Aturan Ban Basah Senyapkan Suzuka
Aturan alokasi ban basah dalam Formula 1 2024 membuat para pebalap enggan menjalani FP2 di Suzuka untuk menghemat ban.
SUZUKA, JUMAT — Aturan alokasi ban basah dalam Formula 1 2024 dikritik oleh para pebalap karena membuat banyak pebalap enggan menjalani sesi latihan kedua di Suzuka, Jepang, yang basah, Jumat (5/4/2024). Para pebalap dan tim berusaha menghemat ban basah sebagai antisipasi hujan dalam sesi kualifikasi ataupun balapan karena sudah tidak ada lagi alokasi tambahan ban baru seperti musim 2023.
Dalam sesi latihan kedua di Suzuka, ada tujuh pebalap yang sama sekali tidak keluar ke lintasan, termasuk Max Verstappen, Sergio Perez, Fernando Alonso, dan George Russell. Sebagian keluar ke lintasan di akhir sesi saat trek sudah bisa dilalui dengan ban slick. Di akhir FP2, hanya lima pebalap yang mencatatkan waktu, yaitu Oscar Piastri, Lewis Hamilton, Charles Leclerc, Yuki Tsunoda, dan Daniel Ricciardo. Sementara catatan waktu pebalap lain tidak memenuhi cut-off karena menggunakan ban slick.
Kondisi ini disebabkan oleh aturan alokasi ban basah baru pada 2024 yang sebenarnya merupakan kesepakatan FIA dan semua tim untuk menambah jumlah set ban basah. Pada musim 2023, setiap pebalap mendapat alokasi empat ban intermediate dan tiga ban basah (full wet). Namun, setiap pebalap bisa mendapat alokasi ban intermediate tambahan jika menggunakan ban itu dalam FP1 atau FP2, yang dinyatakan berlangsung dalam kondisi basah.
Dalam peraturan tahun lalu, berdasarkan Pasal 30.5.g Regulasi Olahraga FIA disebutkan, jika FP1 atau FP2 dinyatakan basah, satu set ban intermediate tambahan akan diberikan kepada pembalap yang menggunakan satu set tersebut di sesi mana pun. Jika ini terjadi, pengemudi harus mengembalikan satu set bekas sebelum kualifikasi.
Baca juga: Hamilton Mendekati ”Titik Manis” di F1 Suzuka
Selain itu, jika latihan ketiga dianggap berisiko tinggi dinyatakan basah, satu set ban perantara tambahan akan disediakan untuk pembalap—sekali lagi, dengan syarat mengembalikan satu set ban bekas sebelum kualifikasi, seperti diuraikan oleh Planet F1.
Aturan itu diubah pada musim ini, dengan setiap pebalap mendapat lima set ban intermediate dan dua ban basah di sepanjang akhir pekan. Pebalap tidak mendapat alokasi tambahan ban baru lagi jika menggunakan ban intermediate pada Jumat.
Aturan itu dituangkan dalam Pasal 30.2.ii Regulasi Olahraga FIA yang berbunyi, ”pada setiap kompetisi di mana sesi sprint tidak dijadwalkan, setiap pembalap boleh menggunakan tidak lebih dari tiga belas (13) set ban cuaca kering, lima (5) set ban intermediate, dan dua (2) set ban cuaca basah selama kompetisi”.
”Ini merupakan revisi dari tahun 2023, di mana pebalap bisa menggunakan empat set ban intermediate, dan tiga set ban cuaca basah,” lanjut aturan itu.
Baca juga: Sekali Latihan Cukup bagi Verstappen
Mereka telah mengubah aturan ban sehingga tidak seorang pun keluar dan menggunakan ban intermediate.
Kedua aturan itu terkesan sama karena pebalap tetap mendapat alokasi total tujuh ban untuk kondisi basah. Namun, pada musim 2024, aturan alokasi tambahan ban intermediate dihapus. Kondisi ini membuat pebalap dan tim harus menghitung penggunaan ban intermediate pada Jumat, terutama jika prakiraan cuaca menunjukkan potensi besar hujan pada Sabtu dan Minggu.
Jika pebalap menggunakan ban intermediate dalam FP2 di Suzuka, mereka hanya akan memiliki empat set ban intermediate baru untuk Sabtu. Jumlah itu akan semakin berkurang jika dalam FP3 juga basah. Kondisi itu membuat rumit menentukan strategi untuk kualifikasi dan balapan jika keduanya juga berpotensi berlangsung dalam kondisi basah.
Risiko kekurangan ban untuk kondisi basah dalam kualifikasi dan balapan itulah yang membuat para pebalap memilih tidak menjalani FP2 di Suzuka pada Jumat.
Kondisi inilah yang dikritik oleh pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, karena tidak banyak pebalap yang tampil dalam FP2 di Suzuka.
Baca juga: Sainz Menanti Pertarungan Sengit di F1 Suzuka
”Sayang kami tidak bisa menjalani sesi itu (FP2). Mereka telah mengubah aturan ban sehingga tidak seorang pun keluar dan menggunakan ban intermediate, yang jelas sangat tidak masuk akal, tetapi seperti itulah adanya,” ungkap Hamilton, dikutip Formula 1.
Rekan setim Hamilton, George Russell, juga menilai, aturan itu sangat disayangkan karena membuat trek senyap dan merugikan para penggemar Formula 1.
”Sangat disayangkan bagi semua penggemar di sini, mereka yang menyaksikan di rumah, atau mereka yang menempuh jarak perjalanan tiga perempat keliling dunia. Dengan tidak ada putaran sangat menjengkelkan,” ungkap Russell, dikutip Crash.
”Saya berharap FIA mengizinkan semua tim untuk membawa satu set ban ke FP3 karena biasanya di FP3 kami tidak melakukan banyak putaran, hanya berlatih untuk kualifikasi,” lanjut Russell.
Baca juga: Lewis Hamilton Dukung Sebastian Vettel ke Mercedes
”Jadi, itu akan menjadi hal yang bagus bagi kami dan para penggemar. Jadi, saya berharap akal sehat berlaku di sana dan saya harap kita bisa menemukan solusi untuk kondisi seperti ini. Karena ini bukan pertama kalinya terjadi dan pastinya juga bukan yang terakhir kali,” katanya.
Pemasok ban Formula 1, Pirelli, menilai aturan ini bukan ranah mereka untuk melakukan intervensi. Ini merupakan regulasi yang sudah disepakati FIA dan semua tim Formula 1. Namun, Pirelli akan coba mendiskusikan ini dengan FIA.
”(Perubahan aturan) Ini jelas disetujui oleh semua tim, termasuk FIA dan F1,” ujar Kepala Insinyur Pirelli Simone Berra kepada Motorsport.
”Tentunya saat ini tim tidak perlu mengembalikan satu set intermediate setelah digunakan dalam latihan bebas, seperti yang terjadi tahun lalu. Jadi, terutama di sirkuit ini, di mana Anda memiliki, katakanlah, tingkat degradasi yang tinggi, dan mengingat bahwa kita mungkin akan mengalami hujan pada Minggu, sebagian besar dari mereka memutuskan untuk tidak menggunakan lima set kecuali RB dan tim lain yang melakukan out-and-in lap,” ujar Berra.
”Ini sesuatu yang akan kami diskusikan lebih lanjut dengan FIA dan tim-tim, untuk mencoba menemukan cara agar mereka bisa menjalani putaran dalam latihan. Ini bukanlah keputusan kami pada akhirnya, namun dalam beberapa pekan ke depan hal ini akan menjadi topik diskusi,” pungkas Berra.