Pertemuan dua petenis beda generasi akan terjadi pada perempat final Indian Wells. Swiatek akan menantang Wozniacki.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
INDIAN WELLS, SELASA — Iga Swiatek pernah menjadi lawan bagi Caroline Wozniacki ketika Wozniacki belum pensiun. Berselang lima tahun setelah itu, Swiatek akan bertemu dengan petenis Denmark yang kembali ke persaingan tenis profesional setelah menjadi ibu dari dua anak.
Pertemuan tersebut akan terjadi pada perempat final WTA 1000 Indian Wells, California, Amerika Serikat, Kamis (14/3/2024) waktu setempat. Bagi Swiatek, ini menjadi perempat final ketiga beruntun di Indian Wells setelah juara pada 2022 dan mencapai semifinal di tahun berikutnya.
Adapun Wozniacki, yang menjalani debut di Indian Wells pada 2007 (saat Swiatek berusia enam tahun), akan menjalani perempat final keenam. Mantan petenis nomor satu dunia itu menjadi juara di Indian Wells pada 2011 dari tiga final. Babak kedua pada 2019 menjadi penampilan terakhir Wozniacki di Indian Wells sebelum pensiun pada Januari 2020, lalu kembali ke turnamen profesional pada Agustus 2023.
”Caroline bermain dengan sangat baik meski sempat beristirahat karena mempunyai anak. Saya sangat menghormatinya dan saya akan bersiap melawan Caroline seperti menghadapi petenis lain,” ujar Swiatek setelah mengalahkan Yulia Putintseva dengan skor 6-1, 6-2 pada babak keempat, Selasa (13/3/2024) malam waktu setempat atau Rabu siang waktu Indonesia.
Dari tiga babak yang telah dijalani, Swiatek hanya kehilangan sepuluh gim. Pada babak kedua dan ketiga, dia membuat skor ”bagel” saat mengalahkan Danielle Collins 6-3, 6-0 dan Linda Noskova 6-4, 6-0. Noskova adalah petenis 19 tahun yang menyingkirkan Swiatek pada babak ketiga Grand Slam Australia Terbuka, Januari.
Ketika Swiatek menghormati Wozniacki karena perjalanan karier dan berkarakter rendah hati, Wozniacki pun menaruh respek pada petenis berusia 22 tahun itu karena memiliki kemampuan yang sangat baik.
”Permainannya penuh tenaga. Saya sempat beberapa kali berlatih bersama dia sebelum AS Terbuka 2023 dan melihat performanya saat bertanding. Jadi, saya tahu bahwa saya harus bermain sebaik mungkin melawan Iga,” tutur Wozniacki yang 11 tahun lebih tua dari Swiatek.
Kemampuan Swiatek itu pernah dirasakan Wozniacki saat mereka bertemu di WTA 1000 Toronto 2019. Swiatek, yang melaju dari babak kualifikasi, mengalahkannya dengan skor 1-6, 6-3, 6-4.
Perempat final melawan Swiatek menjadi yang pertama bagi Wozniacki sejak comeback pada Agustus 2023. Dia telah menjalani enam turnamen sebelum bersaing di Indian Wells dengan hasil terbaik babak keempat AS Terbuka.
Saya sangat menghormatinya dan saya akan bersiap melawan Caroline seperti menghadapi petenis lain.
Pada babak keempat, Wozniacki mengalahkan Angelique Kerber 6-4, 6-2 yang juga kembali ke arena tenis profesional setelah memiliki anak yang lahir pada Februari 2023. Keduanya menjadi bagian dari para ibu yang tetap memiliki motivasi bersaing di arena profesinal, selain dari Elina Svitolina dan Naomi Osaka.
Pemenang dari persaingan Wozniacki dan Swiatek akan bertemu dengan pemenang perempat final lainnya, Anastasia Potapova melawan Marta Kostyuk. Adapun babak keempat paruh bawah undian, yang akan berlangsung sepanjang Rabu waktu setempat, di antaranya akan mempertemukan juara AS Terbuka, Cori ”Coco” Gauff dengan Elise Mertens dan juara Australia Terbuka, Aryna Sabalenka, dengan Emma Navarro.
Sabalenka memenangi dua babak sebelumnya dalam pertandingan ketat, salah satunya ketika berhadapan dengan Peyton Stearns pada babak kedua. Dia menang 6-7 (2) 6-2, 7-6 (2) setelah lawan membuat match point.
Menanti Alcaraz vs Sinner
Pada persaingan putra di turnamen yang sama dengan level ATP Masters 1000, pertemuan dua petenis muda terbaik saat ini hampir terjadi. Petenis ranking kedua berusia 20 tahun, Carlos Alcaraz, melaju ke perempat final setelah mengalahkan Fabian Marozsan 6-3, 6-3.
Jika bisa mengalahkan Alexander Zverev pada perempat final, Alcaraz berpeluang bertemu petenis ranking ketiga dunia berusia 22 tahun, Jannik Sinner. Juara Australia Terbuka ini akan melawan Jiri Lehecka pada perempat final setelah mengalahkan Ben Shelton 7-6 (4), 6-1 pada babak keempat.
Alcaraz dan Sinner adalah dua petenis terbaik yang hanya berada di bawah Novak Djokovic pada daftar peringkat dunia. Dalam usia 20 tahun, Alcaraz memiliki dua gelar juara Grand Slam, sementara Sinner dengan satu gelar. Meski kalah dalam jumlah gelar juara Grand Slam, Sinner berada dalam performa terbaik sejak Oktober 2023. Dia tak terkalahkan dalam 15 pertandingan terakhir sejak menjuarai Australia Terbuka.
Pada babak keempat Indian Wells Masters, Sinner mampu mengatasi Shelton, petenis muda tuan rumah yang memiliki servis kencang hingga berkecepatan 224 kilometer per jam. Sinner mengatakan, dia hanya berusaha berpikir positif sepanjang pertandingan meski berada dalam tekanan besar, terutama pada set pertama.
”Saya senang bisa melalui momen-momen berat pada set pertama hingga bisa bermain lebih baik pada set berikutnya,” komentar Sinner dalam laman resmi ATP. (AFP/REUTERS)