Jalur ”Kuda Hitam” Atletico dan Dortmund
Atletico bersandar pada pengalaman skuad dan sang pelatih, sementara Dortmund mengandalkan tren performa positif di 2024
MADRID, SELASA — Duel Atletico Madrid dan Borussia Dortmund memang tidak seprestius laga perempat final Liga Champions lain. Namun, dua tim ”kuda hitam” itu menjanjikan pertarungan sengit nan abu-abu. Peraduan antara tim berpengalaman dan yang sedang dalam tren positif. Laga kandang akan sangat krusial.
Atletico akan menjamu Dortmund lebih dulu dalam laga pertama di Stadion Wanda Metropolitano, Kamis (11/4/2024) dini hari WIB. Sekitar sebulan lalu, di stadion berkapasitas 70.000 penonton itu, mereka baru saja menyingkirkan finalis musim lalu, Inter Milan, dalam laga dramatis yang berujung pada adu penalti.
Atletico hanya terpaut tiga menit dari eliminasi. Lalu, penyerang veteran Memphis Depay muncul sebagai penyelamat dengan gol penyeimbang agregat di pengujung waktu normal. Laga berlanjut ke babak tambahan waktu, kemudian ditentukan lewat adu tos-tosan. Drama ditutup manis dengan aksi heroik kiper Jan Oblak.
Dari delapan tim tersisa, Atletico tidak terlalu diperhitungkan. Apalagi, mereka yang berada di peringkat keempat Liga Spanyol terjebak dalam tren inkonsisten nyaris sepanjang musim. Namun, selama pelatih Diego Simeone masih ada, tim berjuluk ”Los Rojiblancos” itu selalu punya peluang untuk melangkah jauh.
Baca juga : Wajah Anomali Inter dan Atletico
Sang pelatih hanya butuh satu laga untuk menggenapi kemenangan ke-50 di Liga Champions. Sepanjang sejarah, hanya delapan pelatih yang bisa mencapai rekor itu. Di bawah Simeone, Atletico sukses menggapai semifinal di 2017 dan lolos ke final di 2014 dan 2016. Musim ini menjadi kesempatan terbaik mereka untuk kembali bersaing juara.
”Semua lawan (di 8 besar) sama sulitnya. Termasuk mereka (Dortmund) yang selalu tampil tangguh, apalagi ketika bermain di kandang. Jadi, kami sangat memerlukan laga pertama yang baik. (Secara tren) mereka sama seperti kami. Mereka bersaing juara liga musim lalu, tetapi cukup kesulitan di musim ini,” kata Simeone.
Sorotan tertuju pada gelandang Atletico, Axel Witsel. Dia bermain empat musim di Dortmund (2018-2022) sebelum pindah pada musim panas 2022. Pemain 35 tahun itu mengingatkan, peluang terbaik untuk lolos ada di laga pertama. Laga tandang di Stadion Signal Iduna Park yang terkenal angker dengan ”tembok kuning” akan sangat sulit.
”Kami harus bertarung seperti hanya ada satu laga. Jangan berpikir ada laga kedua. Lakukan segalanya di kandang. Buat saya, kuncinya adalah bermain dengan intens dan agresif seperti ciri khas kami. Para pendukung akan sangat krusial dalam duel ini. Atmosfer kandang tidak akan mudah untuk masing-masing tim,” kata Witsel pada AS.
Baca juga : Bayern Dilibas Dortmund, Thomas Tuchel: Selamat Leverkusen
Selain manajer, skuad Atletico dengan rerata usia 28,8 tahun memang jauh lebih berpengalaman di Liga Champions. Masih ada pemain, seperti Antoine Griezmann dan Koke, yang memimpin tim di final 2016. Mereka juga diperkuat bek veteran Cesar Azpilicueta yang pernah meraih trofi ”Si Kuping Lebar” di 2021.
Dortmund juga kesulitan musim ini. Bahkan, mereka hanya menempati peringkat ke-5 di Liga Jerman saat ini. Meskipun begitu, Marco Reus dan rekan-rekan tidak khawatir. Sejak pergantian tahun, tren performa mereka beranjak naik. Dortmund baru kalah dua kali sepanjang 2024, dari 14 laga. Mereka juga memenangi 5 dari 6 laga terakhir.
Pelatih Dortmund Edin Terzic mengatakan, tim asuhannya memiliki kualitas bersaing dengan tim-tim besar di Eropa. Mereka menunjukkan kemapanan tersebut ketika mengalahkan Bayern Muenchen, 2-0, dan menang atas PSV Eindhoven, 2-0, di babak 16 besar. Dua kemenangan itu diraih pada Maret lalu.
”Musim ini membuat cukup frustrasi ketika Anda melihat apa yang mampu kami lakukan lawan Bayern dan di Liga Champions. Saya membayangkan apa yang terjadi jika kami menunjukkan itu lebih sering. Kami berangkat ke Madrid dengan harapan bisa punya modal untuk menatap laga kedua di kandang,” jelas Terzic.
Baca juga : Tundukkan PSV, Dortmund Lolos ke Perempat Final Liga Champions
Kami harus bertarung seperti hanya ada satu laga. Jangan berpikir ada laga kedua.
Ancaman terbesar dari Dortmund bagi Atletico datang dari sisi sayap. Mereka memiliki tipe pemain dengan lari cepat dan teknik dribel mumpuni. Penyerang sayap yang berstatus salah satu pencetak gol terbanyak tim, Donyell Malen, diragukan tampil akibat cedera. Sisi sayap pun kemungkinan diisi Karim Adeyemi dan Jadon Sancho.
Atletico menggunakan formasi 3-5-2 dengan dua sayap yang kerap membantu serangan. Jika terlalu ofensif, tim tuan rumah berpotensi kecolongan dari sisi tersebut. Adapun Depay hampir pasti tidak tampil di laga pertama. Sang penyerang bermasalah dengan masalah otot di kaki kiri. Atletico akan mengandalkan duet penyerang Griezmann dan Alvaro Morata.
Atletico dan Dortmund terakhir kali bertemu di babak grup musim 2017-2018. Ketika itu, mereka sama meraih satu kemenangan. Dortmund menang 4-0 di Stadion Signal Iduna Park, sementara Atletico membalas dengan kemenangan 2-0 di Stadion Wanda Metropolitano. Seperti di 2018, jumlah kemenangan di kandang bisa sangat berpengaruh.