Joan Mir dan Luca Marini awali era baru Honda di MotoGP setelah era Marc Marquez, dengan pengembangan RC213V berbeda.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
MADRID, SELASA – MotoGP musim 2024 menjadi era baru bagi Repsol Honda karena tidak lagi diperkuat oleh pebalap andalan mereka, Marc Marquez. Tim tersukses di MotoGP itu kini mengandalkan Joan Mir dan Luca Marini untuk mengembalikan supremasi Honda. Mereka menjadi ujung tombak pengembangan motor RC213V yang musim ini mengambil arah pengembangan baru.
Honda berusaha keluar dari pendekatan konservatif untuk membangun RC213V supaya bisa bersaing dengan motor tim-tim pabrikan asal Eropa. Musim ini masih menjadi tahun pengembangan bagi Honda dengan menggunakan mesin baru serta bereksperimen dengan berbagai perangkat aerodinamika. Sejauh ini, berdasarkan tes pramusim di Sepang, Malaysia, pengembangan motor menunjukkan hasil positif. Mir dan Marini pun menilai, RC213V memiliki potensi besar untuk semakin solid.
Mir dalam peluncuran livery Repsol Honda di Madrid, Spanyol, Selasa (13/2/2024), mengatakan, tahun ini sepertinya akan menjadi tahun perubahan. Motor yang akan digunakan sepenuhnya berbeda.
”Menurut saya, kami sedikit membaik di semua hal. Kami hanya kurang sedikit dalam akselerasi pada saat ini, juga sesuatu dalam aerodinamika. Namun, motor sudah berbeda sepenuhnya dalam hal aerodinamika. Ini terlihat seperti motor modern. Tahun lalu hanya ada satu sayap, dan tahun ini ada banyak,” tutur Mir.
Ini akan menjadi musim yang panjang, sangat menarik menurut pendapat saya. Saya ingin berada di level yang bagus pada pertengahan musim ini. Menurut saya, kami bisa meningkat banyak.
Mir yang menjalani musim kedua di Honda berharap bisa lebih kompetitif dibandingkan musim pertamanya karena kesulitan beradaptasi dengan RC213V. Kali ini, arah pengembangan motor sangat berbeda karena keluar dari jalur selama ini yang bertumpu pada gaya berkendara Marc Marquez. Setelah juara dunia delapan kali di semua kelas itu pindah ke Gresini Racing, pengembangan motor akan bertumpu pada kolaborasi Mir dan Marini.
Mengembangkan motor di tim pabrikan merupakan tanggung jawab yang menantang bagi Marini. Dia memang menginginkan tantangan itu sehingga memilih meninggalkan VR46 yang memiliki motor kompetitif, Ducati.
”Ini seperti mimpi masa kecil. Saya sangat senang bekerja dengan pabrikan ini. Menurut saya, kami melakukan langkah ke depan yang bagus dalam tes (di Sepang). Jelas, kami akan memiliki banyak hal untuk dikerjakan dalam tes di Qatar (19-20 Februari), tetapi kami akan siap untuk balapan pertama,” papar Marini.
Adik Valentino Rossi menjadi aset penting bagi Honda karena dia pebalap yang bisa menyampaikan masukan dengan jelas dan detail. Bahkan, Johann Zarco yang membela tim satelit LCR Honda menilai Marini seperti mekanik karena bisa sangat detail dalam memberikan masukan kepada para insinyur. Kemampuan Marini tersebut sangat penting bagi Honda untuk memanfaatkan hak konsesi yang mereka dapat musim ini. Honda bisa mengembangkan motor di sepanjang musim ini, bahkan bisa mengganti spesifikasi mesin.
”Ini akan menjadi musim yang panjang, sangat menarik menurut pendapat saya. Saya ingin berada di level yang bagus pada pertengahan musim ini. Menurut saya, kami bisa meningkat banyak. Ada banyak marjin di semua area motor dan saya juga bisa beradatasi lebih baik dengan motor,” ungkap Marini, dikutip Crash.
Manajer Umum Honda Racing Corporation Tetsuhiro Kuwata berharap Mir dan Marini bisa mengisi musim ini dengan prestasi untuk merayakan 30 tahun kolaborasi Honda dengan Repsol.
”Di dalam Honda HRC, kami bekerja sangat keras untuk menghadirkan paket bagi Joan Mir dan Luca Marini supaya mereka bisa kompetitif. Kedua pebalap itu masih muda, lapar, dan telah memberi masukan yang jernih untuk pengembangan ke depan. Ini akan menjadi musim pengembangan yang lain, bekerja bersama dengan para pebalap kami, rekanan, sponsor, insinyur, dan anggota tim karena kami ingin menjadi lebih baik,” tutur Kuwata.