Peran Emery sebagai antagonis kembali dihadapi Arsenal di Stadion Emirates. Sang mantan manajer mengincar balas dendam.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, SABTU — Bagi publik Stadion Emirates, sosok Unai Emery selalu identik dengan memori pahit. Baik saat masih menjabat manajer Arsenal maupun ketika datang sebagai musuh. Emery, bersama Aston Villa, akan kembali ke bekas rumahnya itu sekali lagi. Kali ini untuk merusak mimpi juara Arsenal.
Emery sempat menjadi simbol harapan para pendukung Arsenal setelah manajer legendaris Arsene Wenger mundur pada tahun 2018. Namun, asa itu hanya bertahan kurang dari 17 bulan. Sang manajer asal Spanyol itu dipecat karena performa buruk tim, gaya main cenderung pragmatis, dan mulai kehilangan kontrol di ruang ganti.
Setelah pindah ke Villarreal, Emery bahkan masih memberikan memori buruk untuk ”Si Meriam”. Dia menyingkirkan Arsenal dalam semifinal Liga Europa 2020-2021 saat pertama kali kembali ke Stadion Emirates. Emery sekaligus memperlihatkan bahwa dirinya lebih baik dibandingkan dengan sang suksesor Mikel Arteta.
Emery, untuk pertama kali setelah kembali berkarier di Inggris dan memimpin Aston Villa, akan bertandang ke Stadion Emirates pada Minggu (14/4/2024) malam WIB. Laga itu krusial untuk kedua tim. Arsenal butuh tiga poin demi menjaga posisi puncak klasemen, sementara Villa sedang berjuang kembali ke zona empat besar.
Menurut Emery, pengalaman setahun lebih di Arsenal tidak memberikan keuntungan apa pun di laga nanti. ”Tidak terlalu (berpengaruh). Saya pikir itu adalah konteks yang berbeda. Itu semua tidak lebih dari sekadar melawan mereka dengan kesulitan yang akan kami hadapi. Kami menghormati mereka,” ujarnya.
Meskipun begitu, rekor pertemuan berkata lain. Emery hanya sekali kalah dari Arsenal dalam empat pertemuan setelah hengkang. Timnya dua kali menang dengan skuad yang secara kualitas berada di bawah Si Meriam. Terakhir kali adalah saat Villa menaklukkan Arsenal 1-0 di pertemuan pertama musim ini, Desember lalu.
”Ini berbeda, sangat berbeda (dibandingkan dengan di kandang Villa). Kami bermain di Villa Park pada Desember lalu. Sekarang, kami akan bertandang ke Emirates ketika mereka sedang berjuang untuk trofi Liga Inggris. Sementara itu, kami masih berjuang naik dari peringkat kelima. Belum lagi banyak yang cedera,” jelas Emery.
Ketika itu, Villa sedang dalam momentum terbaik dengan rekor 15 kali kemenangan beruntun di kandang. Berbeda dengan saat ini, mereka sedang terjebak dalam tren inkonsistensi dengan hanya menang sekali dalam lima laga terakhir di liga. Salah satunya kalah telak 0-4 dari Tottenham Hotspur di kandang sendiri.
Sekarang, kami akan bertandang ke Emirates yang mana mereka sedang berjuang untuk trofi Liga Inggris.
Problem cedera sangat membebani Emery. Setidaknya ada enam pemain utama yang masih berada di ruang perawatan, salah satunya gelandang Boubacar Kamara. Sementara itu, gelandang Douglas Luiz juga akan menjalani sanksi akumulasi kartu. Duet lini tengah saat mengalahkan Arsenal, Luiz, dan Kamara pun dipastikan absen.
Di tengah kondisi terbatas tim lawan, Arteta tetap sangat waspada. Menurut dia, Villa bukan lagi tim semenjana seperti sebelum Emery datang. Mentalitas mereka sudah berbeda. Terbukti, Emery sempat membawa Villa bersaing dalam perebutan gelar hingga paruh musim, sebelum badai cedera menerpa.
”Apa yang mereka lakukan sejak Unai datang sulit untuk dipercaya. Dia membuat pengaruh besar terhadap klub itu dalam hal performa dan konsistensi. Mereka saat ini juga masih bermain di kompetisi Eropa yang mana mereka bermain bagus kemarin (versus Lille di Liga Konferensi Eropa),” ucap Arteta.
Mengembalikan kesigapan Arsenal
Arsenal, di atas kertas, tidak akan kesulitan mengambil tiga poin dari Villa. Syaratnya, mereka harus menampilkan performa solid seperti yang terlihat sepanjang 2024 di liga. Terutama di lini pertahanan. Adapun Martin Odegaard dan rekan-rekan hanya kemasukan 4 gol dari 11 laga terakhir.
Si Meriam tidak bisa lagi mengulang anomali penampilan yang terjadi di tengah pekan saat ditahan imbang Bayern Muenchen 2-2 di perempat final Liga Champions. Mereka kecolongan dua gol yang berasal dari kesalahan individu pemain bertahan. Kemasukan seperti itu bukan ciri khas Arsenal sejak pergantian tahun.
Villa hampir pasti akan menampilkan gaya pragmatis. Mereka akan lebih banyak menunggu di pertahanan sendiri sambil menunggu kesalahan lawan dan melakukan serangan balik. Adapun pada pertemuan pertama, Villa menang walaupun hanya mencatat penguasaan bola 38,5 persen. Efisiensi menjadi kuncinya.
Arteta berkata, laga sepekan ke depan akan sangat krusial menentukan nasib mereka di akhir musim. ”Kami bisa berada di semifinal Liga Champions dan tetap di puncak Liga Inggris jika memaksimalkan semua laga itu. Kami sudah melakukan refleksi (setelah laga versus Bayern). Sekarang saatnya fokus ke Villa,” ujarnya.
Di sisi lain, tidak hanya Emery yang datang dengan misi pembuktian. Kiper Villa Emiliano Martinez juga membawa motivasi lebih. Martinez selalu membawa urusan personal ketika bertemu mantan timnya itu. Adapun dia diorbitkan oleh Arteta di 2020, lalu dilepas di akhir musim karena kalah bersaing dengan kiper lain. (AP/REUTERS)