Kegusaran Pochettino Menangkal Beban Chelsea
Pochettino gusar di tengah kritik berlebihan media, kesabaran pendukung, dan komentar istri sang pemain.
BIRMINGHAM, RABU — Kesabaran para pendukung Chelsea terhadap Manajer Mauricio Pochettino semakin menipis. Hal itu diperburuk dengan ungkapan hati dari istri bek veteran Chelsea, Thiago Silva. Laga hidup atau mati ulangan babak keempat Piala FA versus Aston Villa berpotensi menambah berat beban di pundak Pochettino.
Pochettino ternyata tidak jauh lebih baik dari manajer Chelsea sebelumnya, yaitu Graham Potter. Jelang bertandang ke Stadion Villa Park, Kamis (8/2/2024) dini hari WIB, dia sudah memimpin tim dalam 31 laga di seluruh kompetisi usai ditunjuk pada musim panas. Rekornya kurang impresif, 15 menang, 5 seri, dan 11 kalah.
Ketika ekspektasi berbeda dengan realitas, sulit mendapatkan apa (dukungan) yang Anda inginkan.
Rekor Potter sedikit lebih buruk (12 menang, 8 seri, dan 11 kalah). Namun, kedua manajer itu sama-sama membawa Chelsea berada di peringkat ke-11 Liga Inggris pada awal paruh kedua musim. Bedanya, Potter menjadi korban dari ”tangan besi” pemilik klub baru Todd Boehly hanya setelah 31 pertandingan.
Pochettino, yang ditugaskan untuk menukangi skuad Chelsea yang berisikan mayoritas pemain muda, masih berproses. Manajemen klub tampak memaklumi proses itu. Namun, para pendukung mulai gerah. Terutama setelah mereka kalah dua kali beruntun dari Liverpool 1-4 dan Wolverhampton Wanderers 2-4.
Kekalahan tersebut memperlihatkan, tren positif dengan 5 kali menang dalam 6 laga selama akhir desember sampai awal Januari hanya bersifat semu. Usai kalah dari Wolves di Stamford Bridge pada akhir pekan lalu, para pendukung mencemooh Enzo Fernandez dan rekan-rekan dengan nada minor.
”Kami punya para pemain yang sangat baik, tetapi seperti sudah saya jelaskan dari awal musim, performa tim ini tidak seperti yang diharapkan banyak orang. Ketika ekspektasi berbeda dengan realitas, sulit mendapatkan apa (dukungan) yang Anda inginkan. Membangun tim butuh waktu. Itulah realitasnya,” ujar Pochettino.
Baca juga: Setelah Belanja Satu Miliar Euro, Mengapa Chelsea Tetap Ambyar?
Chelsea, dari data Transfermarkt, memiliki skuad dengan total harga pasar pemain termahal ketiga di Inggris. Hanya di bawah Manchester City dan Arsenal. Namun, kata mantan penyerang Villa yang juga merupakan pengamat Sky Sports Lee Hendrie, ”Si Biru” lebih mirip layaknya tim papan tengah ke bawah.
Menurut Pochettino, kritik terhadap Chelsea sering kali terlalu keras. Seperti kekalahan dari Liverpool yang dinilai sebagai kegagalan besar oleh media Inggris. Kritik seperti itu sangat menyulitkan karena mereka memilik tim termuda di liga dengan rerata usia hanya 23,4 tahun. Kepercayaan diri mereka pun tergerus.
”Saat Liverpool kalah dari Arsenal, saya tidak mendengar hal serupa (seperti pada kami). Hal itu sangat berpengaruh pada para pemain karena tim ini sedang butuh kepercayaan diri. Saat ini kami butuh dukungan dari para penggemar. Mereka perlu berada di belakang Chelsea. Mereka harus melihat kenyataan dan situasi,” ujar Pochettino.
Gangguan terhadap Pochettino juga datang dari istri Silva, Belle. Dia mengisyaratkan dalam tulisan di media sosial X, waktu sang manajer bersama Si Biru sudah habis. ”Waktunya perubahan. Jika Anda menunggu lebih lama, itu bisa menjadi sangat terlambat,” tulisnya dengan emoji hati berwarna biru.
Baca juga: Sisa Duri di Tubuh Chelsea
Menanggapi itu, Pochettino mengatakan, dirinya sudah bertemu Silva untuk membahas hal tersebut. Semua baik-baik saja.
”Dia mendatangi saya. Kami berbicara. Isi pembicaraan itu privat dan akan saya jaga sendiri. Baik, sangat baik (hubungan kami). Anda bisa lihat itu dari cara saya membicarakan dia,” ujarnya yang baru mengantar Chelsea ke final Piala Liga.
Cobaan Villa
Villa yang menahan Chelsea 0-0 dalam laga pertama di Stamford Bridge berpotensi menambah berat beban Pochettino. Villa, di bawah Manajer Unai Emery, merupakan tim spesialis kandang. Ollie Watkins dan rekan-rekan baru kalah sekali dalam sebelas bulan terakhir saat bermain di Stadion Villa Park.
Baca juga: Penyesalan Abadi Mauricio Pochettino
Emery tetap akan sangat berhati-hati walaupun tim tamu sedang kehilangan percayaan diri. Menurut dia, Villa terbilang beruntung bisa menahan imbang Chelsesa di duel pertama dan memaksakan laga ulangan. Permainan mereka sempat tidak berkembang sepanjang paruh pertama, baru membaik setelah turun minum.
”Kami tidak pantas (menang). (Hasil imbang) juga berkat penampilan fantastis (kiper) Emi Martinez. Besok, saya menyiapkan tim ini untuk menghadapi versi terbaik Chelsea. Buat mereka kompetisi ini sangat penting karena tidak bersaing di Eropa. Dengan manajer yang bagus, mereka juga sudah berkembang sangat pesat belakangan ini,” ujar Emery.
Terlepas dari segala tekanan di pundaknya, Pochettino mengklaim didukung penuh oleh sang pemilik klub yang memecat dua manajer sekaligus pada musim lalu. ”Saya mendapatkan pesan yang bagus seusai laga lawan Wolves dari pemilik (Boehly). Kita semua bersama dalam (proyek) ini,” pungkasnya. (AP/REUTERS)