Keunggulan dua gol tidak serta-merta membuat posisi PSG aman di pertemuan kedua melawan Sociedad.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
PARIS, SENIN — Paris Saint-Germain memang telah menjejakkan satu kaki di perempat final Liga Champions Eropa berkat kemenangan dua gol tanpa balas atas Real Sociedad di pertemuan pertama. Hanya saja, PSG tidak bisa lengah karena adanya kutukan babak 16 besar dalam dua musim belakangan. Kesempatan emas PSG mematahkan kutukan itu tersaji di Stadion Reale Arena, San Sebastian, Spanyol, Rabu (6/3/2024) pukul 03.00 WIB.
Kutukan babak 16 besar itu membuat keunggulan dua gol PSG atas Real Sociedad menjadi tidak berarti apa-apa. Pemain bintang PSG, Kylian Mbappe, pun mengatakan, pekerjaan timnya masih belum selesai selagi Sociedad berpeluang membalikkan keadaan di pertemuan kedua. Meski demikian, Mbappe senang PSG mengamankan margin dua gol sehingga lebih memberikan ketenangan saat bermain di markas lawan.
”Itu sangat penting (mencetak gol lebih dulu) karena kami tahu betapa sulitnya mengambil keuntungan di Liga Champions. Sekarang kami sudah melakukannya dan hanya perlu tetap semangat dan bermain sebagai satu tim. Kami datang ke sana untuk menang,” kata Mbappe, dikutip dari TNT Sports, Senin (4/3/2024).
Perjalanan PSG di Liga Champions Eropa tersendat dalam dua musim terakhir. Dalam rentang waktu tersebut, perjuangan mereka senantiasa kandas di babak 16 besar. Dua musim lalu, PSG takluk dari Real Madrid dengan agregat gol 2-4. Semusim berikutnya, giliran Bayern Muenchen yang unggul tiga gol tanpa balas di dua pertemuan menggagalkan ambisi PSG menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Kutukan 16 besar ini terjadi setelah PSG menjalani musim yang fantastis pada 2019 hingga 2021. Pada rentang waktu tersebut, PSG selalu sukses melaju hingga semifinal. Bahkan, pada edisi 2019-2020, PSG tampil di final meski pada akhirnya harus mengakui keunggulan Muenchen. Kutukan 16 besar ini seperti memutus awal kebangkitan PSG di kompetisi antarklub Eropa kasta tertinggi itu.
Pelatih PSG Luis Enrique merasakan ada aura tidak percaya diri di timnya setelah gagal lolos 16 besar secara beruntun. Dalam situasi ini, hal yang diperlukan PSG adalah ketenangan dan kepercayaan diri untuk bisa meruntuhkan kutukan itu.
Pada pertemuan pertama, Sociedad punya kecenderungan bermain sangat bagus di babak pertama. Skema menekan yang diinstruksikan Enrique tidak berjalan maksimal karena Sociedad memainkan bola-bola panjang yang sangat efektif. Itu ditunjang dengan kemampuan para pemain Sociedad dalam memenangi bola-bola muntah (second ball).
Sociedad juga tampil sangat agresif di babak pertama dengan tidak membiarkan para pemain PSG membangun serangan dari belakang. Namun, segalanya jauh berbeda di babak kedua. Agresivitas Sociedad berkurang sehingga memberikan keleluasaan kepada pemain PSG untuk menciptakan peluang. Mbappe pun membuka keunggulan yang disusul oleh Bradley Barcola.
”Saya mengenal Real Sociedad. Mereka punya kemampuan yang sangat bagus. Pertemuan kedua akan menjadi pertandingan yang sangat sulit,” kata Enrique.
Masa sulit
Tertinggal dua gol dari PSG menjadikan Sociedad bukan tim favorit untuk melaju ke perempat final. Ditambah pula saat ini tim besutan pelatih Imanol Alguacil tersebut sedang menjalani masa sulit dengan hanya meraih satu kemenangan dalam sembilan pertandingan terakhir di semua kompetisi. Padahal, kemenangan adalah hal yang wajib mereka dapatkan untuk menyingkirkan PSG.
Di balik kesulitan itu, Sociedad bisa tetap punya harapan dengan syarat bermain sebagaimana pada babak pertama di pertemuan sebelumnya. Dengan permainan agresif, Sociedad nyatanya mampu menyulitkan PSG di markasnya. Dengan mengulangi performa seperti itu, bukan tidak mungkin Sociedad akan meraih kemenangan di kandang.
Apa yang dibutuhkan Sociedad adalah tidak menyia-nyiakan peluang sebagaimana mereka lakukan saat bermain bagus di babak pertama. ”Jika kami bisa bermain seperti yang kami lakukan di babak pertama di kandang kami, maka kami akan memiliki peluang. Kami akan mampu bertahan, bersaing, dan menyulitkan Paris,” ucap Alguacil.
Selain itu, kans Sociedad datang dari catatan PSG yang punya kebiasaan selalu kebobolan dalam 12 kali laga tandang menghadapi tim asal Spanyol. Kecenderungan PSG ini bisa dimanfaatkan Sociedad untuk mencetak gol lebih dulu sekaligus memperbesar harapan untuk berbalik unggul.
Alguacil merotasi sejumlah pemain kuncinya, seperti Mikel Oyarzabal, Hamari Traore, Robin Le Normand, dan Takefusa Kubo, saat menghadapi Sevilla di Liga Spanyol pekan lalu. Upaya itu dimaksudkan agar mereka bisa fit menghadapi PSG meski keputusan rotasi itu harus dibayar mahal Alguacil dengan kekalahan 2-3 dari Sevilla.
Oyarzabal dan Kubo kemungkinan besar akan diduetkan di lini serang sejak awal. Di lini tengah, Mikel Merino diharapkan bisa mengeluarkan kemampuan distribusi bolanya. Adapun lini pertahanan Sociedad semakin solid dengan kehadiran Traore dan Normand.