Rentetan cedera, dan kini masalah doping, merenggut harapan Paul Pogba untuk kembali memulihkan sinar kariernya.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
TURIN, JUMAT — Mendung masih menggantung di atas kehidupan Paul Pogba. Setelah karier yang terganggu oleh cedera, Pogba kini dalam masalah besar dengan hukuman larangan bermain sepak bola selama empat tahun akibat gagal dalam tes antidoping. Hukuman itu bak pukulan telak bagi Pogba karena berpotensi membuatnya tutup karier lebih cepat.
Sempat menjadi pemain termahal dunia pada 2016, Pogba saat ini lebih banyak dirundung duka. Pemain yang turut menjadi bagian timnas Perancis saat menjuarai Piala Dunia 2018 itu gagal melanjutkan performa gemilangnya saat berseragam Manchester United dengan hanya mencetak 39 gol dari 226 penampilan di semua kompetisi. Sebelum bergabung dengan ”Setan Merah”, Pogba adalah pemain andalan Juventus saat meraih gelar juara Liga Italia pada rentang 2012-2016.
Gagal bersinar di MU, Pogba memilih kembali ke Juventus dengan status bebas transfer pada 2022. Sayangnya, periode keduanya bersama Juventus tidak berjalan mulus. Pogba amat rentan cedera sehingga lebih sering absen karena harus menjalani operasi. Pada periode keduanya di Juventus musim lalu, Pogba hanya tampil sebanyak 10 kali di semua kompetisi. Dari 10 laga itu, Pogba hanya mencatatkan satu asis.
Saya sedih, terkejut, dan patah hati karena semua yang telah saya bangun dalam karier bermain profesional telah diambil dari saya.
Musim ini, Pogba kembali minim menit bermain. Ia masuk susunan skuad Juventus saat menghadapi Udinese pada laga pembuka Liga Italia. Namun, Pogba tidak dimainkan di laga tersebut. Kesempatan untuk tampil hadir di pekan kedua dan ketiga. Akan tetapi, Pogba hanya bermain kurang dari 30 menit di dua laga itu. Pogba juga melewatkan kesempatan tampil di Piala Dunia Qatar 2022 bersama Perancis.
Memasuki pekan keempat musim ini, Pogba kembali didera cedera. Ia terpaksa absen dalam empat laga Juventus karena kelelahan otot. Bencana bagi Pogba berlanjut pada September 2023. Ia diskors sementara oleh pengadilan organisasi antidoping nasional Italia (NADO Italia) setelah dinyatakan positif menggunakan testosteron. Itu adalah zat terlarang yang memiliki fungsi meningkatkan daya tahan atlet.
NADO dalam keterangannya mengatakan, testosteron yang tidak diproduksi oleh tubuh terdeteksi dalam ”sampel A” yang diberikan Pogba. Menyusul skorsing sementara Pogba, ”sampel B” miliknya dikirim untuk tes lebih lanjut di klinik Acqua Acetosa di Roma, Italia.
Hasil tes kedua itu memperkuat bukti Pogba menggunakan doping yang berujung pada hukuman larangan bermain sepak bola selama empat tahun. Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) punya pedoman hukuman skorsing bagi pemain yang gagal lolos tes doping. Hukumannya berkisar 2-4 tahun, tergantung pada pembuktian apakah pemain menggunakan doping secara sengaja atau tidak.
Menanggapi skorsing terhadap dirinya itu, Pogba mengaku sedih dan kacau. Kasus ini berpotensi mengakhiri kariernya lebih cepat. Empat tahun tergolong waktu yang lama bagi Pogba yang saat ini berusia 30 tahun. Hukuman ini membuat Pogba baru bisa kembali merasakan atmosfer kompetitif di sepak bola saat berusia 34 tahun. Tidak ada yang bisa menjamin level permainan seorang pesepak bola bisa tetap bagus selama empat tahun tidak berkompetisi di liga.
”Saya sedih, terkejut, dan patah hati karena semua yang telah saya bangun dalam karier bermain profesional telah diambil dari saya. Sebagai atlet profesional, saya tidak akan pernah melakukan apa pun untuk meningkatkan performa saya dengan menggunakan zat-zat terlarang dan tidak pernah menghina atau menipu sesama atlet dan pendukung tim mana pun yang pernah saya bela, atau saya lawan,” kata Pogba.
Terhadap hukuman berat itu, Pogba pun berencana mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Publik setidaknya harus menunggu selama satu tahun terhadap putusan CAS terkait banding Pogba. Sementara itu NADO Italia menolak berkomentar terkait upaya banding Pogba. NADO beralasan, itu berkaitan dengan privasi seseorang.
Apabila banding Pogba gagal, Juventus bisa memutus kontraknya. Kontrak Pogba bersama Juventus masih tersisa hingga Juni 2026. Sebagaimana NADO Italia, Juventus juga belum memberikan tanggapan terkait kasus yang menimpa salah seorang pemainnya.
Juventus saat ini membayar Pogba dengan gaji yang amat minimum. Pogba hanya menerima sebesar 2.000 euro (sekitar Rp 33 juta) sebulan. Jumlah gaji tersebut amat jauh dibandingkan saat Pogba memecahkan rekor transfer dari Juventus ke MU. Saat itu, Pogba amat diminati oleh klub-klub besar Eropa karena bisa bermain di banyak posisi, punya kekuatan fisik, dan tajam dalam mencetak gol.
Sementara itu, rekan-rekan Pogba memberikan dukungan kepadanya. Mantan pemain Juventus yang kini memperkuat AS Roma, Paulo Dybala, mengomentari unggahan terbaru Pogba di Instagram dengan mengetik ”Aku mencintaimu, saudaraku”. Dukungan serupa juga disuarakan rekan setim Pogba di Juventus, seperti Dusan Vlahovic dan Adrien Rabiot. (AP)