Jalan Mbappe Menuju Legenda PSG
Liga Champions adalah trofi pamungkas yang ingin diberikan Kylian Mbappe untuk PSG.
SAN SEBASTIAN, RABU — Setelah memastikan tidak lagi berseragam Paris Saint-Germain musim depan, Kylian Mbappe mengejar legasi monumental untuk tim kota kelahirannya itu. Hanya trofi Liga Champions yang bakal bisa meneguhkan Mbappe sebagai pemain terbaik sepanjang masa ”Les Parisiens”.
Dengan kian mendekatnya Mbappe ke Real Madrid, semakin terbatas pula menit bermain yang diberikan Pelatih PSG Luis Enrique kepada dirinya. Sejak Februari lalu, Mbappe hanya tiga kali bermain penuh dari tujuh pertandingan yang dijalani PSG.
Tiga laga itu ketika membantu PSG menumbangkan Strasbourg di pekan ke-20 Liga Perancis, lalu membantu Les Parisiens melaju ke babak perempat final Liga Champions dengan mengalahkan Real Sociedad di dua gim fase 16 besar. Pada tiga pertandingan itu, Mbappe selalu mencatatkan namanya di papan skor.
Adapun pada empat pekan terakhir di Liga Perancis, Mbappe belum pernah lagi tampil penuh. Ia hanya mengisi bangku cadangan ketika PSG melibas LOSC Lille, 3-1, kemudian diturunkan di akhir babak kedua saat PSG mengalahkan Nantes, 2-0. Mbappe kembali masuk dalam daftar pemain utama PSG di duel melawan Rennes dan Monaco yang berakhir imbang. Namun, kapten tim nasional Perancis itu diganti di babak kedua.
Baca juga: PSG dalam Teror Kutukan 16 Besar
”Masa depan Kylian (Mbappe) tidak berada di Paris Saint-Germain. Jadi, kami harus menguji coba taktik tanpanya,” ujar Enrique menyampaikan alasannya mengurangi menit bermain Mbappe. Hal itu ia katakan kepada Canal+seusai PSG menaklukkan Real Sociedad, Rabu (6/3/2024) dini hari WIB, di Stadion Anoeta.
Perlakuan ”khusus” Enrique itu tidak berlaku ketika PSG tampil di Liga Champions. Berbeda dengan superioritas PSG di Liga Perancis, ketika tampil di kompetisi antarklub Eropa, Mbappe mustahil dikesampingkan. Ia adalah pemimpin tim sekaligus sumber gol utama Les Parisiens.
Di laga kedua kontra Sociedad, Mbappe menyumbang dua gol yang membantu PSG membawa pulang keunggulan, 2-1, sehingga lolos dengan kemenangan agregat, 4-1. Ditempatkan di sisi kiri, Mbappe tanpa kesulitan mencetak dua gol dengan mengelabui pertahanan Sociedad.
Pada gol pertama di menit ke-15, ia mengecoh dua bek Sociedad sebelum mencetak gol. Kemudian, pemain berusia 25 tahun itu lolos dari perangkap off-side Sociedad sebelum mampu menaklukan kiper lawan, Alex Remiro, ketika babak kedua baru berjalan 11 menit.
Baca juga: Hanya Mbappe, Sandaran PSG
Itu melengkapi performa apik Mbappe melawan Sociedad. Di Paris, ia pun menyumbang sebuah gol. Ketajaman melawan Sociedad menjadi simulasi bagi Mbappe sebelum lebih rutin menghadapi Sociedad dan tim-tim Spanyol saat bergabung ke Real Madrid musim depan.
”Ini adalah yang saya suka dan bisa lakukan. Tugas saya menolong tim dengan mencetak gol,” ujar Mbappe kepada UEFA TV.
Mbappe pun telah mengukuhkan diri sebagai pencetak gol terbanyak PSG di Liga Champions. Ia telah mencetak 40 gol dari 60 gim berseragam Les Parisiens di kompetisi antarklub terelite di Eropa itu. Adapun Sociedad adalah ”korban” ketajaman Mbappe ke-20 di Eropa.
