Alcaraz melawan Medvedev akan mengulang final ATP Masters 1000 Indian Wells 2023. Alcaraz menjadi juara pada tahun lalu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
INDIAN WELLS, SABTU — Carlos Alcaraz dan Daniil Medvedev mengulang momen pada turnamen ATP Masters 1000 Indian Wells 2023 dengan akan bersaing di final pada turnamen yang sama tahun ini. Alcaraz memenangi big match semifinal untuk mendapatkan back to back final, sementara Medvedev unggul atas harapan publik tuan rumah.
Dalam semifinal yang dihentikan sekitar tiga jam karena hujan di Indian Wells Tennis Garden, California, Amerika Serikat, Sabtu (16/3/2024) malam waktu setempat atau Minggu (17/3/2024) siang waktu Indonesia, Alcaraz mengalahkan Jannik Sinner dengan skor 1-6, 6-3, 6-2. Sementara Medvedev menang atas Tommy Paul 1-6, 7-6 (3), 6-2.
Alcaraz menghentikan statistik sempurna Sinner pada 2024 dengan 16 kemenangan tanpa kalah. Sebanyak 12 kemenangan sebelum tampil di Indian Wells memberi Sinner gelar juara Australia Terbuka, yang merupakan gelar pertama dari ajang Grand Slam, dan ATP 500 Rotterdam. Alcaraz juga menghentikan langkah Sinner untuk menjadi petenis ranking kedua dunia, menggantikannya, jika menang.
Melalui peragaan kemampuan yang sering membuat penonton berteriak takjub, kedua pemain memperlihatkan potensi mereka sebagai penerus saat semua semua ”Big Three” benar-benar pensiun. Saat ini, baru Roger Federer yang telah meninggalkan persaingan profesional. Rafael Nadal kemungkinan akan mengakhiri kariernya tahun ini sehingga hanya tinggal Novak Djokovic yang aktif.
Dengan usia 20 tahun dan 22 tahun, Alcaraz dan Sinner telah melampaui pencapaian generasi sebelumnya yang dipimpin Medvedev. Hanya petenis berusia 27 tahun itu yang bisa menjuarai Grand Slam. Sementara Stefanos Tsitsipas, Andrey Rublev, dan Alexander Zverev tak juga mencapai prestasi tersebut.
Maka, pertemuan Alcaraz dan Sinner di semifinal Indian Wells pun mendapat sorotan lebih besar dibandingkan Medvedev melawan Paul. Apalagi, Alcaraz dan Sinner banyak memperlihatkan pukulan bagaikan trik sulap, seperti ketika terjadi adu drop silang dengan sudut-sudut pukulan yang tajam.
Sejak Sinner mengubah karakter permainannya dari bertahan menjadi lebih menyerang, penampilannya menjadi lebih menarik ditonton. Dia menang dalam dua pertemuan terakhir dengan Alcaraz.
Alcaraz akhirnya mewujudkan targetnya untuk menghentikan kemenangan Sinner. Motivasinya bertambah karena tak pernah juara sejak Wimbledon pada Juli 2023.
”Saya bermain dengan mental yang kuat. Saya pikir, faktor itu yang paling penting dalam pertandingan tadi. Apalagi, saya kehilangan set pertama dari petenis terbaik saat ini,” komentar Alcaraz yang akan tampil di final turnamen ATP sejak kalah dari Novak Djokovic di final Cincinnati Masters, Agustus 2023.
Kemenangan Alacaraz atas Sinner itu mengulang momen yang terjadi di turnamen dan tempat yang sama pada 2023. Begitu pula dengan Medvedev yang menang atas petenis tuan rumah. Sedikit pembeda adalah petenis yang dikalahkan Medvedev pada semifinal 2023 adalah Frances Tiafoe.
Medvedev pun memiliki peluang membalas kekalahannya dari Alcaraz pada final Indian Wells 2023. Saat itu, dia kalah dengan skor 3-6, 2-6.
Petenis ranking keempat dunia itu berada dalam misi menjuarai keenam turnamen ATP Masters 1000 yang berlangsung di lapangan keras. Dia telah menjuarai lima lainnya, yaitu di Cincinnati dan Shanghai pada 2019, Paris (2020), Kanada (2021), dan Miami (2023). Tiga tunamen Masters 1000 lainnya, yaitu di Monte Carlo, Madrid, dan Roma. berlangsung di lapangan tanah liat. Medvedev menjuarai Roma Masters pada 2023.
Saya bermain dengan mental yang kuat. Saya pikir, faktor itu yang paling penting dalam pertandingan tadi.
Medvedev tertinggal 2-3 dalam statistik pertemuan dengan Alcaraz dan tiga kekalahan itu terjadi pada empat pertemuan di 2023. ”Saya melihat penampilan Carlos hari ini. Dia bermain sangat baik, terutama pada set kedua dan ketiga. Setelah yang terjadi pada tahun lalu, saya harus bermain lebih baik, membuat lebih banyak as, dan lebih banyak mengarahkan bola ke garis. Semoga saya bisa melakukan itu dengan baik di final,” tutur Medvedev.
Seperti Alcaraz melawan Medvedev, final tunggal putri pada level WTA 1000 antara Iga Swiatek dan Maria Sakkari juga menjadi ulangan final di Indian Wells. Mereka bertemu pada final 2022 yang dimenangi Swiatek 6-4, 6-1.
Kemenangan tersebut menjadi salah satu dari dua kemenangan Swiatek yang terjadi pada dua pertemuan terakhir meski dia tertinggal 2-3 secara keseluruhan. Sakkari, dalam laman resmi WTA, menyatakan, dia tak mau terpaku pada statistik. Sementara, Swiatek mengatakan, dia harus bisa menyeimbangkan kemampuan menyerang dan bertahan dengan baik di final nanti.
Jika juara, Swiatek akan mendapatkan gelar kedelapan dari level WTA 1000. Sementara, Sakkari akan mendapat gelar kedua setelah WTA 1000 Guadalajara pada 2023. (AFP/REUTERS)