus” tebu petani oleh PG.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000