Ini adalah yang saya suka dan bisa lakukan. Tugas saya menolong tim dengan mencetak gol.
Ban kapten
Di Anoeta, Mbappe juga memulai laga dengan ban kapten di lengan kirinya. Itu adalah gim Liga Champions kedua Mbappe menjadi kapten PSG. Debutnya sebagai kapten tercipta ketika PSG ditahan Newcastle United, 1-1, di Paris, 28 November lalu.
Pemain setinggi 1,78 meter itu merupakan sosok kapten yang memimpin dengan aksi di lapangan. Ia tidak banyak bicara dan memberikan instruksi, tetapi rekan setimnya amat tertolong dengan etos kerja dan pemahaman Mbappe terhadap rencana permainan yang diterapkan pelatih.
Hal itu membuat dirinya pantas menjadi kapten di susunan 11 pemain utama termuda PSG dalam penampilan di Liga Champions. Pada laga di Anoeta, Enrique menurunkan skuad inti dengan rerata usia 23 tahun.
”Saya merasa sangat senang menyaksikan performa PSG malam ini. Mereka menyajikan penampilan tim sesungguhnya yang dipimpin oleh permainan gemilang dari Mbappe,” ujar David Ginola, eks pemain PSG dan Timnas Perancis, dilansir laman UEFA.
Tim Panel Penilai Teknis UEFA, yang memberikan gelar Pemain Terbaik Laga kepada Mbappe, juga memuji peran besar Mbappe untuk permainan tim PSG. ”Ia adalah pemimpin dalam setiap aksi PSG. Ia berperan besar dalam permainan menyerang dan mencetak dua gol, lalu melakukan tekel dan menjaga tekanan kepada Sociedad sepanjang pertandingan.”
Baca juga: Akhir Saga Kylian Mbappe di PSG
Membawa pulang dua gol dari Anoeta juga mengukuhkan Mbappe sebagai salah satu pencetak gol terbanyak Liga Champions musim ini. Ia telah menghasilkan enam gol atau setara dengan koleksi penyerang Bayern Muenchen, Harry Kane. Torehan gol Mbappe itu setara 46 persen dari jumlah gol PSG di Liga Champions 2023-2024.
Mbappe pun menganggap istimewa Liga Champions pamungkasnya bersama PSG. Setelah membantu Les Parisiens menembus babak perempat final pertama kali sejak 2021, ambisi Mbappe tertuju untuk mempersembahkan trofi ”Si Kuping Besar”. Ia pernah sangat dekat dengan piala ikonik itu sebelum tumbang, 0-1, dari Bayern Muenchen di laga puncak edisi 2019-2020.
”Kami memenuhi target untuk menang dan lolos. Kami memiliki rencana permainan yang jelas demi meraup hasil positif di laga tandang yang sulit. Kami siap untuk menghadapi gim (di babak) selanjutnya,” ucap Mbappe yang telah hasilkan 34 gol dari 34 gim di musim ini.
Baca juga: Singkirkan Lazio, Perayaan Semu Bayern Muenchen
Ketika Mbappe ingin memberikan persembahan epik untuk PSG, Kane bertekad mengakhiri ”kutukan” tanpa trofi dalam kariernya bersama Bayern di Liga Champions musim ini. Ia membantu Bayern menaklukan Lazio, 3-0, di Stadion Allianz, dengan sumbangan dua gol. Bayern pun lolos ke perempat final berkat keunggulan agregat, 3-1.
Kane sudah tidak diragukan lagi sebagai salah satu mesin gol paling efektif di dunia saat ini. Namun, ia belum pernah mengangkat trofi juara. Itu dialaminya bersama Tottenham Hotspur. Di musim perdananya membela Bayern, harapan gelar paling ideal dijangkau hanya di Eropa.
Baca juga: Bayang-bayang Penderitaan PSG dari Real Sociedad
”Sebagai penyerang, Anda dinilai dari gol dan asis di pertandingan besar, seperti di fase gugur (Liga Champions). Saya ingin melanjutkan peran saya ini untuk membantu tim mengejar tujuan di musim ini,” tutur Kane yang menyumbang 33 gol di 33 pertandingan membela Bayern.