Simalakama Ten Hag di ”Kandang Serigala”
Akibat drama Rashford, Ten Hag terpojok dengan dua pilihan sulit yang harus diambil di ”Kandang Serigala”.
WOLVERHAMPTON, RABU — Ketegasan Manajer Manchester United Erik ten Hag dipertanyakan seusai tindakan indisipliner berulang penyerang Marcus Rashford. Ten Hag harus bereaksi tepat di laga terdekat, menepis anggapan standar ganda yang mulai berdatangan. Reaksinya akan berdampak pada sisa musim MU.
Pihak MU telah mengeluarkan pernyataan setelah rapat darurat bersama Rashford. Sang pemain bertanggung jawab atas tindakannya. Tidak ada hukuman lebih lanjut.
Dia bisa bergabung dengan tim untuk menghadapi ”Si Serigala” Wolverhampton Wanderers di Stadion Molineux, pada Jumat (2/2/2024) dini hari WIB.
Baca juga: Rashford dan Drama Tak Berujung Manchester United
Artinya, Rashford hanya ditinggal dalam satu laga, saat MU mengalahkan Newport County di babak keempat Piala FA, akhir pekan lalu. Menurut The Athletic, penyerang tim nasional Inggris itu sempat absen latihan tim dengan dalih sakit. Padahal, dia baru pulang dari sebuah kelab malam di Irlandia Utara.
Rashford berpikir dirinya tidak tersentuh. Ini bukan pertama kalinya dia melakukan hal seperti itu. Dia tidak menghormati manajer dan rekan setimnya.
”Rashford berpikir dirinya tidak tersentuh. Ini bukan pertama kalinya dia melakukan hal seperti itu. Dia tidak menghormati manajer dan rekan setimnya. Dia mungkin mengira akan bertahan lebih lama dari Ten Hag. Tindakannya memalukan,” ujar Chris Sutton, mantan penyerang di beberapa klub Liga Inggris, dalam siniarnya.
Rashford sudah berkali-kali menguji kesabaran Ten Hag. Pada awal musim, dia kedapatan berpesta di kelab malam setelah MU takluk dari rival sekota 0-3. Sang manajer mengatakan, tindakan itu tidak dapat diterima. Dia juga sempat dicadangkan empat laga beruntun pada Desember lalu karena etos kerja buruk di lapangan.
Baca juga: Pelarian Manchester United dari Siklus Inkonsistensi
Tanda tanya pun mengarah ke Ten Hag. Manajer asal Belanda itu dikenal ”bertangan besi” sejak bergabung dengan ”Setan Merah”. Dia tidak segan menerapkan prinsipnya dan mengutarakan kebenaran ke publik. Pemain bintang Cristiano Ronaldo dan Jadon Sancho saja didepak dari klub karena berlawanan prinsip.
Satu-satunya nilai positif Rashford, ketimbang Sancho dan Ronaldo, adalah tidak menentang Ten Hag di depan publik. Meskipun begitu, dia sudah kelewat batas kali ini. Para pemain MU lain dikabarkan kecewa dengan sikapnya. Kini, tekanan mengarah pada Ten Hag yang harus mengambil sikap tepat.
Otoritas Ten Hag sedang dipertaruhkan di hadapan para pemain. Jika tidak memperlihatkan ketegasan di Stadion Molineux, dia akan dianggap standar ganda. Para pemain bisa kehilangan rasa hormat padanya yang bisa merusak sisa musim MU. Adapun sang manajer hanya mengatakan, ”Saya akan mengurusnya.”
Ten Hag sudah pernah menyampaikan harapannya pada skuad ”Setan Merah”. Harapan itu berlawanan dengan tindakan Rashford yang senang dengan ”dunia malam”. ”Anda harus hidup dengan benar. Ketika tidak, itu akan membunuh (karier) Anda. Hal terpenting adalah tidur, pemulihan, dan nutrisi,” jelasnya.
Baca juga : Satu Pertanyaan untuk Manchester United
Butuh Rasfhord
Di sisi lain, mengalienasi Rashford bukan pilihan terbaik. Hal yang pernah dilakukan Ten Hag pada Sancho dan Ronaldo itu tidak akan menguntungkan tim. MU tidak bisa mendapatkan potensi terbaik Rashford, baik dari sisi penampilan maupun nilai jual. Pilihan terbaik saat ini adalah memulihkan psikologis sang pemain terlebih dulu.
Ten Hag sebenarnya sangat membutuhkan Rashford saat menghadapi ”Si Serigala”. Kombinasi Rashford dan penyerang tengah Rasmus Hojlund mulai bekerja belakangan ini,setelah kesulitan menyatu di awal musim. MU juga akan mengalami krisis penyerang, terutama di tengah, tanpa kehadiran Rashford.
Salah satu opsinya, sang manajer mungkin bisa membawanya bertandang ke markas Wolves, tetapi hanya sebagai cadangan. Rashford bisa masuk saat MU mengalami kebuntuan di paruh kedua. Harapannya, terjadi dejavu untuk Ten Hag dan Rashford di Stadion Molineux, seperti pada Desember 2022.
Ketika itu, Rashford ditempatkan di cadangan karena terlambat datang ke pertemuan tim. Ten Hag baru memberinya kesempatan seusai turun minum. Hasilnya Rashford mencetak gol kemenangan di kandang ”Si Serigala”. Setelah laga itu, Rashford menjalani tren performa terbaik sepanjang kariernya.
Baca juga : Desember Paling Kelam “Setan Merah”
Terlepas dari banyak drama dalam tubuh klub, para pemain MU masih berada di belakang Ten Hag. Salah satunya gelandang veteran Casemiro. ”Tentu kami butuh kemenangan saat ini. Tetapi, dia telah menunjukkan ke kami pada musim lalu, bisa mengembangkan tim ini. Kami mampu mencapai hal-hal hebat,” jelasnya.
Adapun Ten Hag mulai bisa tenang setelah MU diterpa badai cedera di awal musim. Beberapa pemain vital di lini pertahanan sudah kembali. Casemiro, bek tengah Lisandro Martinez, dan bek sayap Luke Shaw, bahkan sudah tampil akhir pekan lalu. Fondasi kesuksesan ”Setan Merah” di musim lalu itu akan tampil lagi di Stadion Molineux. (AP/REUTERS)