Carlos Alcaraz Atasi Alexander Zverev dan Sengatan Lebah
Kejadian unik terjadi pada laga Alcaraz melawan Zverev di Indian Wells. Serangan ribuan lebah mengganggu laga itu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
INDIAN WELLS, KAMIS — Carlos Alcaraz akan menjalani laga ”semifinal rasa final” ketika berhadapan dengan Jannik Sinner dalam turnamen ATP Masters 1000 Indian Wells. Dia mengatasi perlawanan Alexander Zverev dan sengatan lebah untuk mendapatkan tempatnya di semifinal.
Momen aneh dan baru kali ini terjadi di arena tenis mewarnai perempat final Alcaraz melawan Zverev di Indian Wells Tennis Garden, California, Amerika Serikat, pada Kamis (14/3/2024) malam waktu setempat atau Jumat (15/3/2024) pagi WIB. Saat keduanya baru memainkan dua gim, pada skor 1-1, ratusan lebah terbang di area lapangan Alcaraz dekat kursi wasit.
Lebah-lebah itu ternyata bersarang di salah satu spider cam kamera bergerak yang digunakan untuk mengambil gambar dari bagian atas lapangan. Wasit Mohamed Lahyani pun mengumumkan penundaan pertandingan karena serangan lebah.
Saat keluar dari lapangan, kami melihat di TV ada serangan lebah dan kami menertawakannya. Itu momen yang lucu bagi saya.
Hampir dua jam pertandingan ditunda untuk menyingkirkan lebah tersebut. Lance Davis dari perusahaan Killer Bee Live Removal menjadi pahlawan karena berhasil membersihkan lebah tersebut dengan vacuum cleaner.
”Saya mendapat panggilan darurat dan membawa semua peralatan ke sini. Saya menyedotnya dan memindahkan lebah itu supaya tetap hidup, lalu saya akan melepasnya di sarang yang saya punya. Saat ini sedang musim lebah berkumpul, mereka ada di mana-mana,” tutur Davis dalam laman resmi ATP.
Pria yang pekerjaannya berurusan dengan lebah sejak 1971 itu menjadi bagian dari staf di Indian Wells Tennis Garden sejak lima tahun terakhir. ”Itu hanya kumpulan kecil, mungkin hanya ada sekitar 3.500 lebah,” kata Davis.
Saat jeda pertandingan, agen Alcaraz mengatakan bahwa pemain berusia 20 tahun itu tersengat lebah di bagian dahi. Posisi spider cam berada di area lapangan Alcaraz sehingga petenis Spanyol itu dikejar lebah-lebah tersebut. Namun, sengatan itu tak membahayakannya dan ketika kembali ke lapangan, Alcaraz bisa fokus mengatasi serangan lawannya hingga menang dengan skor 6-3, 6-1.
”Sangat aneh, saya tak pernah melihat yang seperti tadi di lapangan tenis. Saat keluar dari lapangan, kami melihat di TV ada serangan lebah dan kami menertawakannya. Itu momen yang lucu bagi saya. Kejadian seperti tadi pasti akan diingat,” tutur Alcaraz.
Takut lebah-lebah itu akan kembali, Alcaraz ragu ketika wasit akan memulai kembali pertandingan. Lahyani kemudian meminta Alcaraz untuk melihat situasi sambil melakukan pemanasan.
”Saat pemanasan, saya lihat tak banyak lagi lebah di sekeliling, mungkin hanya satu-dua saja. Saya berusaha tak memikirkannya lagi dan berusaha kembali fokus ke pertandingan,” katanya.
Permainannya yang agresif, dengan selalu mengejar bola sambil sprint, membuat Zverev kesulitan dalam menemukan celah untuk mendapat poin. Dia bisa mendapat winner dari running forehand dengan kecepatan 160 kilometer per jam dan dengan cerdik memanfaatkan angin yang bertiup kencang untuk melakukan dropshot. Pada set kedua, Zverev baru bisa mendapat angka pertama pada gim kelima setelah tertinggal 0-4.
Semifinal rasa final
Di semifinal yang akan berlangsung Sabtu, Alcaraz akan berhadapan dengan Jannik Sinner, kompetitor terkuat dari generasi muda. Sinner mengalahkan Jiri Lehecka 6-3, 6-3 di perempat final.
Alcaraz adalah petenis ranking kedua dunia berusia 20 tahun, pemilik dua gelar juara Grand Slam. Namun, sejak pertengahan 2023, sinarnya kalah terang dibandingkan Sinner.
Sinner, petenis Italia berusia 22 tahun ini, menjuarai Kanada Masters serta ATP 500 Beijing dan Vienna pada 2023. Adapun pada 2024, dia meraih gelar juara dari arena Grand Slam Australia Terbuka dan ATP 500 Rotterdam pada 2024. Sinner pun tak terkalahkan pada 16 pertandingan tahun ini.
”Saya tidak tahu akan melakukan pendekatan seperti apa untuk melawan Sinner. Dia adalah petenis terbaik saat ini dengan rekor tak terkalahkan. Sudah jelas, pertandingan nanti akan sulit dan menjadi tantangan besar bagi saya,” ujar Alcaraz yang empat kali dikalahkan Sinner dari tujuh pertemuan sebelumnya.
Pemenang dari laga Alcaraz lawan Sinner akan berhadapan dengan pemenang semifinal lain, Daniil Medvedev melawan Tommy Paul. Medvedev menghentikan langkah petenis muda lainnya, Holger Rune, dengan skor 7-5, 6-4, sementara Paul menang atas Casper Ruud 6-2, 1-6, 6-3.
Pada semifinal tunggal putri yang akan berlangsung Jumat waktu setempat, Iga Swiatek berhadapan dengan Marta Kostyuk, sementara Cori ”Coco” Gauff melawan Maria Sakkari. Coco berada dalam misi menjadi tunggal putri tuan rumah pertama yang menjadi juara setelah Serena Williams pada 2001, sementara Swiatek akan berupaya meraih gelar kedua di Indian Wells setelah 2022.