”Psywar” Vietnam, Ujian Mentalitas Pemenang Timnas Indonesia
Tidak seperti laga-laga sebelumnya, ”psywar” Vietnam ke Indonesia kali ini lebih kencang dari biasanya.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
Perang urat syaraf atau psywar sudah terjadi beberapa hari jelang laga krusial putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Vietnam. Serangan dilontarkan kubu Vietnam menyangkut kebijakan naturalisasi dari PSSI. Berbeda dengan laga-laga sebelumnya, psywar Vietnam kali ini terasa lebih masif sekaligus menohok. Apa yang hendak dicapai Vietnam dengan psywar tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan itu, ada baiknya terlebih dulu kita merunut ke belakang terkait sejarah penggunaan psywar oleh manajer-manajer papan atas di Eropa. Di kancah sepak bola Eropa, salah satu manajer top yang terkenal dengan psywar-nya adalah Jose Mourinho.
Pelatih asal Portugal itu terkenal sering menyerang lawan-lawannya bahkan sebelum bertanding. Predikat Mourinho sebagai ahli psywar sudah mulai terasa semenjak mengumumkan dirinya sebagai ”The Special One” ketika baru pertama kali tiba di Liga Inggris seusai membawa FC Porto menjuarai Liga Champions Eropa. Dalam buku autobiografinya, manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson, mengisahkan, dirinya menyaksikan konferensi pers perkenalan Mourinho. Mendengar Mourinho melabeli dirinya sebagai seseorang yang spesial, Ferguson bergumam dalam hati dan menilai dia sebagai sosok yang sombong.
”Ada anak baru (di Liga Inggris). Tidak ada gunanya memusingkan dia. Tidak usah terpancing meladeninya,” kata Ferguson dalam bukunya.
Dari kalimat Ferguson, terindikasi tujuan Mourinho dalam melancarkan psywar halus tersebut tidak lain adalah memecah fokus, menggertak, atau bahkan memancing lawan sehingga akhirnya bertindak keliru dalam menanggapinya.
Dalam melancarkan psywar, Mourinho bisa dibilang tidak mengenal belas kasihan. Dia adalah politisi di atas lapangan, yang juga berusaha mencapai tujuannya dengan kata-kata. Dia pernah melabeli manajer ”sepanjang masa” Arsenal, Arsene Wenger, sebagai seorang dengan spesialis kegagalan jelang laga Chelsea menghadapi Arsenal di Community Shield 2015.
Di lain kesempatan, saat menyeberang ke Liga Italia untuk membesut AS Roma, Mourinho pernah membalas kritikan dari Pelatih Foggia Zdenek Zeman pada 2022. Zeman kala itu lebih menjagokan Maurizio Sarri jelang laga Lazio melawan Roma di Liga Italia. Mourinho membalas dengan menyebut Zeman sebagian pelatih semenjana dari klub kecil Serie B.
Upaya psywar telah menjadi bumbu tersendiri dari suatu pertandingan sepak bola. Di level Asia, contoh terbaru penggunaan psywar bisa kita dapati dari Vietnam menjelang menantang tuan rumah Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (21/3/2024) pukul 20.30. Sebagaimana ucapan-ucapan pedas Mourinho, para pemain Vietnam juga aktif memainkan psikologis kubu Indonesia.
Mungkin mereka (Vietnam) iri karena banyak pemain kami yang bermain di Eropa. Kami punya darah Indonesia.
Bek timnas Vietnam, Do Duy Manh, berseloroh bahwa dirinya bingung apakah tim yang dilawan Vietnam nanti adalah Indonesia atau Belanda. Duy Manh mencoba menyindir sekaligus memantik perhatian dari Indonesia terkait masifnya kebijakan naturalisasi pemain.
Dari 26 nama pemain Indonesia yang didaftarkan Pelatih Shin Tae-yong untuk laga melawan Vietnam, sembilan pemain hasil naturalisasi. Kebanyakan dari mereka memang sebelumnya bermukim di Belanda, tapi memiliki darah keturunan Indonesia.
