Dua Tiket Olimpiade Ganda Putra Tergantung Fikri/Bagas
Leo/Daniel tersingkir pada babak pertama All England. Peluang mereka untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024 makin tertutup.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BIRMINGHAM, RABU — Indonesia mengandalkan salah satu dari dua pasangan untuk menambah satu tiket Olimpiade Paris 2024 dari nomor ganda putra yang telah berada di tangan. Namun, peluang Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin untuk menuju Paris semakin tertutup setelah dua kali tersingkir pada babak pertama di Eropa.
Leo/Daniel adalah salah satu dari dua ganda putra yang diharapkan bisa menambah wakil ganda putra Indonesia di Paris 2024 yang akan berlangsung 26 Juli-11 Agustus. Berdasarkan ranking kualifikasi Olimpiade yang terakhir kali dikeluarkan BWF pada 12 Maret, Indonesia baru mendapatkan satu tiket nomor itu dengan keberadaan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada posisi kedelapan.
Jatah maksimal, yaitu dua tiket, bisa didapat jika Indonesia bisa menempatkan dua ganda putra pada jajaran delapan besar dalam ranking 30 April. Skenario ini bisa diwujudkan jika Fajar/Rian bisa menaikkan posisi atau minimal mempertahankan posisi mereka dan menambah satu pasangan ke posisi delapan besar.
Semula, Indonesia mengandalkan Leo/Daniel dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana untuk mendampingi Fajar/Rian. Akan tetapi, peluang Leo/Daniel kian surut setelah kalah pada babak pertama All England. Di Arena Birmingham, Inggris, Rabu (13/3/2024), mereka kalah dari peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan), dengan skor 19-21, 19-21. Sepekan sebelumnya, juara dunia yunior 2019 kalah pada babak pertama di Perancis Terbuka.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roediyanto, yang berada di Birmingham, mengatakan, setelah kekalahan Leo/Daniel, dua tiket ganda putra Indonesia untuk Olimpiade akan ditentukan oleh hasil yang diperoleh Fikri/Bagas yang menempati ranking ke-10 kualifikasi. Mereka lolos ke babak kedua All England setelah menang atas pasangan Skotlandia, Alexander Dunn/Adam Hall, pada pertandingan Selasa.
Beberapa ganda putra negara lain yang bisa mengancam peluang Indonesia mendapat dua tiket ganda putra adalah Lee/Wang yang menempati ranking ke-9 dan He Ji Ting/Ren Xiang Yu (China/11). Selain itu, ada pula Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) di ranking ketujuh.
Daniel menilai, penyebab kekalahan mereka adalah lengah pada momen-momen penting hingga keunggulan pada setiap gim pun menghilang. Pada gim pertama, Leo/Daniel unggul 16-13, sementara di gim kedua, mereka memimpin 11-7 saat interval.
Namun, setelah itu, Leo/Daniel berkali-kali membuat kesalahan pada pukulan-pukulan awal, seperti servis dan pengembalian servis yang mudah diantisipasi lawan. Padahal, dalam permainan ganda, servis dan pengembalian servis bisa menjadi senjata untuk mendapat poin cepat. Poin terakhir lawan pada kedua gim juga didapat karena kok pukulan Leo/Daniel yang jatuh di luar lapangan.
Selain banyak melakukan kesalahan, kami terpancing meladeni drive lawan.
”Selain banyak melakukan kesalahan, kami terpancing meladeni drive lawan. Padahal, seharusnya kami memainkan pola yang lebih bervariasi,” ujar Leo.
Dua ganda putra Indonesia lainnya juga mulai memainkan babak pertama pada Rabu. Fajar/Rian berhadapan dengan Lee Fang Chih/Lee Fan Jen (Taiwan), sementara Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan melawan unggulan teratas asal India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Pada tunggal putra, Jonatan Christie melawan Chou Tien Chen (Taiwan), sementara Chico Aura Dwi Wardoyo berhadapan dengan Priyanshu Rajawat (India). Jonatan tampil di All England setelah tiga kali kalah pada babak pertama dari empat turnamen pada 2024.
Setelah tersingkirnya juara bertahan tunggal putra, Li Shi Feng (China), pada babak pertama yang berlangsung Selasa, kejutan babak pertama hari kedua turnamen terjadi ketika dua unggulan ganda campuran kalah. Juara dunia asal Korea Selatan yang menjadi unggulan ketiga, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung, kalah dari Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin (Taiwan) 17-21, 10-21. Unggulan keenam, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), juga tersingkir setelah dikalahkan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (Malaysia) 14-21, 21-12, 15-21.
Upaya ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari untuk mendapat poin ranking besar dari turnamen Orleans Masters diawali dengan kemenangan pada babak pertama. Dalam pertandingan di Palais des Sports, Orleans, Perancis, Rabu, Rinov/Pitha mengalahkan pasangan Brasil, Davi Silva/Samia Lima, 21-10, 21-14.
Rinov/Pitha tak diikutsertakan di All England dengan target bisa menjuarai Orleans Masters yang berlevel Super 300. Dalam persaingan yang tidak seketat di All England, Rinov/Pitha seharusnya bisa meraih 7.000 poin untuk peraih gelar juara. Apalagi, dengan ranking ke-18 dunia, mereka menjadi unggulan teratas. Pasangan dengan peringkat kedua terbaik di bawah mereka adalah Mads Vestergaard/Christine Busch (Denmark/33) yang menjadi unggulan ketiga.
”Alhamdulillah, kami bisa bermain dengan baik hari ini. Kami berusaha memberikan yang terbaik dari yang kami punya untuk setiap pertandingan. Kami jadikan semua target dan tuntutan untuk meraih hasil baik sebagai motivasi,” komentar Pitha.
Berdasarkan daftar peringkat kualifikasi Olimpiade, Indonesia terancam tak memiliki wakil ganda campuran di Paris 2024. Rinov/Pitha, yang memiliki posisi tertinggi, hanya berada di ranking ke-17. Dua pasangan lain yang bermain di All England, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, berada di urutan ke-20 dan 22. Padahal, untuk mendapatkan satu tiket, Indonesia harus menempatkan satu wakil pada ranking 13 besar.