Peselancar Rio Waida Lolos ke Olimpiade Paris 2024
Setelah nyaris lolos pada kualifikasi pertama tahun lalu, Rio Waida akhirnya memastikan kembali tampil di Olimpiade.
ARECIBO, MINGGU — Peselancar Indonesia, Rio Waida, meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024 melalui ajang kualifikasi terakhir, International Surfing Association atau ISA World Surfing Games 2024 atau Gim Selancar Dunia Asosiasi Selancar Internasional. Langkah untuk kembali berlaga di Olimpiade ini tak mudah, tetapi Rio menunjukkan keteguhan untuk meraih tiket impian.
Terakhir kali saya lolos ke Tokyo rasanya luar biasa. Saya tahu saya ingin merasakannya lagi.
Rio Waida mengunci tempat di Olimpiade Paris 2024 setelah lolos ke babak repechage putaran 10 di Arecibo, Puerto Rico, Sabtu (2/3/2024) siang waktu setempat atau Minggu (3/3/2024) dini hari WIB. Rio menempati peringkat ketujuh dari total atlet babak utama dan repechage.
”Ini luar biasa, ini indah. Itulah alasan saya datang ke ajang ini,” kata Rio sesaat setelah memastikan kembali tampil di Olimpiade, dikutip dari laman resmi Olimpiade.
Baca juga: Rio Waida, Asa Terakhir Selancar Ombak ke Olimpiade Paris 2024
”Terakhir kali saya lolos ke Tokyo, rasanya luar biasa. Saya tahu saya ingin merasakannya lagi,” lanjut Rio.
ISA World Surfing Games 2024 menyediakan enam kuota individu untuk peselancar putra lolos ke Olimpiade Paris 2024. Rio sebenarnya minimal harus bisa berada di posisi tiga besar repechage 12 untuk bisa meraih tiket Olimpiade keduanya.
Namun, beberapa peselancar wajib memberikan tiket mereka lantaran sudah mengunci tempat terlebih dahulu pada kualifikasi sebelumnya atau sudah memiliki dua wakil senegara di Paris. Pada babak utama, hanya dua peselancar yang berhak lolos ke Paris, yaitu Joan Duru (Perancis) dan Alonso Correa (Peru) yang melaju ke putaran ketujuh.
Alhasil, empat tiket tersisa bisa diberikan kepada para peselancar terbaik yang melaju ke repechage 10 tanpa menunggu putaran akhir repechage 12. Babak repechage merupakan penyisihan tambahan untuk menyeleksi para peselancar yang sebelumnya tersingkir dari babak utama.
Baca juga: Rio Waida, Membumikan Selancar Indonesia
Empat peselancar terbaik itu di luar Yago Dora (Brasil) yang sebenarnya mencatatkan poin terbanyak, yakni 18,48. Yago tidak bisa meraih tiket ke Paris karena sudah ada wakil Brasil, Gabriel Medina dan Filipe Tolede, yang mengunci tempat lebih dulu lewat kualifikasi lain. Setiap negara mendapatkan jatah dua peselancar putra dan dua putri.
Rio meraih 11,77 poin pada repechage 9 sehingga menempati peringkat ketujuh dari total peselancar babak utama dan repechage. Peselancar keturunan Indonesia-Jepang itu meraih rata-rata skor terbaik 4,67 poin pada ombak pertama dan 4,40 poin pada ombak kelima.
Perjuangan Rio meraih tiket ke Paris tidak mudah lantaran harus melalui babak repechage. Rio awalnya selalu memimpin pada putaran pertama hingga ketiga babak utama. Namun, pada putaran keempat, Rio finis pada urutan ketiga sehingga tersingkir dari babak utama dan bertanding di babak repechage.
Rio juga melewati perjuangan yang panjang untuk tampil di Olimpiade, termasuk ketika nyaris lolos ke Paris lewat kualifikasi pertama di ISA World Surfing Games 2022 di Pantai Huntington, Amerika Serikat, 16-24 September 2022. Saat itu, dia tersingkir pada babak pertama sehingga harus bertanding di repechage 1.
Baca juga: Rio Waida Buka Jalan Lolos ke Olimpiade Paris 2024
Walakin, Rio menunjukkan penampilan gemilang dengan mampu melewati repechage 1 hingga repechage 12 dan mempertahankan posisi dua besar. Peselancar berusia 24 tahun ini pun finis pada posisi kedua saat babak final dan pulang membawa medali perak. Namun, raihan medali perak itu tidak dilengkapi dengan tiket ke Paris. Rio tidak lolos ke Olimpiade karena tiket yang tersedia hanya diperuntukkan bagi peselancar terbaik. Kanoa Igarashi dari Jepang berhak mendapatkan tiket itu setelah meraih juara.
Kepala Pelatih Tim Selancar Ombak Indonesia Arya Subyakto mengatakan, keberhasilan Rio untuk kembali berlaga di Olimpiade menjadi pembuktian olahraga selancar layak untuk tidak dipandang sebelah mata. Indonesia tidak hanya memiliki tempat selancar terbaik, tetapi juga mempunyai peselancar yang juga bisa berlaga di panggung tertinggi olahraga.
Rio merupakan satu-satunya peselancar Indonesia yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 saat selancar pertama kali dipertandingkan. Waktu itu, peselancar kelahiran Saitama, Jepang, tersebut lolos melalui ISA World Surfing Games 2021 di Surf City yang menjadi kualifikasi terakhir Olimpiade 2020.
Adapun Rio menjadi atlet Indonesia ketujuh yang lolos ke Olimpiade Paris 2024. Sebelumnya ada Arif Dwi Pangestu dan Diananda Choirunisa (panahan), Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing), Rifda Irfanaluthfi (senam artistik), dan Fathur Gustafian (menembak) yang telah meraih tiket ke Paris.
Arya juga berharap, kelolosan Rio dapat meningkatkan dukungan terhadap perkembangan selancar Indonesia. Apalagi, beberapa atlet termasuk Rio harus rajin mengikuti kompetisi agar berprestasi di kancah internasional.
Baca juga: Tampil Memukau, Rio Waida Taklukkan Peselancar Dunia
Rio, misalnya, saat ini melakoni musim kedua di Tur Kejuaraan Liga Selancar Dunia atau Championship Tour World Surf League (CT WSL). Bagi dunia selancar, ajang itu merupakan kompetisi kasta tertinggi. Arya mengibaratkannya seperti MotoGP atau Formula One di dunia otomotif. Agar bisa terus bertahan pada ajang itu, Rio harus menjalani setiap tur.
Terdekat, tur digelar di Supertubos, Peniche, Portugal, pada 6-16 Maret dan Pantai Bells, Victoria, Australia, pada 26 Maret-5 April. ”Ini sekaligus ajang pemanasan Rio sebelum Olimpiade karena lawan yang dihadapi pun sama, mereka yang sudah termasuk peselancar kelas dunia,” tutur Arya.
Di Olimpiade Paris 2024, selancar ombak akan digelar pada 27 Juli-5 Agustus 2024 di Teahupo'o, Tahiti, Polinesia Perancis. Keputusan menggelar selancar bukan di kawasan kontinental Eropa karena wilayah Polinesia terkenal dengan ombak besar yang cocok untuk kompetisi olahraga ini.