logo Kompas.id
OpiniMerdeka dalam Delusi Toleransi
Iklan

Merdeka dalam Delusi Toleransi

Pemerintah jangan ambigu. Indonesia adalah negara cinta damai, seperti tersirat dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia seharusnya bisa menjadi obor peradaban dunia lewat adat dan budayanya yang kaya.

Oleh
Adjie Suradji
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dW4ZT0s3_J6_6tjYZo8w_E5ft0M=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2Ftes1_11936f95-8c70-4355-b133-9b1bfebeb16d_1597743562.jpg
Kompas

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT Kemerdekaan Ke-75  RI pada sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo menjelang peringatan 75 tahun proklamasi kemerdekaan, Agustus lalu, sungguh keras. ”Jangan ada yang merasa paling benar sendiri, yang lain dipersalahkan. Jangan ada yang merasa paling agamis sendiri. Jangan ada yang merasa paling Pancasilais sendiri. Semua yang merasa paling benar dan memaksakan kehendak, itu yang biasanya malah tidak benar!”

Proklamasi 1945 adalah pernyataan kehendak bangsa menentukan nasib sendiri; berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya. Namun, 75 tahun Indonesia merdeka, ini masih menjadi mimpi.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000