Mereka diyakini punya kualitas teknik dan visi bermain di atas rata-rata karena pernah lama mencecap level elite sepak bola Eropa. Berbanding terbalik dengan Indonesia, Vietnam mendaftarkan 28 pemain yang nyaris tidak ada pemain naturalisasi di dalamnya alias semuanya pesepak bola lokal.
Meski demikian, ada satu pemain Vietnam yang berdarah campuran, yaitu Filip Nguyen, yang punya garis keturunan Republik Ceko dari ibunya.
Semua pemain Vietnam bermain di liga lokal. Walakin, Duy Danh menganggap timnasnya mampu bersaing dengan Indonesia.
”Tim Vietnam juga mempunyai pemain-pemain berkualitas. Kami tidak takut bersaing meski Indonesia punya pemain naturalisasi. Tidak ada rasa takut dalam pikiran pemain. Sebagai pemain profesional, tim harus memiliki persiapan terbaik,” ujar Duy Manh.
Jadi pembicaraan
Lewat psywar tersebut, laga Vietnam menghadapi Indonesia menjadi lebih ramai dari biasanya. Rivalitas dan gengsi kedua negara memang sangat sengit, tetapi belum pernah terjadi pembicaraan yang begitu ramai seperti saat ini. Ucapan Duy Manh masih dibahas sehari jelang laga.
Itu diperparah dengan komentar dari pemain Vietnam lainnya, Doan Van Hau, yang meyakini para pemain naturalisasi Indonesia akan lebih memilih membela timnas Belanda dibanding Indonesia apabila punya kemampuan mumpuni. Bagai api dalam sekam, komentar Van Hau membuat bek timnas Indonesia, Shandy Walsh, bereaksi untuk membalas.
”Mungkin mereka (Vietnam) iri karena banyak pemain kami yang bermain di Eropa. Kami punya darah Indonesia. Kami pun merasa beruntung karena punya banyak pemain berkualitas yang berkompetisi di Eropa. Jadi, kami akan menunjukkannya besok,” ucap Shandy.
Kepungan psywar dari Vietnam bisa jadi memengaruhi fokus dan konsentrasi para pemain timnas Indonesia. Diketahui, Vietnam punya tipikal mengupayakan segala cara untuk meraih kemenangan.
Jika sebelumnya mereka dikenal dengan permainan kasar dan kerap memprovokasi pemain Indonesia saat bertanding, kali ini mereka mencoba melakukannya lebih dini. Sindiran soal naturalisasi juga tidak begitu kencang saat Vietnam bersua Indonesia di Piala Asia lalu.
Timnas Indonesia punya waktu persiapan tidak lebih dari seminggu menyongsong laga nanti. Itulah sebabnya fokus dan konsentrasi sangat dibutuhkan seorang atlet agar bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya di atas lapangan. Menghujani para pemain Indonesia dengan psywar berpotensi memengaruhi kepercayaan diri sekaligus fokus.
Persoalan fokus bagi atlet, meski terdengar remeh, tidak bisa dianggap sebelah mata. Banyak contoh negara-negara jelang Piala Dunia memilih markas tim yang jauh dari pusat keramaian. Beberapa negara di Piala Dunia juga pernah menerapkan kebijakan isolasi bagi pemain timnas agar tidak terdistraksi dengan urusan-urusan lain di luar taktik sepak bola.
Vietnam baru-baru ini menelan kekalahan pertama dari Indonesia sejak 2016. Kekalahan itu bahkan terjadi di panggung megah sekelas Piala Asia. Selain itu, Vietnam juga menganggap dua duel melawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia ini sangat penting bagi kelanjutan kiprah menuju putaran ketiga.
Oleh karena itu, tidak heran serangan psywar kali ini lebih ramai dari biasanya. Dari kepungan psywar itulah mentalitas pemenang timnas Indonesia akan diuji.