Sainz Ungkap Kunci Keunggulan Verstappen-Perez
Max Verstappen dan Sergio Perez unggul di Bahrain karena degradasi ban lunak RB20 sama dengan ban keras di mobil lain.
SAKHIR, SABTU — Harapan Carlos Sainz Junior untuk mendahului Sergio Perez dan finis di posisi kedua menguap begitu pebalap Red Bull itu menggunakan ban kompon lunak pada pit stop terakhir di Bahrain. Sainz menyadari, Ferrari SF-24 dengan ban kompon keras tidak akan bisa mengejar Perez karena mobil RB20 dengan ban kompon lunak memiliki laju degradasi yang sama dengan mobil-mobil lain yang menggunakan ban kompon keras.
Perbedaan besar dalam degradasi ban itulah yang menjadi kunci dominasi kedua pebalap Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Perez, dalam balapan pembuka Formula 1 2024 di Sirkuit Internasional Bahrain, di Sakhir, Sabtu (2/3/2024). Trek dengan aspal yang menggerus karet ban dengan agresif itu sangat menyulitkan dalam manajemen ban. Namun, itu tidak berlaku bagi para pebalap Red Bull. Bahkan, mereka bisa menggunakan ban kompon lunak lebih lama dari pebalap tim-tim lain.
Saya sudah melihat bagaimana degradasi Red Bull dengan ban lunak dan itu persis sama dengan mobil kami dengan ban keras.
Sainz sudah mengamati keunggulan RB20 itu dalam tes di Bahrain lalu. Data long run Red Bull menunjukkan bagaimana para pebalap mereka bisa mencetak pace sangat solid dengan ban kompon lunak. Lebih dari itu, mereka bisa menggunakan ban tercepat itu jauh lebih lama dari para pebalap tim pesaing.
Baca juga: Verstappen Nyalakan Sinyal Dominasi
Keunggulan itu tak terbantahkan lagi dalam balapan di Bahrain, yang berakhir pada Minggu (3/3/2024) dini hari WIB. Verstappen yang memenangi balapan finis dengan keunggulan 22,457 detik atas Perez di posisi kedua. Adapun selisih waktu dengan Sainz di podium ketiga mencapai 25,110 detik. Sainz tidak bisa mengejar Perez di akhir balapan dan fokus menjaga posisinya di podium ketiga.
”Anda perlu mempertimbangkan bahwa kami telah menjalani tes di sini selama tiga hari. Saya sudah melihat bagaimana degradasi Red Bull dengan ban lunak dan itu persis sama dengan mobil kami dengan ban keras,” jelas Sainz dalam konferensi pers di Sakhir.
Baca juga: Verstappen Tak Menduga Meraih ”Pole Position”
”Jadi, begitu saya tahu Red Bull memiliki ban kompon lunak baru untuk bagian terakhir balapan dan Checo (Perez) menggunakan itu, itu tidak seperti saya berpikir, ’Oke, ini kesempatan saya,’” ungkap Sainz.
Sainz mengungkapkan, dia melihat pebalap Red Bull melakukan long run dengan ban C3, ban lunak dalam tes. Saat itu dia melihat tim Red Bull pada dasarnya mengalami degradasi yang sama dengan ban lunak dibandingkan dengan semua tim lain yang menggunakan ban keras. Sainz jadi tidak terlalu bersemangat saat mengetahui Perez menggunakan ban kompon lunak.
Menurut Sainz, dirinya berada dalam posisi kurang nyaman karena tertinggal 2-3 detik. Dalam keadaan seperti itu, Sainz mendapat dirty air (turbulensi dari mobil di depan), tetapi dia tidak mendapat keuntungan keuntungan DRS dan slipstream sehingga akan lebih sering tergelincir.
”Jika saya berada dalam jarak satu detik atau mungkin lima detik di belakang, menurut saya dengan ban keras saya bisa lebih menunjukkan pace sesungguhnya dari moil dan pace saya hari ini. Namun, di dalam (jarak) dua detik, tiga detik, adalah posisi terjelek untuk berada dan saya tidak pernah bisa melancarkan serangan yang layak pada Checo hari ini,” tegas Sainz yang menjalani musim terakhirnya di Ferrari.
