Rencana Taktis Como 1907 di Serie A dan Ambisi untuk Sepak Bola Indonesia
Como 1907 menyusun strategi bertahan selama mungkin di Serie A. Ada ambisi lebih melibatkan sepak bola Indonesia.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
Klub sepak bola milik pengusaha asal Indonesia, Como 1907, menyiapkan sejumlah langkah agar tidak hanya sekadar menjadi penggembira di Serie A musim depan. Kekuatan tim diperkuat dengan membidik sejumlah pemain-pemain baru yang dinilai punya kualitas bersaing di level tertinggi sepak bola Italia. Dari sekian banyak ambisi itu, terselip pula rencana Como untuk lebih melibatkan insan sepak bola Indonesia.
Pemugaran Stadion Giuseppe Sinigaglia menjadi salah satu prioritas utamaComo untuk mengarungi Serie A. Stadion berkapasitas 13.602 tempat duduk tersebut dinilai masih memerlukan banyak perbaikan agar siap menjadi markas tim musim depan. Perwakilan Pemilik Como 1907, Mirwan Suwarso, menjelaskan, pemugaran stadion diupayakan bisa dimulai sesegera mungkin.
Adapun pemugaran stadion di antaranya menyasar hampir seluruh aspek seperti kualitas rumput, penambahan kapasitas tempat duduk, pencahayaan, dan ruang ganti. “Stadion yang ada sekarang belum memenuhi standar Serie A. Jadi antara lain harus ditambah kapasitas, diperbarui. Kami akan pugar segera. Sedang masuk di proses birokrasinya,” ujar Mirwan, dihubungi dari Jakarta, Senin (13/5/2024).
Como yang dimiliki oleh Grup Djarum, kelompok usaha milik Hartono bersaudara, tidak ingin hanya sekadar menumpang lewat tampil di Serie A. Mereka berhasrat bertahan selama mungkin atau terhindar dari degradasi di musim pertama setelah terakhir kali berkompetisi di Serie A pada 2003 atau 21 tahun silam. Untuk memenuhi target itu, Mirwan mengungkapkan, Como berupaya meningkatkan kekuatan tim pada musim depan.
Dalam berburu pemain incaran, Como memiliki filosofi tersendiri. Menurut Mirwan, klub akan tetap berpegang teguh pada strategi mendapatkan pemain yang bisa bersaing di Serie A dengan gaji yang kompetitif. Untuk mendukung itu, Como sudah memiliki tim analis data yang menghimpun performa ribuan pesepak bola setiap bulannya. Tim analis data ini bisa dikatakan menjadi investasi pertama Grup Djarum setelah mengakuisisi Como pada 2019.
Demi membangun tim yang kompetitif, amat penting melibatkan statistik untuk menilai pemain mana yang cocok dengan gaya bermain dari pelatih. Mirwan menjelaskan, anggota tim analis data direkrut dari sejumlah klub besar Eropa seperti Brighton and Hove Albion, Liverpool, dan AC Milan. Di sisi lain, tim analis data ini adalah tulang punggung Como yang berkepentingan mendapatkan pemain dengan harga terjangkau. Ada aspek efisiensi yang dipegang teguh oleh manajemen selama mengoperasikan klub.
Saat ini Como berkekuatan 27 pemain. Komposisi skuad harus dipangkas hingga 18 pemain ketika berkompetisi di Serie A nanti. Berdasarkan hasil penilaian tim analis data, hanya 9 hingga 10 pemain yang layak dipertahankan musim depan. Artinya Como harus mengeliminasi total 17 pemain musim depan. Mirwan belum bersedia membocorkan nama-nama yang dibidik manajemen Como sebagai pengganti karena kebutuhan terhadap pemain incaran itu masih akan dianalisis dan dibahas lebih lanjut.
“Pemain yang direkrut wajib memiliki karakter mental yang bisa membantu kami berperang melawan tim besar, tapi gajinya kompetitif. Kami harus ambil pemain yang bisa siap (tempur) besok, bukan empat atau lima tahun lagi,” kata Mirwan.
Peluang pesepak bola Indonesia
Dengan kriteria-kriteria seperti yang telah disebutkan, Mirwan merasa kans pesepak bola Indonesia untuk berkiprah di Como tergolong kecil. Pemain yang memperkuat Timnas Indonesia saat ini pun dinilai hanya bisa menjadi pelapis ketiga di tim.
Di tim putri mungkin kami akan prioritaskan beberapa pemain Indonesia untuk bermain di situ. Apalagi Grup Djarum sekarang juga sedang gencar pembinaan sepak bola putri.
Pada saat bersamaan, Italia punya aturan ketat mengenai pemain asing. Setiap klub dibatasi memiliki tiga pemain luar Eropa. Mengingat terbatasnya kuota pemain luar Eropa, Como lebih mempertimbangkan merekrut pemain-pemain dari Eropa Timur seperti Kroasia dan Serbia atau Afrika untuk mengisi tempat berharga itu.
Ketika masih di Serie B, Como sempat diisukan mendekati gelandang naturalisasi Indonesia, Thom Haye, yang bermain untuk SC Heerenven di divisi teratas Liga Belanda. Namun, kemungkinan kembali mendekati Haye untuk bergabung juga dinilai kecil karena Serie A memiliki standar kualitas yang berbeda jauh dengan Serie B.
Meski begitu, pelibatan insan sepak bola Indonesia di Como bisa tetap terwujud dalam hal lain. Como masih membuka peluang bagi pelatih-pelatih asal Indonesia untuk berkarier di Como. Saat ini ada Kurniawan Dwi Yulianto yang menjadi asisten pelatih di tim Como U-19. Selain itu, Como juga serius mempertimbangkan merekrut pesepak bola putri Indonesia.
“Kemungkinan besar kami akan memperioritaskan untuk tim putri karena di sana relatif tidak punya risiko seperti di tim pria (degradasi dari Serie A). Di tim putri mungkin kami akan prioritaskan beberapa pemain Indonesia untuk bermain di situ. Apalagi Grup Djarum sekarang juga sedang gencar pembinaan sepak bola putri,” kata Mirwan.
Aturan pembatasan pemain non-Uni Eropa di Serie A memang memperkecil kans pesepak bola Indonesia dilirik Como. Namun, kesempatan itu belum sepenuhnya tertutup. Mirwan menjelaskan, jika Como mampu bertahan lama di Serie A akan tercipta ruang-ruang improvisasi terhadap kesempatan pemain Indonesia untuk bergabung.
Prioritas klub adalah bertahan selama mungkin dan musim pertama promosi ke Serie A jadi pertaruhan terdekat Como. Maka sangat bisa dimengerti kesempatan terbatas itu diberikan terlebih dulu kepada pemain-pemain yang dianggap bisa memberikan dampak langsung terhadap kekuatan Como di Serie A musim depan.