Sean Gelael Siapkan Strategi untuk Hasil Maksimal Balapan Imola
Pebalap Indonesia, Sean Gelael, yakin mampu meraih hasil maksimal dengan strategi yang bagus di Sirkuit Imola.
Oleh
PRASETYO EKO PRIHANANTO
·4 menit baca
IMOLA, SABTU — Sean Gelael dan tim WRT 31 yakin, dengan strategi yang bagus, mampu mendapatkan hasil terbaik pada balap mobil enduro di Sirkuit Imola, Italia, Minggu (21/4/2024). Sean menjalani dua latihan bebas (FP) yang mulus menuju balapan enam jam Imola, 6 Hours of Imola, yang menjadi putaran kedua balap mobil enduro FIA World Endurance Championship (WEC) 2024.
Kuncinya adalah strategi yang bagus sehingga semua bisa berjalan mulus hingga finis.
Pada latihan di Sirkuit Imola, Italia, Jumat (19/4/2024), itu, Sean Gelael secara umum menjadi yang tercepat bagi WRT 31 walau program lebih ditekankan pada kondisi lomba bagi Sean dan juga dua rekannya, Augusto Farfus dan Darren Leung.
”Kami belajar banyak dari hasil di Qatar dan itu juga pengalaman pertama saya menggeber mobil GT3 di WEC. Kuncinya adalah strategi yang bagus sehingga semua bisa berjalan mulus hingga finis,” ujar Sean dalam rilis yang diterima Kompas.
Leung menjadi pebalap yang paling banyak mendapatkan jatah menyetir dari dua FP yang ada. Pebalap Inggris itu memang mengakui butuh waktu untuk meningkatkan kemampuannya di level WEC.
Sebagai rookie dan berkategori bronze, Leung memang mendapat beban lebih karena dia juga mesti menjalani babak kualifikasi. Pada putaran pertama di Qatar, Leung menempati posisi ke-14 di kualifikasi dan dia bisa menaikkan posisi lombanya hingga ke posisi kesembilan sebelum kemudi berganti. Leung berharap kali ini dia bisa membawa WRT 31 ke babak Hyperpole yang diikuti 10 mobil tercepat dari babak kualifikasi.
Bagi Sean, pebalap yang didukung Pertamina, Telkomsel, Mandiri, Mind ID, dan KFC Indonesia, ini, catatan waktunya sebagai yang tercepat di antara sesama pebalap WRT 31 adalah seperti lanjutan dari hasil tes di sirkuit yang sama bulan lalu. Saat itu Sean juga bagus saat menjalani single lap dan race run.
Walau pada FP2 sore hari catatan Sean yang 1 menit 42,856 detik secara umum hanya menempatkan WRT 31 di posisi kedelapan, program keseluruhan berjalan dengan baik. Pada FP1, Farfus menjadi yang tercepat bagi WRT 31 dengan catatan 1 menit 43,113 detik dan berada di posisi keenam.
WRT 31 dan mobil ”saudara” mereka, WRT 46, diprediksi bakal bertarung sengit lagi di antara mereka di kelas LM GT3. Sean dan Farfus tampak sangat kompetitif apabila dibandingkan dengan sesama pebalap silver dan platinum milik WRT 46, Valentino Rossi dan Maxime Martin.
Hanya memang WRT 46 masih sedikit unggul di kategori bronze, di mana Ahmad Al Harty terlihat lebih bagus ketimbang Leung pada dua sesi latihan Jumat. WRT 46 menempati posisi keempat di FP1 dan posisi ke-13 di FP2. Tim WRT berlomba dengan mobil BMW M4 GT3.
Adapun dua mobil Corvette milik tim TF Sport mendominasi hari Jumat. Mobil nomor 82 menjadi yang tercepat di kelas GT3 pada FP1 lewat pebalap Spanyol, Daniel Juncadella. Sementara pada FP2 giliran mobil nomor 81 di posisi teratas hasil geberan pebalap Perancis, Charlie Eastwood.
Putaran kedua FIA WEC di sirkuit legendaris Imola itu diprediksi bakal sangat emosional mengingat tuan rumah kini bukan hanya punya Ferrari dan Lamborghini, melainkan juga Valentino Rossi.Balapan 6 Hours of Imola adalah ajang debutan di FIA WEC.
Ekspektasi tinggi terhadap Rossi tentu saja ikut mendongkrak pamor balapan ini, mengingat ”The Doctor” yang kondang sebagai legenda MotoGP adalah juga pebalap debutan di kejuaraan balap mobil ketahanan tersebut dan nyaris meraih podium pada seri pertama di Qatar bulan lalu.
Bagi Sean Gelael, menjadi rekan satu garasi bersama Rossi tak menjadi beban atau apa pun. Dia hanya menginginkan yang terbaik dari atas trek, tidak yang lain. Sean menggeber mobil BMW untuk WRT 31, sementara Rossi di WRT 46.
Di Qatar Sean dan WRT 31 sempat bersaing ketat dengan Rossi dan WRT 46. Kedua mobil pada satu momen berada pada posisi ketiga (WRT 46) dan posisi keempat (WRT 31). Hanya sayang, perjalanan lomba mengharuskan mereka finis di posisi keempat ( WRT 46) dan keenam (WRT 31).
”Awal yang bagus di Qatar, nyaris podium. Walau begitu, bagi kami, semua berjalan baik, tak ada salah dan tak kena penalti akibat track limit. Semoga di Imola kami bisa lebih baik,” kata Rossi.
Sean, Rossi, dan tim WRT mesti memanfaatkan penuh regulasi yang berlaku di kelas LMGT3 terkait Balance of Performance (BoP). Mereka akan diuntungkan kondisi di mana tiga tim yang finis podium di Qatar akan terkena tambahan beban di mobil mereka.
Tim pemenang, Manthey PureRxcing, akan ketambahan total 30 kilogram di mobil Porsche 911 GT3 mereka. Beban itu berasal dari 15 kg sebagai pemenang dan 15 kg sebagai pemimpin klasemen sementara kelas GT3. Hal serupa berlaku untuk tim Heart of Racing Team (Aston Martin) dan D’Station Racing (Aston Martin), yang masing-masing ketambahan total 20 kg dan 10 kg. (*)