Baca juga: Verstappen Tak Risaukan Hamilton
Sainz mengakui, para pebalap Red Bull masih sangat kuat musim ini meskipun Ferrari sudah melakukan kemajuan besar. Namun, dia merasa ada peluang bagi tim ”Kuda Jingkrak” untuk menantang Red Bull di trek-trek lain, termasuk di Jeddah, Arab Saudi, 7-9 Maret. Trek dalam seri kedua itu tidak terlalu menggerus ban seperti di Bahrain sehingga persaingan akan lebih ketat. Keunggulan Red Bull dalam pace balapan juga akan terpangkas dengan banyak tikungan-tikungan kecepatan tinggi di Jeddah.
Sainz mengatakan, dalam balapan di Bahrain, Red Bull bisa mencetak keunggulan hingga 0,4 detik di setiap putaran dari para pesaingnya.
”Saya tahu mereka memiliki keunggulan 0,3-0,4 detik, mungkin tidak setengah detik seperti yang dikatakan George (Russell, pebalap Mercedes), tergantung dari kondisi trek. Namun, saya tahu akan sangat sulit mengalahkan para pealap Red Bull. Mereka juga menyimpan ban kompon lunak, yang sedikit menunjukkan apa niat dan rencana mereka. Jadi, saya tahu, hari ini Red Bull akan sangat, sangat sulit dikalahkan,” ujar Sainz.
”Jadi bisa mengikuti salah satu dari mereka dan memiliki kesempatan untuk bertarung, sudah menjadi kejutan yang bagus,” kata Sainz terkait dirinya bisa membuntuti Perez.
Baca juga: Hamilton Terkejut dengan Performa Mercedes W15
Sainz menambahkan, mereka berada di salah satu trek terkuat musim ini dengan degradasi yang sangat tinggi pada ban belakang. Sainz berharap ketika mereka berada di trek dengan keterbatasan ban depan dan mungkin aspal yang lebih baik, mobil mereka akan melesat dan bisa menantang Max untuk meraih kemenangan.
Dalam balapan ini, rekan setim Sainz, Charles Leclerc, finis di posisi keempat. Dia terpaut hingga 39,669 detik dari Verstappen. Leclerc mengalami kendala pada pengereman, yang menjadi sangat panas, sehingga dirinya tidak bisa memasuki tikungan dengan agresif. Kondisi itu membuat dirinya lambat dan kemudian kehilangan posisi dari Sainz.
Leclerc mengalami masalah itu sejak lap ke-15 dari 57 putaran, di mana dia sering mengalami ban depan kanan terkunci. Kondisi itu tidak membaik hingga akhir balapan.
”Tidak mungkin melakukan pengereman dalam 15 lap pertama. Masalah itu semakin parah di setiap putaran. Saya jelas mendasarkan pengereman saya di tikungan 9-10 pada lap sebelumnya, yang jelas-jelas selalu terasa terlalu terlambat, tetapi masalah menjadi semakin parah,” jelas Leclerc dikutip Motorsport.
Baca juga: Sainz dalam Ketidakpastian Setelah Digusur Hamilton dari Ferrari
”Setiap kali saya mengerem 3 meter lebih awal, tetapi saya akan tetap terkunci,” jelas Leclerc.
Keseimbangan pengereman itu membuat temperatur rem kanan dan kiri ban depan berbeda hingga 100 derajat celaius. Kondisi itu sangat menyulitkan Leclerc di sepanjang balapan. Dia kecewa, tetapi masih bisa sedikit lega dengan finis di posisi keempat.
”Mempertimbangkan semua yang terjadi, finis di posisi keempat merupakan usaha yang sangat bagus. Namun, saya sangat kecewa dengan hasil ini. Sejujurnya saya berpikir posisi kedua sangat mungkin diraih hari ini,” kata Leclerc.