Timnas Indonesia dengan wajah barunya menargetkan kemenangan pertama atas Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Timnas Indonesia menatap laga putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam dengan wajah baru. Hadirnya empat pemain naturalisasi dipercaya meningkatkan level permainan timnas dibandingkan saat Piala Asia 2024. Berbekal wajah baru itu, Indonesia mengincar kemenangan perdana atas Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (21/3/2024) pukul 20.30.
Masuknya nama-nama baru, seperti Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Nathan Tjoe-A-On, dan Jay Idzes, menjadi angin segar bagi timnas Indonesia yang sangat membutuhkan tiga poin untuk menjaga asa lolos ke putaran ketiga. Indonesia berada di Grup F bersama Irak, Vietnam, dan Filipina.
Dari enam laga kualifikasi putaran kedua, Indonesia sudah menjalani dua laga tandang dan hanya mampu meraih satu poin. Pertemuan dengan Vietnam adalah yang pertama dari tiga laga kandang dan karena itu wajib dimaksimalkan untuk merebut poin penuh. Apalagi Indonesia belum pernah mengalahkan Vietnam saat bermain di Stadion GBK. Dari tiga laga kontra Vietnam di GBK sejak 1997, Indonesia selalu ditahan imbang
Sejak melatih Indonesia pada 2020, Shin selalu kesulitan mengatasi Vietnam. Kesulitan itu terlewati setelah memetik kemenangan tipis 1-0 di Piala Asia, Januari lalu. Selain modal kemenangan atas Vietnam itu, Shin kini turut dibekali pemain-pemain naturalisasi yang berpengalaman bermain di level elite sepak bola Eropa.
”Sekarang karena (ada) pemain naturalisasi yang bermain di Eropa makanya pasti akan jadi kekuatan yang bagus bagi Timnas Indonesia. Keberadaan mereka juga membantu pemain lokal (berkembang),” ujar Shin dalam konferensi pers jelang laga di Stadion GBK, Rabu (20/3/2024).
Keempat pemain naturalisasi baru itu akan bahu-membahu bersama pemain lokal dan naturalisasi yang telah lebih dulu membela Indonesia. Dengan suntikan kekuatan dari Shandy Walsh, Ivar Jenner, Marc Klok, Jordi Amat, dan Justin Hubner, timnas Indonesia sukses mengukir sejarah dengan lolos ke fase gugur Piala Asia untuk pertama kalinya. Menarik dinantikan seperti apa wajah atau kekuatan timnas dengan tambahan empat pemain naturalisasi baru.
Hanya saja, Shin menyebut ada kendala bagi mereka sejak pertama tiba di Indonesia. Kendala yang paling terasa adalah perbedaan iklim dengan di Eropa. Meski demikian, Shin senang karena empat pemain baru tersebut berusaha keras untuk beradaptasi dengan iklim dan juga rekan-rekan setimnya. Mereka siap membuktikan keberadaannya di tim bisa membuat Indonesia lebih kuat.
”Timnas kita memang masih banyak harapan dan terus berkembang juga. Di pertandingan melawan Vietnam pun juga sama. Kita (akan berusaha keras) tidak kemasukan gol dan sebaliknya harus mencetak banyak gol,” ujar Shin.
Di laga nanti tim ”Garuda” tidak akan diperkuat Jordi Amat dan Elkan Baggott yang cedera. Absennya dua pemain bertahan itu diakui Shin membawa pengaruh cukup besar bagi pertahanan Indonesia. Ibarat patah satu tumbuh seribu, absennya Jordi dan Elkan bisa ditutupi dengan kehadiran Jay dan pemain lokal lainnya seperti Rizky Ridho.
Shin menolak membicarakan kemungkinan susunan pemain mulanya. Dia memilih masih merahasiakan formula baru timnas setelah kedatangan empat pemain naturalisasi. Selama ini Shin punya kecenderungan memainkan formasi tiga bek bila melawan tim yang jauh lebih kuat. Menghadapi Vietnam, Shin kemungkinan bakal menerapkan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3 yang lebih eksplosif.
Timnas kita memang masih banyak harapan dan terus berkembang juga.
Jay dan Thom menjadi pemain naturalisasi baru yang berpeluang besar mendapatkan kesempatan debut di laga melawan Vietnam. Absennya Jordi dan Baggott memperbesar kans Jay mengisi pos bek tengah. Ketenangan dan postur tinggi Jay sangat berguna meredam serangan-serangan Vietnam. Adapun sebagai gelandang, Thom punya akurasi operan yang berguna untuk melewati blok tinggi lawan dan eksekusi bola-bola mati.
”Ya, tentu kami mendapat banyak pemain baru berkualitas yang bermain di Eropa juga. Maka dari itu, akan jadi kekuatan yang bagus bagi timnas Indonesia,” kata Shandy.
Sementara itu, pelatih Vietnam, Philippe Troussier, mengatakan, target dari timnya adalah melaju sejauh mungkin di Kualifikasi Piala Dunia. Meski saat ini menempati peringkat kedua di Grup F, Troussier menyebut itu belum cukup aman bagi Vietnam.
”Masih ada empat laga di putaran ini. Maka ini tantangan yang besar untuk kedua tim. Ini jadi alasan kenapa kami harus menampilkan performa yang luar biasa besok. Saya pikir kami siap dan kami datang ke sini dengan kepercayaan diri tinggi,” katanya.
Vietnam menatap laga melawan Indonesia dengan tren negatif. Tim berjuluk “Prajurit Bintang Emas” itu selalu kalau dalam lima laga sebelumnya.
Penyerang Nguyen Tien Linh jadi sosok berbahaya yang harus diwaspadai barisan belakang timnas Indonesia. Pemain klub Vietnam, Becamex Binh Duong, itu tercatat cukup sering menjebol gawang Indonesia.
Dalam lima pertemuan melawan Indonesia, Tien Lienh sudah mengoleksi empat gol dan asis. Absennya Tien Linh di Piala Asia jadi keuntungan besar bagi Indonesia yang menang 1-0 melalui gol semata wayang Asnawi Mangkualam dari titik penalti.