Dari kekalahan melawan Irak jadi kemenangan atas Bahrain, Jepang lolos perempat final Piala Asia dengan performa baru.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
DOHA, RABU — Pengalaman pahit dapat menjadi bahan bakar untuk menyalakan perubahan. Jepang memanfaatkan pengalaman pahit, terutama kekalahan 1-2 dari Irak pada fase grup Piala Asia 2023, dengan baik. Tim ”Samurai Biru” belajar, berbenah, dan berubah, lalu lahirlah penampilan baru pada babak 16 besar.
Performa anyar itu membantu Jepang meredam Bahrain, yang punya keunggulan fisik seperti Irak, dengan skor 3-1 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Rabu (31/1/2024) malam. Berkat kemenangan tersebut, Jepang berhak menggenggam tiket perempat final untuk menghadapi pemenang laga Iran kontra Suriah.
Jepang, tim tersukses di Piala Asia dengan empat trofi, meneruskan tren positif dengan selalu melaju ke perempat final setidaknya dalam dua dekade terakhir. Dominasi atas Bahrain juga berlanjut dengan skuad asuhan Pelatih Hajime Moriyasu menambah catatan kemenangan menjadi 10 kali dari total 13 pertemuan.
”Ini adalah pertandingan yang sangat sulit, tetapi kami tidak kalah dalam perebutan bola, tidak seperti pertandingan di Irak,” kata Kubo, mengacu pada kekalahan mengejutkan 1-2 dari Irak yang menyebabkan ”Samurai Biru” finis di urutan kedua Grup D.
Seperti laga melawan Irak, Jepang unggul dalam segala aspek, mulai dari penguasaan bola (53.5 persen) hingga total tembakan (13 berbanding 7) dan tembakan tepat sasaran (5 berbading 2). Bedanya, Jepang tampil lebih tenang saat menghadapi Bahrain. Ketenangan itu juga membuat Jepang minim melakukan kesalahan.
Jepang memainkan 102 operan di wilayah Bahrain. Sedangkan ”Muharabi Dilmun” hanya menciptakan 27 operan di wilayah lawan. Tak hanya itu, Jepang berhasil menguasai bola di sepertiga akhir lapangan sebanyak 35 kali berbanding 18 kali. Mereka pun memasukkan bola ke area penalti lawan sebanyak 24 kali, berbanding hanya tiga kali yang dilakukan Bahrain.
Jepang menyadari kesalahan sekecil apa pun akan membuat Bahrain punya celah untuk mengeksploitasi lini tengah hingga lini pertahanan. Kendati para pemain Bahrain memiliki postur lebih menjulang, Jepang lebih unggul dalam duel bola atas. Bahkan, Jepang nyaris mencetak gol melalui sundulan Ayase Ueda dari dalam kotak penalti pada menit ke-9. Namun, bola mampu ditepis kiper Bahrain, Ebhrahim Lutfallah.
Di sisi lain, Jepang juga mampu memanfaatkan keunggulan mereka dalam aspek kelincahan dan kecepatan. Sebagian besar serangan Jepang dibangun melalui sayap dengan Keito Nakamura memiliki sedikitnya dua peluang sempurna untuk membuka skor pada babak pertama. Namun, laju Keito ke dalam kotak penalti Bahrain terhenti karena ia gagal mengontrol bola. Kans kedua ketika umpan lambung dari Takehiro Tomiyasu berhasil dikontrol dengan baik, tetapi sentuhan akhir Nakamura kurang sempurna.
Walakin, gol ketiga Jepang menjadi salah satu bukti keberhasilan serangan dari sayap. Gol itu bermula dari aksi Uyase Ueda meliuk-liuk melewati tiga pemain Bahran. Ia lalu berlari hingga tak terkejar lawan dan melepaskan tembakan di dalam kotak penalti. Gol Ueda pada menit ke-72 itu melengkapi dua gol rekan setimnya, Ritsu Doan (31’) dan Takefusa Kubo (49’) sekaligus kian menegaskan keunggulan Jepang atas Bahrain.
”(Bahrain) berusaha untuk tetap kompak, tetapi saya merasa ada beberapa celah. Saya merasa bisa berada di belakang mereka jika saya mengatur waktu pergerakan saya tepat dengan pengumpan bola,” kata Ueda.
Namun, penampilan Jepang juga bukan tanpa cela. Pada pertemuan dengan Irak, Takefusa Kubo dan kawan-kawan kebobolan gol cepat setelah tepisan kurang sempurna kiper Zion Suzuki membuahkan bola liar di depan gawang.
Kami ingin memenangi turnamen ini dengan cara apa pun dan akan berusaha memenangi pertandingan berikutnya agar bisa melaju.
Menghadapi Bahrain, Suzuki hendak menangkap kembali bola hasil tepisannya sendiri. Sedangkan Ueda berusaha menyundulnya. Keduanya bertabrakan, mengakibatkan bola gagal ditangkap Suzuki dan mengenai Ueda. Gol bunuh diri pun tercipta.
Jepang juga memiliki banyak peluang untuk menambah keunggulan. Namun, peluang-peluang itu terbuang karena penyelesaian akhir yang buruk. Alhasil, ”Samurai Biru” pun harus puas memastikan diri ke babak perempat final dengan skor 3-1.
”Pertandingan sulit terus menghadang kami, tetapi penting bagi kami semua untuk memiliki pola pikir untuk tim. Kami ingin memenangi turnamen ini dengan cara apa pun dan akan berusaha memenangi pertandingan berikutnya agar bisa melaju,” ucap Doan.
Sebelum Jepang, sudah ada enam tim yang mengunci tempat pada perempat final. Australia lolos setelah mengalahkan Indonesia 4-0, Tajikistan menyingkirkan Uni Emirat Arab via adu penalti 5-3 (1-1). Adapun Jordania menjegal Irak 3-2 dan tuan rumah Qatar menekuk Palestina 2-1. Uzbekistan turut melaju ke perempat final melalui kemenangan 2-1 atas Thailand. Sementara Korea Selatan menyingkirkan Arab Saudi lewat adu penalti 4-2 (1-1).