Luca Marini menjadikan balapan pertama MotoGP 2024 untuk menyelesaikan masalah terbesar RC213V, yaitu grip ban belakang.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
LUSAIL, KAMIS — Luca Marini menjalani dua tes pramusim MotoGP 2024 bersama Honda dengan solid. Namun, dia masih terkendala daya cengkeram ban belakang saat menikung sehingga kehilangan banyak waktu. Kelemahan pada RC213V itu diharapkan oleh mantan pebalap VR46 Racing itu bisa terjawab dalam balapan pembuka MotoGP 2024 di Lusail, Qatar, 8-10 Maret.
Marini yang memiliki kemampuan menyampaikan masukan kepada para insinyur mesin dengan detail dan jelas itu menemukan masalah terbesar motor Honda ada pada grip ban belakang. Bahkan, dengan ban belakang kompon lunak baru, yang seharusnya bisa untuk mencetak waktu putaran yang cepat, motor Honda tidak bisa dimaksimalkan untuk itu. Kondisi ini membuat catatan waktu saat time attack tertinggal jauh dari para pesaing karena banyak waktu yang terbuang.
Pebalap asal Italia itu pun menegaskan supaya Honda fokus pada masalah itu karena area itu yang menyebabkan pebalap kehilangan banyak waktu saat menikung. Marini juga mendetailkan kendala itu terjadi saat masuk, di tengah, dan keluar dari tikungan.
Solusi atas kendala itu akan diuji oleh Marini dan rekan setimnya, Joan Mir, dalam sesi latihan dan balapan seri Qatar, akhir pekan ini. Mereka pun bersemangat menghadapi balapan pembuka ini meskipun mengetahui bahwa motor Honda masih perlu dikembangkan lebih lanjut untuk bisa bersaing di papan atas.
Telah tiba waktu untuk balapan lagi dan sekarang saya menjalani ini sebagai bagian dari tim Repsol Honda. Ini menjadi tonggak sejarah yang mendebarkan dalam perjalanan yang saya jalani sejak akhir tahun lalu.
”Telah tiba waktu untuk balapan lagi dan sekarang saya menjalani ini sebagai bagian dari tim Repsol Honda. Ini menjadi tonggak sejarah yang mendebarkan dalam perjalanan yang saya jalani sejak akhir tahun lalu,” tutur adik Valentino Rossi itu.
Menurut Marini, setiap kali bekerja sama sebagai tim, mereka bisa menemukan sesuatu dan melakukan langkah maju yang lain. Pekan pertama akan memberi mereka peluang untuk memfinalisasi beberapa detail dari tes dan memahami dengan lebih baik bagaimana bekerja selama akhir pekan balapan bersama-sama.
”Kami memiliki pekerjaan untuk diselesaikan dan saya bersemangat untuk mengawali ini sebagai pebalap tim pabrikan Honda,” kata Marini di laman Honda Racing Corporation.
Musim ini merupakan momen spesial bagi Honda karena menjadi peringatan 30 tahun kolaborasi dengan Repsol. Pabrikan asal Jepang itu pertama kali terjun dalam Grand Prix pada 1959 di kelas 125 cc, dengan kemenangan debut dipersembahkan oleh Tom Phillis dua tahun kemudian. Adapun kemenangan perdana di kelas elite diraih oleh Jim Redman dalam balapan seri Jerman Barat 1996. Honda kemudian menjadi kekuatan besar dengan meraih 821 kemenangan di semua kelas dan 183 di antaranya diraih selama kolaborasi Repsol-Honda.
Musim ini, Honda memasuki era baru, dengan mengandalkan Marini dan Mir. Ini belum menjadi musim untuk memburu gelar juara bagi para pebalap Honda karena motor RC213V masih dalam pengembangan untuk mengejar keunggulan pabrikan lain. Bahkan, Honda mendapat hak konsesi untuk mempercepat pengembangan, sama seperti Yamaha. Pengembangan motor itu diharapkan oleh Mir dan Marini bisa cepat sehingga mereka kembali kompetitif.
”Musim yang lain akhirnya tiba. Anda selalu bersemangat untuk mengawali tahun dan kembali balapan karena tidak ada yang sama dengan balapan menggunakan mesin MotoGP. Kami memiliki sejumlah momen bagus di antara tes dan akhir pekan ini terus berlatih serta mempersiapkan diri dengan baik untuk mengawali tahun,” tutur Mir.
”Saya senang dengan bagaimana semuanya berkembang dan saya yakin kami bisa terus melakukan peningkatan di sepanjang balapan seri Qatar. Ini akan menjadi akhir pekan untuk membangun dan mengambil keuntungan dari momen-momen penting, target kami adalah mengawali dengan lebih kuat dibandingkan dengan yang kami lakukan musim lalu untuk mengawali musim dengan positif,” papar Mir.