Menanti Kejutan ”Time Attack” Marquez
Marc Marquez belum melakukan ”time attack” dengan motor Ducati karena instingnya masih seperti memacu motor Honda.
SEPANG, RABU — Marc Marquez semakin memahami karakter Ducati Desmosedici GP23, tetapi masih merasa kaku terutama di tikungan-tikungan cepat. Dia memerlukan waktu untuk benar-benar memaksimalkan potensi motor barunya karena semuanya berbeda dengan motor Honda yang dia pacu dalam 11 musim terakhir.
Perbedaan karakter kedua motor itu membuat dirinya belum bisa melakukan time attack karena insting berkendaranya masih seperti di atas RC213V. Namun, Marquez akan melakukan time attack di hari terakhir tes, Kamis (8/2/2024), di Sepang, Malaysia. Ini ujian berat karena dia harus menekan insting berkendaranya yang masih Honda.
Sangat setuju. Ini sepenuhnya berbeda, cara menggunakan ban belakang. Karena itu, saya masih mengendarai Ducati seperti Honda.
Salah satu perbedaan terbesar dari Desmosedici GP dan RC213V adalah penggunaan rem saat memasuki tikungan. Untuk menghentikan motor Ducati, tumpuan utamanya adalah rem belakang. Sementara motor Honda dihentikan dengan rem depan.
Kondisi ini juga dirasakan oleh Luca Marini yang pindah dari motor Ducati ke motor Honda. Mantan pebalap VR46 itu pun masih memerlukan waktu untuk membiasakan diri dengan perubahan pengendalian motor itu.
”Sangat setuju. Ini sepenuhnya berbeda, cara menggunakan ban belakang. Karena itu, saya masih mengendarai Ducati seperti Honda. Di Valencia, itu bukan masalah. Tetapi di sini? Tidak,” ungkap Marquez, dikutip Crash.
Marquez mengatakan, ia harus segera mengubah gaya berkendara seperti ketika mengendarai motor Honda. ”Saya perlu menghapus kebiasaan 11 tahun dengan satu motor. Ini sulit,” ujar Marquez seusai tes pramusim MotoGP di Sepang, Malaysia, Rabu (7/2/2024).
”Ketika dalam ritme, itu lebih mudah, karena ada lebih banyak waktu. Sementara dalam time attack, Anda tidak berpikir. Anda melesat menggunakan insting. Jika saya berkendara menggunakan insting, saya berkendara seperti (pebalap) Honda. Itu bukan cara terbaik untuk mengendarai motor ini. Setahap demi setahap. Ini sebuah proses,” lanjut pebalap asal Spanyol itu.
Baca juga: Marc Marquez Terapkan Taktik ”Sandbagging”
Marquez tidak melakukan time attack pada hari kedua tes karena dia fokus mencari setelan motor yang pas dengan gaya berkendaranya. Dia berangkat dari setelan dasar Ducati supaya bisa menemukan setelan yang tepat, tidak terpengaruh dengan setelan pebalap Ducati lainnya. Dia menggunakan setelan yang sama dengan hari pertama, ketika dia merasa masih kesulitan dan kaku di atas motor.
Namun, pada hari kedua, dia mulai memahami motor dengan lebih baik, termasuk dalam menghentikan motor. Sementara pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan adalah akselerasi saat keluar tikungan serta cara menggunakan daya cengkeram ban belakang yang besar.
”Benar, bahwa cara menghentikan motor Ducati berbeda. Tetapi, pada titik pengereman, saya tidak kehilangan (waktu). Saya meraih (waktu) dibandingkan dengan para pebalap Ducati lainnya,” ujar Marquez.
”Saya perlu memahami daya cengkeram ban belakang. Itu sangat besar, tetapi Anda perlu memahami bagaimana menggunakan itu. Dengan ban yang sudah terpakai, saya bisa berada di pace yang bagus, tetapi tetap saya tidak mengambil banyak keuntungan,” lanjut juara MotoGP enam kali itu.
Marquez mengakui masih merasa kesulitan dalam memahami karakter motor Ducati. ”Saat ini, saya masih kehilangan (waktu) saat keluar dari tikungan. Khususnya di tikungan-tikungan cepat. Di tikungan-tikungan lambat, saya cepat. Tetapi, di tikungan-tikungan cepat, Anda perlu memiliki kepercayaan diri di atas motor untuk tancap gas. Di bagian itu saya masih kesulitan,” tuturnya.
Baca juga: ”Martinator” Menebar Teror di Sepang
Karena itu, Marquez merasa membutuhkan lebih banyak waktu di trek dengan motor barunya itu. ”Saya masih kaku di atas motor. Hari ini saya mulai sedikit menikmati. Itulah mengapa saya melakukan 10 putaran beruntun. Saat ini, saya memerlukan banyak putaran. Mungkin saya melakukan terlalu banyak, karena besok saya akan merasakan itu,” kata pebalap berusia 30 tahun itu.
Serangan di hari terakhir
Para pebalap MotoGP akan menjalani tes hari terakhir pada Kamis (8/2/2024). Ini akan menjadi kesempatan untuk melanjutkan pengujian motor serta melakukan time attack. Marquez juga berencana melakukan time attack untuk menguji sejauh mana insting dia di atas Ducati.
”Besok semua pebalap akan melakukan time attack di sesi pagi. Saya akan berusaha berkonsentrasi karena ini saat saya lebih menderita. Saya jauh dari para pebalap papan atas,” ujar Marquez.
Di akhir tes hari kedua, catatan waktu Marquez 1 menit 58,118 detik, terpaut 0,984 detik dari pebalap Ducati Lenovo, Enea Bastianini, yang mencatatkan waktu tercepat.
”Programnya akan melakukan time attack. Saya juga berencana melakukan long run (banyak putaran beruntun) yang lain lagi, tetapi saya tidak tahu. Saya merasakan kondisi fisik,” ungkap Marquez.
Melakukan time attack pada sesi Kamis pagi juga menjadi rencana Bastianini yang menjadi pebalap tercepat pada Rabu. Dia menilai, time attack sangat krusial karena menjadi penentu posisi start. Sejak naik ke kelas MotoGP, dia selalu kesulitan dalam mencetak waktu tercepat satu putaran.
Baca juga: Marc Marquez Temui Kendala dengan Ducati
”Besok kami harus melakukan time attack, tetapi pekerjaan selesai, karena besok harus lebih rileks, karena kami sedikit capek. Kami mungkin besok akan bekerja pada sesi pagi,” kata Bastianini.
Bastianini mengalami kendala pada Rabu pagi sehingga dia baru bisa melakukan time attack pada sesi siang.
”Saya senang dengan hari kedua ini. Pagi ini ada beberapa masalah kecil yang membuat saya keluar dari time attack. Penting bagi saya melakukan time attack hari ini karena kualifikasi sangat penting. Anda tahu, saya sering start dari belakang dan sangat sulit memangkas selisih (waktu) dalam balapan,” ujar rekan setim Francesco Bagnaia itu.
Terkait motor, Bagnaia menuturkan, motor 2024 jauh lebih baik dibandingkan tunggangannya pada musim 2023 yang membawanya menjadi juara dunia.
”Menurut saya, motor 2024 ini lebih baik dalam semua hal dibandingkan 2023, tetapi ini masih terlalu dini untuk memikirkan hal ini. Dan, penting untuk tiba di Qatar dan trek-trek lain dengan kepercayaan diri. Tetapi, bagi saya, hari ini hari yang bagus dalam time attack dan juga pace bagus,” pungkas Bastianini.