Seringai Arsenal dan Liverpool dari Kejauhan Etihad
Tren performa Manchester City di Etihad dan jadwal neraka membuat kans perebutan gelar juara semakin terbuka lebar.
MANCHESTER, RABU — Sudah dua kali beruntun dalam laga kandang di Stadion Etihad, Manchester City menunjukkan sisi rentan. Mereka kehilangan kepercayaan diri di kotak penalti lawan, juga tidak sedominan seperti saat meraih treble winners musim lalu. Dua pesaing City, Arsenal dan Liverpool, pun seolah sedang menyeringai dari kejauhan.
Empat hari berselang seusai ditahan Chelsea, 1-1, City menang susah payah atas Brentford, 1-0, pada Rabu (21/2/2024) dini hari WIB. Kemenangan itu datang tiba-tiba. Penyerang Erling Haaland menyelamatkan wajah tuan rumah lewat gol tunggal pada menit ke-71, saat laga sepertinya akan berakhir tanpa pemenang.
Gol tercipta saat tim asuhan Manajer Josep Guardiola sudah frustrasi menghadapi lima bek sejajar Brentford. Mereka mulai sering kehilangan bola di tengah lapangan pada medio paruh kedua. Mencium bau ”darah”, Brentford berinisiatif tampil lebih terbuka. Namun, tim tamu justru harus menderita akibat keberanian itu.
City yang menciptakan berbagai kombinasi serangan dengan sabar selama sejam lebih justru mendapatkan gol dari situasi transisi serangan balik kilat. Haaland berlari seorang diri dari tengah lapangan ke kotak penalti seusai bek lawan, Kristoffer Ajer, terpeleset. Haaland akhirnya muncul setelah nyaris tidak terlihat sejak sepak mula.
Baca juga: Lubang Besar Manchester City Jelang Laga Krusial
Guardiola berkata, tidak pernah mudah menghadapi Manajer Brentford Thomas Frank. ”Sulit dan selalu seperti itu saat melawannya. Kami bermain baik di paruh pertama, tetapi tidak dengan babak kedua. Pastinya lebih baik untuk menang. Kami melewatkan kesempatan itu saat berhadapan dengan Chelsea,” ujarnya.
”The Citizens” sudah mencatat 17 tembakan sebelum turun minum, tetapi tidak satu pun berujung gol. Para pemain City kehabisan akal menghadapi blok pertahanan rendah lawan, saat kiper Mark Flekken juga tampil gemilang. Kebuntuan serupa terjadi pada laga versus Chelsea. Mereka baru mencetak gol penyeimbang di menit ke-83.
Bagi City, sinyal tersebut cukup mengkhawatirkan. Mereka biasanya mampu bermain efisien di Stadion Etihad. Sebelum laga akhir pekan lalu, Haaland dan kawan-kawan menciptakan rerata 2,6 gol ketika bermain di kandang. Terakhir kali City hanya mencetak satu gol adalah saat bertanding versus Liverpool, akhir November 2023.
Titik mula problem gol mengarah pada Haaland. City sangat mendominasi musim lalu berkat penampilan dominan penyerang asal Norwegia itu. Dia meraih Sepatu Emas di musim debutnya dengan sumbangan 36 gol. Musim ini, klub-klub lain mulai menemukan penawar racun untuk Haaland, meskipun belum sempurna.
Baca juga: Anomali Erling Haaland, Derita Manchester City
Haaland memang sudah mencetak 17 gol dari 20 penampilan di liga. Namun, penampilannya lebih sering inkonsisten. Dia juga tampak lebih terbebani dengan ekspektasi yang berakumulasi dari pencapaian di musim pertama. Seperti terlihat saat dia membuang begitu saja sepasang peluang emas di depan gawang Chelsea.
Haaland pun sangat mungkin akan meneruskan paceklik gol jika Brentford tidak ”berjudi”. ”Kami tidak memberikan mereka banyak kesempatan sampai gol itu datang, yang mana akibat (Ajer) terpeleset. Momen terpeleset itu memberikan peluang besar untuk seorang penyerang terbaik di dunia,” kata Frank.
Tren penurunan performa City terjadi di waktu kurang tepat. Mereka sudah dinanti jadwal berat pada Maret nanti. Berturut-turut, mereka akan menghadapi Manchester United, Liverpool, Brighton and Hove Albion, dan Arsenal. The Citizens berpotensi kehilangan status juara bertahan jika tidak segera bangkit.
Persaingan ”tiga kuda pacu” semakin sengit di papan atas Liga Inggris. Tiga tim teratas hanya terpaut satu poin, yaitu Liverpool (57), City (56), dan Arsenal (55). Menurut Guardiola, perebutan gelar masih sangat panjang. ”Mungkin masih ada tim lain yang akan ikut serta. Namun, saya sangat yakin Arsenal dan Liverpool akan ada sampai akhir,” ujarnya.
Baca juga: Trio Chelsea, Ancaman Besar Manchester City
Gelandang kreatif City, Kevin De Bruyne, hanya duduk di bangku cadangan sepanjang laga. Menurut Guardiola, dia kembali mengalami masalah pada otot paha. Sang manajer tidak ingin mengambil risiko. Adapun cedera di tempat yang sama membuat De Bruyne absen selama paruh pertama musim.
Momentum Liverpool
Liverpool berpeluang memperlebar jarak dengan para pesaing. Mereka akan menjamu Luton Town di Stadion Anfield pada Kamis dini hari WIB. Masalahnya, Manajer Juergen Klopp kembali dipusingkan dengan masalah badai cedera yang sudah terjadi sejak awal musim. Banyak pemain kunci dipastikan absen.
Mereka antara lain penyerang Diogo Jota, gelandang Curtis Jones, dan kiper Alisson Becker. Ketiga pemain itu dikhawatirkan harus menepi cukup lama, seperti Jota yang butuh waktu pemulihan lebih dari sebulan. Sementara itu, gelandang Dominik Szoboslai dan bek sayap Trent Alexander-Arnold juga belum kembali.
Kami bermain baik di paruh pertama, tetapi tidak dengan babak kedua. Pastinya lebih baik untuk menang.
Meskipun begitu, Klopp menegaskan, itu bukan masalah besar. ”Selama masih ada pemain yang tersedia, Anda hanya harus menggunakan mereka. Anda tahu apa yang mereka bisa lakukan. Saya harus selalu fleksibel. Pekerjaan saya adalah mencari solusi dan itu cukup menyenangkan,” ucapnya.
Di sisi lain, penyerang andalan Mohamed Salah bisa kembali menjadi starter untuk pertama kali seusai dari Piala Afrika. Salah merupakan pemain paling penting dalam tim dengan catatan 15 gol dan 9 asis di liga. Dia langsung menyumbang 1 gol dan 1 asis saat dimasukkan dari cadangan, versus Brentford, pada akhir pekan lalu. (AP/REUTERS)