Juergen Klopp telah memberikan satu trofi di musim pamungkas bersama Liverpool. Tiga trofi lain menanti ”Si Merah”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Bangga dan terharu adalah dua perasaan yang menghinggapi Manajer Liverpool Juergen Klopp setelah mendengar peluit akhir babak perpanjangan waktu final Piala Liga Inggris, Minggu (25/2/2024), di Stadion Wembley, London, Inggris. Gelar ke-10 Piala Liga Inggris bagi Liverpool pantas dianggap trofi paling spesial bagi ”Si Merah” di era Klopp.
Secara gengsi, Piala Liga Inggris memang tak ada artinya dibandingkan Liga Inggris, Piala FA, bahkan kompetisi antarklub Eropa. Namun, jika merujuk kondisi skuad Liverpool ketika menghadapi Chelsea di laga final itu, semua pihak yang memiliki keterkaitan dengan Liverpool pantas semringah dengan kemenangan 1-0.
Begitu pun dirasakan oleh Klopp. Ia kehilangan empat pemain tak tergantikan di gim perebutan trofi musim ini, yaitu Mohamed Salah, Trent Alexander-Arnold, Alisson Becker, dan Dominik Szoboszlai. Keempat pemain itu tampak menyaksikan pertarungan rekan setimnya dari tribune Wembley.
Meski pincang, Liverpool nyatanya masih bisa menunjukkan performa lebih baik dibandingkan skuad 1 miliar pound sterling milik Chelsea. Di bawah kendali kapten dan bek tengah, Virgil van Dijk, serta pengaruh besar Klopp di sisi lapangan, skuad Si Merah tak gentar.
Kekuatan mental besar Liverpool sangat terlihat ketika beberapa pemain akademi tampil di babak perpanjangan waktu. Jarell Quansah, Bobby Clark, James McConnell, dan Jayden Danns tidak canggung bermain di arena terbesar di Inggris. Gol sundulan Van Dijk melalui situasi sepak pojok di menit ke-118 menegaskan performa apik pemain-pemain belia Si Merah.
”Saya diberi tahu bahwa ada frasa bahasa Inggris, ’Anda tidak memenangi trofi dengan anak-anak’, saya tidak tahu itu. Ada banyak yang memiliki karier lebih panjang dari saya, tetapi dalam lebih dari 20 tahun, ini dengan mudah saya sebut trofi paling spesial yang saya menangi. Ini luar biasa,” ungkap Klopp seusai laga, seperti dikutip laman klub..
Klopp mengakui, kemenangan atas Chelsea di final Piala Liga sempat membuatnya tidak percaya. Menurut dia, banyak pihak yang berperan atas keberhasilan Liverpool mengukuhkan diri sebagai tim tersukses di Piala Liga Inggris.
Ia mengapresiasi para pelatih yang membantunya di tim utama Liverpool serta jajaran pelatih tim Akademi Liverpool yang membantunya menyediakan pemain-pemain muda terbaik. Juru taktik asal Jerman itu pun senang bisa memberikan kebahagiaan pada kemungkinan gim terakhirnya di Wembley.
Satu-satunya harapan bisa kembali ke Wembley sebelum meninggalkan Liverpool pada akhir musim ini, Klopp wajib membawa Si Merah menembus final Piala FA.
”Saya bangga kepada staf yang telah menciptakan atmosfer tim di mana anak-anak muda ini bisa melakukan permainan terbaik mereka. Hasil ini disebabkan semua orang memberikan kontribusi,” kata Klopp.
Ia menambahkan, ”Kami memiliki masalah sebelum laga yang semakin besar selama laga. Banyak pemain kelelahan, kami meminta Harvey (Eliiot) bertahan, kami meminta Lucho (Luis Diaz) tetap di depan, jangan mundur. Bagi saya, ini adalah kenangan yang sangat indah selamanya.”
Secara total, Klopp telah mempersembahkan delapan trofi bagi Liverpool. Di musim pamungkasnya di Stadion Anfield, Klopp setidaknya telah memberikan satu trofi perpisahan.
Meski begitu, Klopp masih berpeluang menjadi manajer ketiga Liverpool yang mempersembahkan minimal 10 gelar juara untuk Si Merah setelah Bob Paisley (20 trofi) dan Bill Shankly (11). Liverpool masih berpeluang meraih gelar juara di tiga kompetisi musim 2023-2024, yakni Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Europa.
Gelar pertama
Sementara itu, Van Dijk meraih trofi perdananya sebagai kapten utama Liverpool. Di musim ini, bek tengah asal Belanda itu menggantikan peran Jordan Henderson yang hengkang.
Ketika kehilangan banyak pemain senior, Van Dijk mampu menjadi pemimpin yang menjaga spirit rekan setimnya selama 120 menit. Tidak hanya menjaga lini pertahanan, Van Dijk pun menjadi sosok penentu kemenangan Liverpool. Andai golnya di menit ke-60 tidak dianulir asisten wasit video (VAR), Van Dijk membantu Si Merah menyelesaikan laga dalam waktu normal.
Van Dijk bangga dengan perjuangan dan kerja keras rekan setimnya selama pertandingan. Ia menilai semua pemain Liverpool memiliki peran yang setara untuk mempersembahkan gelar pertama musim ini.
Bagi saya, ini adalah kenangan yang sangat indah selamanya.
”Kami menjalani tugas dengan baik, meski dengan semua masalah sebelum dan selama pertandingan. Saya selalu sangat bangga menjadi bagian klub ini, khususnya bangga pada perjuangan rekan setim,” kata Van Dijk, dilansir Sky Sports.
Selain Van Dijk, kiper Caoimhin Kelleher juga menunjukkan performa apik dengan melakukan sembilan penyelamatan penting. Jangan lupakan pula gelandang Wataru Endo yang berperan penting selama 120 menit untuk memimpin jantung permainan Liverpool. Pengalaman Endo sebagai kapten tim nasional Jepang juga membantu Van Dijk untuk memandu pemain-pemain muda di menit-menit krusial laga.
Adapun Manajer Chelsea Mauricio Pocehttino tetap merasa bangga dengan perjuangan timnya. Ia menganggap penyebab kekalahan Chelsea adalah tidak mampu menjaga intensitas energi pada babak perpanjangan waktu.
”Para pemain telah berusaha keras. Kami akan terus berjuang dan percaya dengan proyek tim ini,” kata Pochettino, dilansir BBC.