Momok 16 Besar Bayangi Arsenal
Arsenal memburu kemenangan perdana di kandang Porto. Kegagalan beruntun di babak 16 besar menghantui ”Si Meriam”.
PORTO, SELASA — Babak 16 besar Liga Champions bak momok besar bagi Arsenal. Dalam tujuh kesempatan terakhir tampil di babak pertama fase gugur kompetisi terelite di Eropa itu, ”Si Meriam” selalu menderita kekalahan. Nasib buruk itu ingin diputus ketika bertemu Porto pada musim ini.
Duel pertama melawan Porto pada babak perdelapan final akan tersaji di Stadion Dragao, Portugal, Kamis (22/2/2024) pukul 03.00 WIB. Berbekal lima kemenangan beruntun di Liga Inggris dengan catatan 21 gol dan hanya kemasukan dua gol, Arsenal lebih diunggulkan dibandingkan Porto, pemilik dua trofi Liga Champions, untuk melaju ke babak selanjutnya.
Kami paham kandang Porto akan menghadirkan lingkungan yang sulit bagi kami dan tentu kami akan menjalani gim yang sukar. Kami berusaha untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin demi menampilkan permainan kami.
Namun, moral positif itu tidak menjadi jaminan bagi Si Meriam bisa kembali tampil menggila ketika melibas West Ham, 6-0, dan Burnley, 5-0, pada dua laga tandang terakhir di kompetisi domestik. Pasalnya, mereka dibayangi rekor buruk di babak 16 besar Liga Champions.
Baca juga: Terpental Kuartet Bek Tengah Arsenal
Arsenal selalu tersisih di babak 16 besar pada periode 2010-2011 hingga 2016-2017. Setelah itu, Arsenal belum pernah lagi tampil di Liga Champions. Alhasil, penampilan di babak 16 besar musim ini adalah kali pertama bagi Si Meriam setelah menanti tujuh musim.
Selain tren performa positif, Arsenal juga memiliki bekal bagus untuk bisa menyingkirkan Porto. Kali terakhir Arsenal bisa lolos dari babak 16 besar Liga Champions tercipta pada musim 2009-2010.
Kala itu, lawan yang mereka hadapi adalah Porto. Sempat tumbang di Dragao pada laga pertama dengan skor 1-2, Arsenal membalas kekalahan itu dengan menghancurkan Porto, 5-0, di London. Hasil di Dragao itu pun memperpanjang rekor Arsenal yang belum pernah menang dalam tiga lawatan ke markas Porto.
Baca juga: Tiga Sisi Transformasi Awal Tahun Arsenal
Manajer Arsenal Mikel Arteta menganggap hasil positif di Liga Inggris bukan hal mudah untuk diduplikasi di kancah Eropa. Kata Arteta, Liga Champions adalah kompetisi yang sulit karena lawan-lawan yang dihadapi merupakan tim-tim terbaik di Eropa. Selain itu, bayang-bayang kekalahan dari Sporting Lisbon di babak 16 besar Liga Europa edisi 2022-2023 membuat skuad asuhan Arteta lebih waspada.
”Kami paham kandang Porto akan menghadirkan lingkungan yang sulit bagi kami dan tentu kami akan menjalani gim yang sukar. Kami berusaha untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin demi menampilkan permainan kami,” tutur Arteta, Selasa (20/2/2024), di laman klub.
Hal serupa disampaikan gelandang serang sekaligus kapten Arsenal, Martin Odegaard. Ia menilai pertarungan di kompetisi antarklub Eropa menuntut semua tim memainkan skema yang berbeda dibandingkan penampilan di kompetisi domestik.
”Saya pikir sepak bola (kompetisi) Eropa sedikit berbeda karena lebih banyak transisi dan permainan lebih terbuka. Tujuan kami tetap ingin bermain baik dengan mencetak banyak gol, tampil menyerang, dan bertahan dengan baik,” kata Odegaard kepada Football London.
Ia menambahkan, ”Intinya, kami ingin memainkan bola sebanyak mungkin dibandingkan lawan. Sebab, kami bisa tampil bagus ketika memiliki bola.”
Baca juga: Perangai Kejam Arsenal Seusai Kamp Dubai
Odegaard akan menjadi motor serangan Arsenal untuk mengakhiri rekor buruk di Dragao. Bersama Declan Rice dan Kai Havertz, trio lini tengah Arsenal mampu memadukan mobilitas tinggi dengan kemampuan klinis untuk menyumbang gol. Di depan, trisula Gabriel Martinelli, Bukayo Saka, dan Leandro Trossard bakal tetap menjadi harapan Arteta guna mengemas hasil positif untuk modal baik menghadapi laga kedua di Stadion Emirates.
Sementara itu, Porto bertekad menjadikan penampilan mereka di Liga Champions untuk melepas performa inkonsisten di musim ini. Selama bulan Februari ini, Porto baru sekali meraup kemenangan. Mereka hanya bisa mengemas empat poin dari sembilan poin yang tersedia di Liga Portugal pada bulan ini.
Pelatih Porto Sergio Conceicao berharap dukungan penuh pendukung untuk mendorong skuadnya bermain dengan performa maksimal di laga kontra Arsenal. Ia pun berjanji Porto tidak akan menunjukkan mental inferior meskipun Si Meriam memiliki kualitas skuad lebih baik dan lebih dijagokan melaju ke babak selanjutnya.
Baca juga: Kemenangan Manis Sang Raja ”Set Piece”
”Kami adalah tim muda yang membutuhkan dukungan suporter. Tolong diingat bahwa kami adalah satu-satunya duta Portugal tersisa di Liga Champions, jadi sewajarnya pendukung hadir langsung untuk menyemangati kami,” ucap Conceicao, dilansir A Bola.
Pelatih ketiga
Pada laga lain babak 16 besar yang dimainkan bersamaan, Napoli akan menjamu Barcelona di Stadion Diego Maradona, Italia. Menyambut gim penting itu, Napoli tengah berada dalam kondisi buruk. Selain tanpa kemenangan di dua laga terakhir, Napoli pun mengakhiri kerja sama dengan Pelatih Walter Mazzari.
Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis memutuskan untuk mengontrak pelatih tim nasional Slowakia, Francesco Calzona, sekitar 48 jam sebelum menghadapi Barca. Calzona adalah pelatih ketiga tim berjuluk ”I Partenopei” itu di musim ini setelah Rudi Garcia dan Mazzari. Ia hanya dikontrak hingga akhir musim 2023-2024.
Dengan kondisi itu, Calzona hanya memiliki waktu 24 jam untuk mengenal skuadnya dan mempersiapkan duel melawan Barca. Meski begitu, De Laurentiis yakin Calzona bisa menghadirkan Napoli yang berbeda setelah ditahan seri, 1-1, oleh Genoa, Sabtu (17/2/2024).
”Dia (Calzona) telah bekerja (sebagai asisten pelatih) bersama Maurizio Sarri dan Luciano Spalletti di Napoli, jadi dia sudah mengenal 80 persen pemain kami. Saya pastikan semua pemain fokus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk melawan Barca,” kata Laurentiis kepada Sky Sport Italia.