Qatar perlu melewati ujian dari tim kuda hitam Uzbekistan jika ingin berada di jalur mempertahankan gelar Piala Asia.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
AL KHOR, JUMAT — Sejak fase grup hingga babak 16 besar Piala Asia 2023, performa Qatar cenderung belum stabil. Penampilan tuan rumah sekaligus juara bertahan itu akan benar-benar diuji Uzbekistan, tim kuda hitam yang siap memberikan kejutan, pada perempat final di Stadion Al Bayt, Al Khor, Sabtu (3/2/2024) pukul 22.30 WIB.
Qatar memang mengawali perjalanan mereka di Piala Asia 2023 dengan kemenangan meyakinkan, 3-0, atas Lebanon. Kendati masih menjaga tren kemenangan hingga lolos ke babak perempat final, Qatar kesulitan menciptakan keunggulan lebih dari satu gol pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Pada babak 16 besar, misalnya, Qatar ”hanya” bisa menang dengan skor 2-1 atas Palestina. Tim berjulukan ”Al Annabi” atau ”Si Merah Marun” ini bahkan kebobolan lebih dahulu dan minim serangan. Jumlah tembakan yang mereka ciptakan lebih sedikit dari lawan dengan 9 berbanding 11.
Bek Qatar, Tarek Salman, mengamini penampilan timnya kurang maksimal saat menghadapi Palestina. Namun, dia juga mencoba pragmatis, yakni dengan mementingkan kemenangan meski tampil tidak sesuai yang diharapkan.
”Sekarang, kami akan berupaya untuk terus melaju. Melawan Palestina adalah laga yang sulit, tetapi pada babak gugur, hal terpenting adalah menang, bukan bagaimana penampilan kami,” ucap Salman.
Uzbekistan dapat menjadi ganjalan bagi ambisi Qatar untuk melanggeng ke babak selanjutnya sekaligus merintis jalan untuk mempertahankan gelar. Uzbekistan datang bukan sebagai tim unggulan, tetapi mampu lolos dari fase grup tanpa terkalahkan.
Uzbekistan dapat menjadi ganjalan bagi ambisi Qatar untuk melanggeng ke babak selanjutnya sekaligus merintis jalan untuk mempertahankan gelar.
Uzbekistan bahkan mampu menahan imbang tim dengan peringkat yang jauh di atasnya, Australia (ranking 24 FIFA), dengan skor 1-1. Tim berjulukan ”Serigala Putih” ini pun melaju ke babak 16 besar sebagai runner up grup, menemani Australia.
Pelatih Qatar, Marquez Lopez, menyadari potensi Uzbekistan. Namun, Lopez menggarisbawahi perjalanan Qatar mencapai delapan besar tidak kalah gemilang, dengan memenangkan semua pertandingan dan hanya kebobolan satu gol.
Qatar juga menang dalam 11 pertandingan terakhir di Piala Asia sejak awal edisi 2019. Kemenangan atas Uzbekistan akan membawa mereka mendekati rekor kompetisi untuk kemenangan beruntun terbanyak yang dimiliki Iran dengan 13 kemenangan pada 1968-1976.
”Kami punya pemain-pemain yang sangat bertalenta dan kami punya pemain-pemain cepat, mungkin yang tercepat. Ini akan menjadi pertandingan fisik, kami punya cukup waktu untuk pulih,” ujar Lopez.
Uzbekistan telah menang dalam 9 dari 11 pertandingan terakhir mereka melawan Qatar. Pada perjumpaan terakhir kedua negara dalam laga persahabatan, Uzbekistan menang dengan skor 2-0. Namun, pertandingan itu sudah berlalu lima tahun dan komposisi pemain kedua tim sudah banyak berubah.
”Segalanya telah berubah sejak saat itu—tim dan pelatih. Saya tidak akan berbicara tentang kelemahan tim, saya akan mengungkapkan rencana kami. Kami akan fokus pada diri kami sendiri,” tutur Lopez.
Menghadapi Thailand, tim berperingkat paling rendah (113) yang tersisa di 16 besar, Uzbekistan mampu tampil dominan dan menang dengan skor 2-1. Kehilangan beberapa pemain yang biasanya menjadi starter tampak bukan merupakan masalah besar bagi skuad asuhan Pelatih Srecko Katanec ini.
Uzbekistan mampu menciptakan total 13 peluang. Mereka pun memaksa Thailand hanya menciptakan akurasi umpan di wilayah lawan sebesar 63,7 persen.
Wajar jika kemudian Pelatih Uzbekistan Srecko Katanec dengan nada menantang mengatakan, ”Kami bisa mengejutkan Qatar, mengapa tidak?”
Katanec menambahkan, skuad asuhannya akan tampil dengan tanpa beban. Apalagi, mereka akan tampil di Stadion Al Bayt yang berkapasitas 68.895 orang dan diyakini penuh dengan pendukung tuan rumah.
Laga perempat final Uzbekistan versus Qatar ini merupakan pertemuan pertama kedua belah pihak di babak sistem gugur kompetisi kontinental tersebut. Uzbekistan memiliki kenangan bagus saat bertemu Qatar terakhir kali di Piala Asia.
Mereka mengalahkan Qatar dengan skor 2-0 pada babak penyisihan grup Piala Asia 2011 yang juga digelar di Qatar. Tiga belas tahun berselang, bukan tidak mungkin Uzbekistan bertanding dengan spirit mengulang hal yang sama di depan publik Qatar.
”Saat kami memulai turnamen, saya katakan kami akan menjalani pertandingan demi pertandingan, menganalisisnya dengan baik, dan mempersiapkan tim sebaik mungkin. Hingga saat ini, kami telah melakukannya dengan baik, tetapi kami akan berusaha melakukan yang terbaik besok,” tutur Katanec.