Marc Marquez Terapkan Taktik ”Sandbagging”
Marc Marquez terkesan menerapkan taktik ”sandbagging” untuk menutupi potensinya dalam tes pramusim MotoGP hari kedua.
SEPANG, RABU — Marc Marquez berusaha menyamarkan potensi dirinya dengan konsisten ”merusak” catatan waktunya dengan melebar di tikungan terakhir Sirkuit Sepang, Malaysia. Marquez pun tidak melakukan time attack karena catatan waktu terbaiknya 1 menit 58,118 detik tidak berubah sejak sesi pagi hingga akhir tes hari kedua. Dia pun tidak berada dalam radar, kontras dengan Jorge Martin dan Enea Bastianini yang bergantian mencetak rekor lap tercepat di Sepang.
Marquez pun dinilai oleh analis MotoGP, Simon Crafar, sengaja menutupi potensi dirinya dalam tes hari kedua di Sepang. Padahal, dalam setiap rangkaian putaran, Marquez menunjukkan agresivitas pengereman yang mengesankan karena bisa mulus.
Satu hal lagi, di tikungan terakhir, dia konsisten melebar. Itu bukan sesuatu yang dilakukan oleh seorang juara dunia delapan kali, selalu melebar di tikungan terakhir.
Namun, catatan waktu yang diperkirakan akan menjadi kejutan, mendadak rusak karena dia selalu melebar di tikungan terakhir. Kondisi ini membuat Crafar meyakini bahwa Marquez sengaja melakukan itu.
”Satu hal lagi, di tikungan terakhir, dia konsisten melebar. Itu bukan sesuatu yang dilakukan oleh seorang juara dunia delapan kali, selalu melebar di tikungan terakhir,” ujar Crafar dalam program MotoGP After the Flag dari Sepang, Rabu (7/2/2024).
”Jadi, menurut saya, di titik itu dia sedikit melakukan sandbagging, kehilangan waktu secara konsisten di satu tikungan, di mana dia tahu ’dor’ dan waktu (putaran) menjadi seperti yang dia inginkan,” kata mantan pebalap Superbike dan GP500 itu.
Namun, apa yang terjadi dalam hari kedua tes itu memang seperti apa adanya karena Marquez juga mengalami kesulitan dalam tes hari pertama. Dia mengalami empat kendala teknis di mana motornya sempat dua kali mati, kemudian melebar di tikungan 15 dan nyaris terjatuh di tikungan sembilan. Dia pun kehilangan waktu sehingga tidak bisa menguji banyak setelan motor.
Pada hari pertama, dia baru bisa menyetel posisi pijakan kaki karena itu faktor utama yang membuat dirinya merasa tidak nyaman di atas Desmosedici GP23. Setelan setang, posisi berkendara, geometri, dan rem belakang ditunda ke hari kedua tes.
Baca juga: Marc Marquez Temui Kendala dengan Ducati
Kendala pada hari pertama itu membuat Marquez tidak bisa melakukan putaran dengan ideal. Oleh karena itu, catatan waktunya tidak bisa dibandingkan dengan pebalap Ducati lainnya karena dia tidak bisa mencetak pace.
Namun, Crafar menilai, dalam hari kedua tes, Marquez sebenarnya bisa mencetak waktu putaran yang bisa membuat banyak orang terkejut. Namun, dia memilih untuk fokus menguji berbagai setelan motor bersama kepala krunya di Gresini Racing, Frankie Carchedi.
”Mereka jelas tidak memiliki komponen untuk diuji karena dia di tim independen. Yang jelas dia ingin mengetahui Ducati GP23 dan dia sering mengubah-ubah motor, lebih tinggi, lebih rendah, dia mengeksplorasi semuanya–karena itulah gunanya tes–untuk mengetahui apa yang berfungsi, apa yang dia sukai,” ujar Crafar.
Menurut Crafar, para pebalap yang mampu mencatatkan waktu di papan atas menggunakan ban kompon lunak. Ia juga menilai Marquez sangat konsisten dengan catatan waktunya meskipun ia berganti motor.
”Jadi, impresi saya adalah dia sedang menguji karena dia tidak melakukan time attack. Saat dia di trek, satu-satunya di mana dia sangat agresif—seperti Marc yang kita kenal—adalah di area pengereman. Itu terlihat mengesankan. Saya memprediksi dia akan menjadi pebalap Ducati yang paling keras di zona pengereman,” jelas Crafar.
”Ini bukan berarti dia akan memenangi balapan pertama, tetapi kita belum melihat sepenuhnya apa yang bisa dia lakukan. Tetapi, dia seperti biasanya, bekerja sangat keras untuk mengetahui motor, dan mencoba semua hal bersama Frankie Carchedi, mulai dari posisi di motor hingga setelan geometri normal,” kata Crafar.
Baca juga: "Martinator" Menebar Teror di Sepang
Terkait dengan bekerja dengan Marquez, Carchedi menilai, ada motivasi besar, tetapi untuk membangun relasi memerlukan waktu.
”Sejauh ini bagus. Jelas kami tidak memiliki waktu bersama, sedikit waktu selama musim dingin, sebentar dalam presentasi, dalam tes di Valencia. Sejauh ini semuanya berjalan dengan bagus, tetapi seperti relasi lainnya, ini memerlukan waktu untuk berkembang,” ujar Carchedi.
Marquez pun menjalani tes pramusim ini untuk baradaptasi dengan motor dan menyatu dengan tim barunya di Gresini.
”Frankie Carchedi, teknisi baru saya, perlu memahami saya, dan saya juga perlu memahami Frankie,” ujar Marquez dikutip Crash pada hari pertama tes.
Di akhir tes hari kedua, Marquez berada di posisi ke-14 terpaut 0,984 detik dari pebalap tercepat Enea Bastianini. Pebalap tim Ducati Lenovo itu mencetak rekor lap tercepat di Sepang dengan 1 menit 57,134 detik. Bastianini mengungguli rekor yang dicetak oleh pebalap Pramac Racing Jorge Martin pada sesi pagi dengan 1 menit 57,273 detik.
Pada hari kedua ini, para pebalap tim pabrikan fokus menguji banyak hal, mulai dari komponen aerodinamika hingga mesin. Enea dan rekan setimnya Francesco Bagnaia menguji beberapa komponen aerodinamika dan fairing baru yang mengadopsi konsep ground effect.
Sementara itu, KTM mulai menguji mesin di mana mereka membawa dua karakter mesin, yaitu dengan transfer tenaga lembut dan transfer tenaga lebih agresif. Aprilia juga terus menguji aerodinamika dengan sayap di ekor motor yang mirip raket tenis.
Para pebalap akan menjalani tes hari terakhir di Sepang pada Kamis (8/2/2024). Para pebalap akan mulai melakukan time attack dalam tes penutup ini untuk melengkapi data yang akan dianalisis untuk melakukan peningkatan performa mesin. Perbaikan akan diuji dalam tes kedua pramusim di Lusail, Qatar, 19-20 Februari.