Rahmat Borong Tiga Emas dan Kembali Pecahkan Rekor Dunia
Rahmat Erwin Abdullah meraih tiga medali emas dan memecahkan rekor dunia. Rizki Juniansyah melengkapi dengan tiga perak.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
TASHKENT, SELASA — Rahmat Erwin Abdullah dan Rizki Juniansyah terus ”bersaing” demi menjadi lifter terbaik yang akan mewakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Terlepas dari itu, hasrat berprestasi yang tinggi kedua lifter ini seolah menjadi jaminan masa depan angkat besi Indonesia berada di tangan yang tepat.
Rahmat tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya setelah berhasil melakukan angkatan clean and jerk (mengangkat beban dalam dua tahap) terakhir seberat 204 kilogram di kelas 73 kilogram Grup A dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024 di Tashkent, Uzbekistan, Selasa (6/2/2024) petang WIB. Seperti setiap keberhasilannya menuntaskan semua percobaan angkatan, Rahmat memberi salam, lalu memamerkan otot bisepnya bak seorang binaragawan.
Para lifter masih saling mengejar, jadi Rahmat berusaha untuk mengamankan posisi ke Paris.
Rahmat pantas bahagia karena angkatan clean and jerk seberat 204 kg memastikan medali emas kedua dan ketiganya. Sebelumnya, Rahmat sudah memastikan medali emas dari jenis angkatan snatch (mengangkat beban tanpa jeda dari lantai hingga di atas kepala) seberat 159 kg. Lifter asal Makassar, Sulawesi Selatan, ini pun akhirnya meraih medali emas untuk clean and jerk dan total angkatan 363 kg.
Tak hanya itu, keberhasilan melakukan angkatan clean and jerk seberat 204 kg juga berarti Rahmat menajamkan rekor dunia atas namanya sendiri yang pernah diukir pada Asian Games Hangzhou 2022, Oktober 2023, seberat 210 kg. Adapun Rizki melengkapi prestasi Indonesia di ajang pilihan kualifikasi Olimpiade Paris 2024 ini dengan meraih tiga medali perak untuk snatch 158 kg, clean and jerk 195 kg, dan total angkatan 353 kg.
Prestasi Rahmat dan Rizki ini membuat persaingan untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024 kian sengit. Berdasarkan daftar panjang peringkat kualifikasi per 14 Desember 2023, Rahmat dan Rizki berada dalam 10 besar yang menjadi syarat ke Paris. Rahmat memuncaki peringkat dengan total angkatan 352 kg, Rizki posisi ketiga dengan 347 kg. Namun, tiap kelas hanya dapat diisi satu atlet dengan peringkat terbaik dari tiap negara.
Alhasil, Rahmat dan Rizki harus saling bersaing untuk menjadi lifter terbaik yang mewakili Indonesia di Olimpiade. Dengan hasil terbaru di Uzbekistan, Rahmat mencoba menjauhi Rizki dengan total angkatan yang tadinya hanya selisih 5 kg menjadi 10 kg.
”Para lifter masih saling mengejar, jadi Rahmat berusaha untuk mengamankan posisi ke Paris,” ucap Erwin Abdullah, pelatih sekaligus ayah Rahmat, saat ditanya apa target anaknya di Uzbekistan.
Namun, persaingan Rahmat dan Rizki ini merupakan hal positif untuk angkat besi Indonesia. Apalagi, kedua lifter ini masih sama-sama berusia muda dengan Rahmat berumur 23 tahun dan Rizki masih 20 tahun. Keduanya juga sama-sama memiliki hasrat berprestasi yang tinggi.
Rahmat berkali-kali mengatakan, di setiap kejuaraan, selalu ingin menjadi lifter terbaik. Lifter asal Makassar, Sulawesi Selatan, ini pun membuktikannya dengan konsisten menaiki podium. Sebelum berprestasi di Kejuaraan Asia, Rahmat memborong tiga medali perak di kejuaraan kualifikasi lainnya, yakni IWF Grand Prix II, di Doha, Qatar, Desember 2023 untuk kelas 81 kg.
Di ajang itu, lifter Korea Utara, Ri Chong Song, menyapu bersih tiga medali emas. Rahmat dan Rizki memanfaatkan dengan baik absennya lifter Korea Utara dan China yang bisa menjadi rival berat mereka.
Hobi pecah rekor
Selain itu, Rahmat memanfaatkan juga Kejuaraan Angkat Besi Asia itu untuk kembali memecahkan rekor. Pada angkatan pertama clean and jerk, Rahmat awalnya memasang 190 kg. Peraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 ini menyelesaikan dengan mudah angkatan pertamanya seberat 192 kg.
Persaingan untuk medali sebenarnya tinggal menyisakan Rahmat, Rizki, dan Bak Joohyo (Korea Selatan) yang memasang 193 kg pada angkatan terakhir. Ketika Bak gagal, pertarungan untuk memperebutkan medali emas menyisakan Rahmat dan Rizki.
Saat Rizki memasang beban 195 kg untuk angkatan terakhirnya, Rahmat langsung menambah angkatan secara drastis seberat 202 kg. Ketika kedua lifter ini berhasil dengan angkatannya, Rahmat sudah memastikan medali emas ada dalam genggaman. Lifter yang juga memiliki rekor dunia clean and jerk di kelas 81 kg ini bahkan berhasil menajamkan rekor dunia atas namanya sendiri untuk kelas 73 kg.
Namun, tampaknya hal itu belum cukup bagi Rahmat. Lifter pengoleksi tiga medali emas SEA Games ini pun menambah angkatannya menjadi 204 kg pada percobaan terakhir dan sukses melakukannya. Dengan demikian, Rahmat bekali-kali menajamkan rekor atas namanya sendiri, termasuk saat mencapai angka 201 kg di Asian Games Hangzhou 2023.
Erwin Abdullah kerap mengatakan, anaknya memiliki keinginan untuk terus berprestasi dan selalu menganggap kejuaraan sebagai kegiatan yang menggembirakan. Dengan hati gembira, ditambah keinginan tinggi untuk berprestasi, bukan hal mustahil bagi Rahmat untuk terus naik podium dan memecahkan rekor.
”Comeback” manis Rizki
Hasrat berprestasi juga tertanam dalam diri Rizki. Bagi Rizki, ini merupakan momen comeback-nya setelah istirahat total selama enam bulan pasca-operasi usus buntu. Rizki terakhir kali tampil di kejuaraan kualifikasi Olimpiade pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia, Desember 2022. Pada dua kejuaraan kualifikasi lainnya, Rizki hanya hadir dan memperkenalkan diri, tetapi tidak mengangkat beban.
Rizki lantas menganggap keikutsertaannya di Kejuaraan Angkat Besi Asia sebagai langkah awalnya kembali tampil di kualifikasi Olimpiade. Apalagi, Rizki baru latihan intensif selama satu bulan terakhir. Jadi, fokus utamanya ialah memperbaiki angkatan.
”Itu menjadi fokusku. Tapi, selagi ada peluang untuk medali, pasti aku ambil,” tutur Rizki sebelum tampil.
Rizki awalnya tidak mau muluk-muluk meraih medali lantaran trauma masih menghantuinya. Sebenarnya kondisi lifter asal Banten ini sudah fit dan tidak ada lagi sakit yang terasa sehabis operasi. Namun, masih ada ketakutan di dalam diri Rizki bahwa rasa sakit itu akan kembali. Pada akhirnya, Rizki berhasil menaklukkan rasa takutnya itu dan menciptakan comeback yang manis.