Pedro Acosta mampu memilih lintasan balap seperti pebalap berpengalaman meski baru tujuh hari mengendarai motor MotoGP.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SEPANG, MINGGU — Pedro Acosta baru tujuh hari mengendarai KTM RC16, tetapi pebalap rookie itu sudah bisa mendekati para pebalap papan atas dalam ritme pace serta time attack. Dia bahkan menjadi pebalap tercepat kedua KTM, di bawah Brad Binder yang jauh lebih berpengalaman. Acosta sangat cepat beradaptasi dengan motor MotoGP, bahkan pilihan jalur balapnya bukanlah lintasan rookie.
”Ya, bakat Pedro mengagumkan, sejak masuk kejuaraan dia melakukan hal-hal luar biasa. Dia baru tiga kali di Sepang ini, kedua kalinya dengan MotoGP (tes shakedown dan pramusim), memang dia sudah lebih banyak hari berkendara, tetapi apa pun itu, ketika melihat dia di trek—saya beberapa kali bersama dia dalam beberapa lap hari ini—dan ketika melihat dia berkendara, lintasan yang dia ambil bukan lintasan rookie. Luar biasa, seberapa cepat dia belajar, jelas ini akan sangat menarik disaksikan di sepanjang musim,” ujar ujar pebalap Aprilia, Aleix Espargaro.
Acosta semakin cepat dalam enam hari tes di Sepang, Malaysia. Pebalap tim Gasgas Tech3 itu bahkan menempati posisi kesembilan dalam catatan waktu di hari terakhir tes dengan catatan waktu 1 menit 57,365 detik, terpaut 0,683 detik dari pebalap tercepat Francesco Bagnaia. Ritme pace Acosta juga solid. Dalam simulasi balapan sprint pada hari kedua tes, dia bisa mencetak 1 menit 57 detik besar dalam tiga lap beruntun. Ini menempatkan dirinya sebagai pebalap tercepat kedua KTM, setelah Binder.
Acosta masih bisa berkembang lebih tinggi lagi karena dia belum benar-benar memahami karakter motor MotoGP. Dia diyakini akan semakin solid dalam tes pramusim kedua di Lusail, Qatar, pada 19-20 Februari. Pebalap yang dinilai sebagai anak ajaib itu juga menilai, dirinya masih jauh dari para pebalap papan atas.
”Jalan masih panjang. Sekarang saya tertinggal 0,6 detik. Mereka tahu bagaimana untuk kencang,” ujar Acosta.
Dia juga menilai Marc Marquez yang baru beradaptasi dengan motor Ducati sudah bisa melakukan banyak putaran beruntun dengan pace yang solid. Kondisi ini membuat dirinya yakin, pada saat balapan, para pebalap yang sudah berpengalaman dari dia akan menjadi sangat cepat. Tes ini bukanlah gambaran nyata potensi persaingan saat musim bergulir.
”Saya tidak tahu apakah (Marc) Marquez kesulitan kemarin (Rabu), atau hanya sedikit mengendurkan (tes). Namun, dia ada di depan hari ini membuat waktu putaran yang sangat bagus. Mereka ini tahu bagaimana menjadi cepat dan mereka tidak bodoh. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan, jadi ini bukan sebuah kejutan,” ujar Acosta.
”Namun, saya cukup senang. Kami melaju lebih cepat dari rekor waktu putaran lama. Mereka juga sangat kencang, tetapi saya senang karena saya masih memiliki jalan untuk ditempuh,” imbuhnya.
Tekanan hanyalah kata. Jika Anda memercayai itu, maka Anda memiliki itu.
Juara kelas Moto3 dan Moto2 itu memang masih memiliki ruang untuk menjadi lebih baik. Dia masih perlu memahami setelan elektronik, geometri motor, pengereman, serta bagaimana mengelola ban. Proses itu memerlukan waktu, dan begitu dia menyelesaikan proses adaptasi di kelas MotoGP, performa akan jauh lebih baik.
Sejak diumumkan promosi ke MotoGP menggantikan Pol Espargaro, Acosta menegaskan, target pada musim debutnya ini bukan untuk langsung bersaing di papan atas. Dia akan menikmati musim pertama ini untuk mempelajari semua aspek MotoGP. Oleh karena itu, dia tidak memberi beban apa pun pada dirinya.
”Tekanan hanyalah kata. Jika Anda memercayai itu, maka Anda memiliki itu. Saya sudah menjalani ini selama tiga tahun, setiap hari saya memiliki tekanan. Sekarang itu sudah biasa,” ujar Acosta, dikutip Crash.
Dia juga menegaskan bahwa hasil tes ini bukanlah acuan valid untuk menggambarkan potensi persaingan balapan. Dia menilai, para pebalap yang kini di luar posisi 10 besar akan menjadi lebih kompetitif saat balapan.
”Kita tidak bisa fokus pada tes, karena (Jack) Miller ke-14, (Luca) Marini ke-18, (Alex) Rins ke-15, (Fabio) Quartararo) ke-11, Binder ke-10, para pebalap ini akan berada di depan dalam akhir pekan balapan,” kata Acosta.
Terkait dengan pace balapan dalam hari terakhir tes, Acosta menilainya lebih cepat dari hari kedua, tetapi itu belum cukup untuk bersaing di papan atas dalam balapan.
”Lebih baik dari kemarin. Tetapi, itu belum cukup pada saat ini, tetapi itu semakin baik. Itu terus muncul, sekarang kami semakin cepat dalam satu putaran dan kami semakin cepat dalam melakukan putaran. Kami lebih cepat dalam pace balapan dan memahami elektronik dengan lebih baik,” ungkap pebalap berusia 19 tahun yang diyakini akan mendominasi MotoGP saat sudah matang itu.