Tiga tim di semifinal Piala Asia berasal dari Asia Barat. Setelah edisi 2019, hegemoni mereka masih sulit dibendung.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
DOHA, MINGGU — Hasil babak perempat final Piala Asia 2023 menunjukkan hegemoni negara-negara Asia Barat masih sulit dibendung. Tuan rumah Qatar menjadi negara terakhir yang memastikan tempat di semifinal seusai menyingkirkan Uzbekistan. Komposisi tim di semifinal di edisi Piala Asia kali ini serupa dengan edisi sebelumnya. Korea Selatan jadi satu-satunya negara yang berpotensi menggagalkan wakil Asia Barat kembali mengangkat trofi.
Empat negara yang berhasil mengamankan tempat di semifinal Piala Asia adalah Qatar, Korea Selatan, Iran, dan Jordania. Qatar dan Jordania adalah anggota Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF). Namun, Iran saat ini bukan anggota WAFF meskipun termasuk salah satu pendirinya. Itu karena sejak 2015 Iran memilih keluar dari WAFF dan bergabung dengan Federasi Sepak Bola Asia Tengah (CAFF) karena persoalan politik dengan Arab Saudi.
Tujuan kami adalah untuk selalu menang pertandingan demi pertandingan dan kami telah memberikan segalanya yang kami miliki dalam periode singkat ini. Kami yakin mencapai babak semifinal adalah sebuah prestasi, tetapi misi tersebut belum tercapai.
Qatar mempertegas hegemoni Asia Barat setelah sukses mengakhiri perlawanan sengit Uzbekistan. Qatar unggul lebih dulu melalui gol bunuh diri kiper Utkir Yusupov. Pada babak kedua, Uzbekistan berhasil membalas melalui gol Odiljon Khamrobekov. Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir. Pada babak perpanjangan waktu, kedua tim gagal mencetak gol tambahan. Qatar akhirnya keluar sebagai pemenang lewat drama adu penalti, 3-2.
Setelah memastikan tempat di semifinal, Qatar berambisi memperpanjang hegemoni Asia Barat sekaligus menjadi negara kelima yang sukses mempertahankan gelar Piala Asia. Hingga saat ini, hanya Korea Selatan, Iran, Arab Saudi, dan Jepang yang tercatat pernah mempertahankan gelar juara. Akan tetapi, jalan mewujudkan ambisi Qatar itu tidak akan berjalan mudah. Di semifinal, Qatar sudah dinanti lawan tangguh, Iran, yang merupakan pemegang gelar juara Piala Asia sebanyak tiga kali.
”Tujuan kami adalah untuk selalu menang pertandingan demi pertandingan dan kami telah memberikan segalanya yang kami miliki dalam periode singkat ini. Kami yakin mencapai babak semifinal adalah sebuah prestasi, tetapi misi tersebut belum tercapai. Kami masih memiliki dua pertandingan dan kami ingin memberikan semua yang kami bisa dalam dua pertandingan ini, tetapi kami akan menjalaninya satu per satu,” tutur Pelatih Qatar Marquez Lopes, dikutip dari laman AFC, Minggu (4/2/2024).
Komposisi tim yang lolos ke semifinal Piala Asia kali ini mirip dengan edisi sebelumnya. Pada 2019, hegemoni Asia Barat dimulai. Ada tiga negara Asia Barat yang lolos ke semifinal, yaitu Iran, Uni Emirat Arab, dan Qatar. Seperti edisi kali ini, satu-satunya negara yang berpotensi merusak hegemoni negara Asia Barat datang dari Asia Timur, yaitu Jepang. Di final, Jepang gagal menghentikan Qatar yang menjadi juara setelah menang 3-1.
Korea Selatan merasakan situasi yang sama dengan Jepang di edisi kali ini. Tim besutan Pelatih Juergen Klinsmann tersebut akan berjumpa Jordania di semifinal. Korea Selatan melaju ke semifinal setelah lolos dari lubang jarum saat menghadapi Australia. Korea Selatan berpeluang melaju ke final karena pernah punya pengalaman manis menaklukkan wakil Asia Barat, Arab Saudi, melalui drama adu penalti di babak 16 besar.
Penyerang sekaligus kapten Korea Selatan, Son Heung-min, bertekad kembali tampil bagus dan membawa negaranya mengakhiri hegemoni Asia Barat dengan menjadi juara untuk ketiga kalinya. Walau tergolong negara dengan tradisi sepak bola kuat di Asia, Korea Selatan terakhir kali menjadi juara pada edisi 1960 atau lebih dari 60 tahun lalu.
”Lusa hanya akan ada empat tim yang tersisa di Doha. Dari empat tim, hanya satu tim yang akan mengangkat trofi. Saya ingin berjuang untuk trofi itu. Lelah, letih, tak boleh ada alasan. Kami akan maju untuk memenangi trofi, membawanya pulang,” kata Son.
Di sisi lain, tim Iran seolah mendapat ”angin” seusai menang atas Jepang di perempat final. Iran akan berjumpa Qatar di semifinal. Iran menunjukkan mental juaranya dengan bangkit dari ketertinggalan kemudian berbalik unggul atas Jepang.
Pelatih Iran Amir Ghalenoei mengatakan, timnya akan memberikan segalanya di atas lapangan untuk keluar sebagai juara. Iran sudah lama tidak mengangkat trofi Piala Asia. Terakhir kali mereka menjadi juara adalah pada edisi 1976 di hadapan publik sendiri. Ghalenoei menyebut pertandingan melawan Jepang bukan pertandingan mudah. Apalagi Iran baru saja menjalani laga melelahkan selama lebih dari 120 menit melawan Suriah di 16 besar. Maka dari itu, kemenangan dramatis Iran atas Jepang sangat penting untuk mendongkrak moral para pemainnya.
”Pertandingan ini bisa menjadi titik balik bagi sepak bola Iran, tidak hanya bagi tim nasional senior, tetapi juga bagi tim U-23, U-19, dan keseluruhan sepak bola,” kata Ghalenoei.