Marc Marquez semakin cepat memacu Desmosedici GP di Portimao. Ini kemajuan besar untuk merebut kembali takhta di COTA.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
LLEIDA, RABU — Marc Marquez meninggalkan Portimao membawa optimisme meskipun terlibat insiden dengan Francesco Bagnaia. Senggolan yang berujung kecelakaan itu disisihkan oleh Marquez karena fokusnya sudah tertuju ke COTA, trek yang pernah dia rajai. Dua pekan lagi, Marquez akan menunjukkan dirinya yang semakin kuat di atas Ducati Desmosedici GP23 untuk kembali menjadi ”Sheriff” MotoGP seri Amerika.
Potensi Marquez untuk meraih kemenangan pertama bersama Ducati di Sirkuit Amerika atau COTA, dua pekan mendatang, sangat besar. Selain trek dengan alur berkebalikan dengan arah jarum jam itu sangat sesuai dengan gaya berkendaranya, kini Marquez juga semakin memahami karakter Desmosedici GP. Itu dia tunjukkan dengan jelas dalam balapan seri kedua MotoGP 2024 di Portimao, akhir pekan lalu.
Dalam balapan itu, pebalap tim Gresini Racing tersebut menunjukkan pace yang solid selama sesi latihan. Jika dia tidak melakukan kesalahan dalam kualifikasi—mengaktifkan rear ride height device terlalu awal—dia berpotensi start dari baris terdepan. Akibat kesalahan itu, dia menjalani kualifikasi dengan motor cadangan, dan hanya bisa start dari posisi kedelapan.
Namun, dalam balapan sprint yang menempuh 12 putaran, Marquez bisa sangat solid, dan finis di posisi ketiga. Ini menjadi podium pertama Marquez dengan motor Ducati. Namun, dalam balapan utama, 25 putaran, Marquez mengalami kendala di awal balapan. Namun, dia bisa menemukan pace yang baik di akhir balapan dengan ban yang sudah aus. Bahkan, dia bisa mengejar Francesco Bagnaia. Marquez pun berusaha mendahului Bagnaia, tetapi perebutan posisi kelima itu berujung senggolan dan mereka terjatuh.
Insiden itu tidak akan membuat Marquez mengubah pendekatan balapannya. Dia akan tetap menyerang saat memiliki peluang untuk meraih posisi lebih baik. Juara dunia enam kali MotoGP itu juga menegaskan bahwa dirinya akan lebih agresif jika memiliki peluang untuk menang. Insiden dengan Pecco, sapaan Bagnaia, dia tegaskan tidak meninggalkan rasa sakit hati atau kejengkelan.
”Mustahil tercapai kesepahaman antara dua pebalap hanya satu jam setelah insiden. Tetapi, kami memiliki hubungan yang baik dengan Pecco. Bukan masalah. Dia tahu apa yang dia lakukan. Dia tahu apa kesalahan yang dia lakukan. Saya menerima hal seperti ini bisa terjadi dalam balapan,” ucap Marquez kepada MotoGP.
”Yang terpenting adalah akhir pekan ini kecepatan saya merupakan salah satu yang lebih cepat dari pebalap lainnya. Memang dalam balapan, saya lebih kesulitan dari yang saya perkirakan karena bermasalah dengan kepercayaan pada bagian depan motor, tetapi saya tetap tenang, tanpa tekanan, tidak panik, dan menantikan balapan berikutnya,” ucap Marquez.
Mustahil tercapai kesepahaman di antara dua pebalap hanya satu jam setelah insiden. Namun, kami memiliki hubungan yang baik dengan Pecco. Bukan masalah.
Balapan berikutnya, kan, berlangsung di COTA, tempat Marquez sudah tujuh kali meraih kemenangan sejak debut MotoGP pada 2013. Dia kemudian meraih lima kemenangan beruntun hingga 2018 sehingga dia pun dinobatkan sebagai ”sheriff”.
Dalam balapan musim 2019, dia gagal menang karena terjatuh di tikungan ke-12 saat memimpin balapan dengan selisih 3,8 detik dari Valentino Rossi di posisi kedua. Musim itu, podium tertinggi diraih oleh Alex Rins saat membela Suzuki.
Marquez kemudian meraih kemenangan ketujuhnya di COTA pada musim 2021. Ini perncapaian fenomenal mengingat kondisi fisiknya belum 100 persen pulih dari cedera retak humerus kanan, serta motor Honda bukanlah motor paling kompetitif.
Pada musim 2022, Marquez menunjukkan siapa dirinya, dengan finis di posisi keenam setelah tercecer di urutan ke-24. Marquez berada di posisi belakang karena saat start pembatas putaran mesin masih aktif sehingga motor tidak bisa melesat. Marquez pun berada di posisi ke-24, tetapi kemudian finis di urutan keenam. Jika dia start dengan normal, podium atau bahkan kemenangan berpotensi dia raih. Sementara pada musim 2023, Marquez absen di COTA karena masih dalam pemulihan cedera akibat kecelakaan dalam seri pembuka di Portimao.
Musim ini, Marquez kembali ke tanah Amerika dengan kondisi fisik bugar, motor kompetitif, dan adaptasi dengan Desmosedici GP23 yang makin solid. Dia semakin cepat, dalam kualifikasi dan pace balapan, seperti yang dia tunjukkan di Portimao. Potensi itu akan semakin besar saat Marquez balapan di COTA, trek yang sangat sesuai dengan gaya berkendaranya, serta dia pahami detailnya.
Dalam balapan seri Amerika yang bergulir pada 12-15 April 2024 itu, sorotan akan tertuju ke pada Marc Marquez. Dia berpotensi besar meraih kemenangan pertama dengan motor Ducati sekaligus mengakhiri penantian panjang kembali ke podium tertinggi. Kemenangan terakhir diraih Marquez dalam balapan di Misano pada 24 Oktober 2021.