Kepemimpinan tangan besi Erik Ten Hag menimbulkan banyak drama di dalam Manchester United, terakhir terkait Rashford.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
MANCHESTER, SENIN — Belum hilang ingatan akan perseteruan antara Manajer Erik Ten Hag dan Jadon Sancho, Manchester United kini menghadapi masalah sama. Keberhasilan lolos ke babak kelima Piala FA seusai menyingkirkan Newport County, Senin (29/1/2024) dini hari WIB, menyisakan kisah kurang sedap seiring isu pelanggaran kedisiplinan Marcus Rashford. Kepemimpinan Ten Hag pun kembali diuji.
Drama seakan enggan menjauhi ”Setan Merah”. Bahkan, di saat tim itu semestinya bersukacita merayakan keberhasilan melaju hingga babak kelima Piala FA, selalu ada drama yang mengusik ketenangan di ruang ganti tim. Jika sebelumnya Sancho yang berulah, sekarang Rashford memancing kegaduhan akibat absen di laga MU menghadapi Newport.
Absennya Rashford bukan tanpa sebab. Pemain timnas Inggris itu disinyalir berada di sebuah kelab malam di Irlandia Utara hingga beberapa jam sebelum Ten Hag menggelar sesi latihan pada Jumat (26/1) sebagai persiapan menghadapi Newport.
The Athletic melaporkan, Rashford baru kembali ke Manchester tepat di saat tim itu sedang berlatih. Pada kesempatan itu, Rashford mengajukan cuti latihan dengan alasan sakit.
Pihak MU mendapat laporan Rashford pergi ke kelab malam, tetapi pada Rabu, bukan Kamis. Foto-foto yang beredar menguatkan dugaan Rashford datang ke kelab malam selama dua malam beruntun, Rabu dan Kamis. Dia mengorbankan waktu latihannya pada Jumat pagi dengan dalih sakit.
Tanpa Rashford, MU masih bisa menang 4-2 atas Newport. Akan tetapi, kemenangan itu diraih dengan susah payah. Sempat tertinggal dua gol, Newport bisa bangkit dan mengatasi ketertinggalan menjadi 2-2. MU akhirnya memastikan kemenangan berkat tambahan dua gol yang disumbangkan Antony dan Rasmus Hojlund di pengujung laga itu.
Dengan preseden pernah menepikan Sancho, Ten Hag kemungkinan besar akan memberikan sanksi cukup berat pada Rashford bila dia terbukti berbohong soal keberadaannya di kelab malam.
Seusai pertandingan, Ten Hag mendapat banyak pertanyaan mengenai tidak disertakannya Rashford dalam skuad MU. Ten Hag berkata, Rashford masih menjalani pemulihan dari sakit. Ia tidak menanggapi pertanyaan lebih jauh mengenai kemungkinan Rashford berbohong kepadanya soal keberadaannya di kelab malam.
”Sisanya adalah masalah internal. Saya yang menanganinya, kami akan menanganinya,” kata Ten Hag.
Harian Inggris, Metro, menulis, Rashford terancam didenda sebesar 650.000 poundsterling (Rp 13 miliar) karena tidak ikut berlatih bersama timnya setelah berada di kelab malam. Mantan Kepala Akademi MU Nicky Butt menilai, Rashford kurang bahagia dengan kehidupannya di MU saat ini.
”Jelas. Di dalam ataupun di luar lapangan, dia perlu memilah-milah pikirannya. Namun, dia adalah pemuda yang hebat dan salah satu dari kami. Tidaklah membantu jika dia berada di ruang ganti Manchester United,” kata Butt.
Sebelumnya, Rashford juga kedapatan mengunjungi kelab malam bernama Chinawhite di Manchester beberapa jam setelah MU kalah 0-3 dari Manchester City pada Oktober lalu. Ten Hag, kala itu, menggambarkan tindakan Rashford sebagai hal yang tidak dapat diterima.
Prinsip mendasar dari gaya manajerial Ten Hag adalah memastikan para pemainnya mematuhi peraturan yang ditetapkannya. Sorotan kerap tertuju kepada mereka yang melanggar standar Ten Hag. Ia tidak segan-segan menepikan pemain yang melanggar aturannya, bahkan dengan mengorbankan hasil di lapangan.
Ten Hag pernah mencoret Cristiano Ronaldo, lalu mengasingkan Sancho dari tim. Jauh sebelum dua kasus kedisiplinan Rashford belakangan ini, Ten Hag juga sempat mencoretnya dari susunan pemain mula karena Rashford terlambat datang ke rapat tim pada Desember 2022. Melalui cara ini, Ten Hag konsisten ingin menjaga profesionalisme di dalam skuadnya.
Konsekuensi dari gaya kepelatihan tangan besi Ten Hag adalah drama tak berujung yang membayangi MU. Drama-drama di MU bahkan jauh melampaui rentetan prestasi yang mereka raih beberapa tahun belakangan.
Kedisiplinan
Langkah yang pahit, tetapi harus diambil Ten Hag. Dia mau tak mau tetap menerapkan kedisiplinan tingkat tinggi ini untuk membawa MU lebih berprestasi. Apalagi, saat ini berkembang spekulasi mengenai masa depan Ten Hag seiring kesepakatan INEOS yang dipimpin Jim Ratcliffe untuk membeli 25 persen saham MU. Ten Hag tetap perlu bertangan besi untuk menegaskan kendalinya di ruang ganti.
Dengan preseden pernah menepikan Sancho, Ten Hag kemungkinan besar akan memberikan sanksi cukup berat kepada Rashford bila dia terbukti berbohong soal keberadaannya di kelab malam. (AFP)