Rahmat Erwin Abdullah Kembali Sabet Medali Emas dan Pecahkan Rekor Dunia
Satu medali emas, satu medali perak, dan rekor dunia dipersembahkan Rahmat Erwin Abdullah di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2023.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
RIYADH, SENIN — Lifter muda Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah (22), hanya butuh waktu kurang dari setahun untuk kembali menyabet medali emas dan memecahkan rekor dunia di Kejuaraan Dunia Angkat Besi. Rahmat bahkan meraih prestasi itu di dua kelas berbeda, 73 kilogram dan 81 kilogram.
Capaian terbaru Rahmat itu diukir pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2023 di Riyadh, Arab Saudi, Senin (11/9/2023) malam. Turun di kelas 81 kilogram putra, Rahmat mempersembahkan medali emas dari angkatan clean and jerk (mengangkat beban dalam dua tahap) seberat 209 kg. Angkatan itu sekaligus memecahkan rekor dunia 208 kg milik lifter Bulgaria, Karlos Nasar, pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 di Tashkent, Uzbekistan.
Emas dan rekor dunia ini mengulang prestasi Rahmat pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia, Desember lalu. Saat itu, Rahmat meraih emas dan memecahkan rekor dunia angkatan clean and jerk dengan 200 kg. Bedanya, saat itu Rahmat turun di kelas lebih ringan, 73 kg.
Satu hal lagi yang membedakan dengan torehan hampir setahun lalu itu, Rahmat kali ini juga menyabet medali perak dari total angkatan 354 kg. Angkatan lifter asal Sulawesi Selatan ini hanya berbeda 2 kg dari Oscar Reyes Martinez (Italia) yang meraih emas.
”Apa pun kejuaraannya, saya selalu ingin menampilkan yang terbaik. Itulah tujuan dari berlatih keras setiap hari dan mengorbankan banyak hal. Saya percaya hasilnya tidak akan mengkhianati proses,” tutur Rahmat sebelum keberangkatan ke Riyadh, beberapa waktu lalu, di pemusatan latihan angkat besi Mess Kwini, Jakarta.
Di Riyadh, Rahmat yang berlaga di Grup B pada Senin sore langsung mengangkat beban 190 kg pada kesempatan pertama angkatan clean and jerk. Rahmat kemudian menambah bebannya menjadi 200 kg pada percobaan kedua. Dia memastikan memecahkan rekor dunia setelah pada kesempatan ketiga mengangkat beban 209 kg.
Peraih medali perunggu kelas 73 kg Olimpiade Tokyo 2020 ini menjadi yang terbaik untuk total angkatan dan clean and jerk di Grup B. Dia bahkan juga menjadi yang terbaik di antara lifter Grup C. Namun, Rahmat harus menunggu beberapa jam untuk kepastian medali karena menanti hasil angkatan di Grup A.
Angkatan clean and jerk Rahmat ternyata juga tak tersaingi lifter Grup A. Maka, emas pun berhasil digenggam Rahmat. Sementara untuk total angkatan, Rahmat harus puas berada di posisi kedua setelah Oscar Reyes mengangkat beban 193 kg pada clean and jerk dan 163 kg pada snatch.
Pada angkatan snatch, Rahmat ”hanya” mengangkat beban seberat 145 kg. Dia memilih tidak mengambil jatah dua angkatan lagi pada kesempatan yang tersisa.
Menambah optimisme
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABSI Hadi Wihardja mengatakan, capaian Rahmat menambah optimisme di Asian Games Hangzhou 2022 yang akan dimulai pada 23 September 2023. Apalagi, Rahmat juga akan turun di kelas yang sama, yakni 81 kg.
Sebelumnya, lifter senior Eko Yuli Irawan juga menorehkan prestasi gemilang di Riyadh. Eko meraih medali perak dari total angkatan 321 kg dan dari angkatan snatch seberat 146 kg. Di Kejuaraan Dunia yang akan berlangsung hingga 17 September mendatang, Indonesia mengirimkan 15 lifter.
Peluang medali juga sebenarnya ada pada lifter Rizky Juniansyah yang dijadwalkan tampil di kelas 73 kg putra pada Sabtu (9/9/2023). Namun, Rizky hanya memperkenalkan diri dan memilih tidak mengangkat beban. Hadi mengatakan, Rizky sedang dalam masa pemulihan setelah operasi usus buntu.
Rizky tetap hadir dan memperkenalkan diri karena Kejuaraan Dunia merupakan ajang yang wajib diikuti sebagai syarat lolos ke Olimpiade Paris 2024. Babak kualifikasi lain yang harus diikuti ialah Kejuaraan Dunia di Phuket, Thailand, April 2024.