Liverpool berpeluang mengemas kemenangan telak atas Sheffield United. Mustahil Sheffield bawa pulang poin dari Anfield.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LIVERPOOL, RABU — Setelah menjalani rangkaian pertandingan sulit dan penuh ketegangan selama Maret lalu, Liverpool bakal memulai bulan April dengan lebih santai. Sheffield United, tim juru kunci, berpeluang menjadi ”boneka mainan” bagi skuad Liverpool guna meraih tiga poin sekaligus memburu gol sebanyak-banyaknya.
Duel Liverpool kontra Sheffield United di Stadion Anfield, Jumat (5/4/2024) pukul 01.30 WIB, bak duel raksasa melawan kurcaci. ”Si Merah” berada di puncak klasemen serta menjadi tim dengan probabilitas juara Liga Inggris terbesar, setidaknya hingga pekan ke-30, sedangkan Sheffield berpeluang menjadi tim pertama yang bakal turun kasta ke Divisi Championship musim depan.
Si Merah jelas lebih berada di atas angin. Anak asuhan Juergen Klopp adalah tim dengan performa kandang terbaik di Liga Inggris edisi 2023-2024. Mereka telah mengantongi 39 poin dari 45 poin yang tersedia di Anfield pada musim ini.
Hanya tiga tim, yaitu Manchester United, Arsenal, dan Manchester City, yang bisa menahan Liverpool di depan hadapan liverpudlian nan fanatik dan bergemuruh. Adapun pada duel menghadapi 12 tim lain di Anfield, Liverpool mencatatkan poin penuh dengan rerata menghasilkan 3,16 gol per gim.
Di sisi lain, Sheffield, yang berjuluk ”Si Pisau”, adalah tim dengan rekor tandang terburuk di Liga Inggris. Mereka baru bisa meraup enam poin dari 14 kali melawat ke kandang lawan. Tiga poin mereka dapat berkat kemenangan atas Luton Town, kemudian tiga kali membawa pulang hasil remis dari markas Brighton & Hove Albion, Aston Villa, dan Bournemouth.
Sheffield juga telah kemasukan 32 gol dalam pertandingan di luar rumah mereka. Itu artinya mereka setidaknya kebobolan dua gol per gim tandang. Kondisi Sheffield itu adalah keuntungan yang perlu dimanfaatkan oleh Liverpool untuk menjaga posisi puncak.
Manajer Liverpool Juergen Klopp mengingatkan bahwa setiap tim di Liga Inggris tidak boleh ada yang diremehkan, terlepas posisi mereka di papan klasemen sementara. Aturan itu, lanjutnya, berlaku juga untuk Sheffield.
”Kami butuh semua anak-anak menjaga performa terbaik mereka untuk mempertahankan konsistensi hasil positif. Saya berharap kami bisa menampilkan kembali sepak bola yang bagus seperti yang telah kami tunjukkan di gim sebelumnya (kontra Brighton),” ujar Klopp dilansir laman klub, Rabu (3/4/2024).
Kami butuh semua anak-anak menjaga performa terbaik mereka untuk mempertahankan konsistensi hasil positif.
Ketimpangan kualitas itu juga bisa membantu Liverpool menciptakan satu rekor lainnya di laga melawan Sheffield. Jika bisa mencetak lima gol, Si Merah mencatatkan 700 gol di era Klopp.
Tabungan banyak gol itu juga penting untuk menentukan klasemen akhir Liga Inggris yang mengutamakan selisih gol ketika ada dua atau lebih tim memiliki poin setara. Koleksi +40 gol yang diraih Liverpool masih tertinggal enam gol dari catatan selisih gol Arsenal yang duduk di peringkat kedua. Liverpool memiliki 67 poin, sedangkan Arsenal dan City membuntuti dengan masing-masing memiliki 65 dan 64 poin.
Pengganti cedera
Di tengah ancaman cedera yang masih menimpa timnya, Klopp mengungkapkan hanya gelandang Curtis Jones yang sudah pulih dan siap kembali diturunkan. Adapun pemain utama lain, seperti Trent Alexander-Arnold, Alisson Becker, Joel Matip, Andrew Robertson, dan Diogo Jota, memerlukan waktu pemulihan lebih lama untuk merumput.
Meski begitu, Klopp masih memiliki pemain-pemain muda yang sudah bisa tampil apik dan mengatasi tekanan bersama tim utama Liverpool. Dua di antara mereka adalah bek sayap Conor Bradley dan bek tengah Jarrel Amorin Quansah.
Keduanya telah menjadi sosok yang tak tergantikan di jantung pertahanan Si Merah. Mereka tampil pada empat laga terakhir Liverpool, termasuk duel kontra City di liga dan melawan Manchester United di perempat final Piala FA.
Bradley, misalnya, mampu mengisi tempat Alexander-Arnold yang masih dibekap cedera. Ia pun mampu melengkapi kuartet pertahanan kokoh Liverpool. Meskipun hanya sekali membantu Si Merah mencatatkan nirbobol di enam laga bulan Maret, Bradley menunjukkan performa individu yang bagus, terutama untuk menghadang serangan lawan dari sisi sayap.
”Saya perlu perlahan menguatkan mental melalui pengalaman (laga), tetapi saya sudah senang dengan performa saya saat ini dan ingin untuk terus meningkatkan diri. Kami harus terus mempersiapkan diri, tetap fokus, dan berharap bisa terus meraih kemenangan,” tutur Bradley dilansir Liverpool Echo.
Dalam rekor pertemuan di era Liga Primer, Liverpool meraup enam kemenangan beruntun atas Si Pisau. Kekalahan terakhir Liverpool di Anfield dari Sheffield tercipta pada April 1994.
Meskipun mustahil bisa membawa pulang poin dari markas Liverpool, Manajer Sheffield Chris Wilder ingin anak asuhannya memasuki lapangan Anfield dengan sikap positif. Kata Wilder, raihan hasil imbang di dua laga beruntun melawan Bournemouth dan Fulham adalah bekal untuk memupuk kepercayaan diri skuad Sheffield.
”Saya melihat motivasi dan peningkatan penampilan di dua laga terakhir. Itu harus kami lanjutkan. Utamanya, kami harus menghindari sekecil apa pun blunder individu agar mampu melawan kemustahilan untuk menghadapi dua laga berat melawan Liverpool, kemudian Chelsea,” ujar Wilder dilansir laman klub.